DATA DAN SEBARAN
KEBERADAAN SUKU
BANGSA DI INDONESIA
M
|
enurut Van Vollen Hoven membagi 19 wilayah hukum di Indonesia, yaitu:
1) Aceh
2) Gayo, Alas, Batak dan Nias
3) Minangkabau, Mentawai
4) Sumatera Selatan, Enggano
5) Melayu
6) Bangka, Belitung
7) Kalimantan
8) Minahasa
9) Gorontalo
10) Toraja
11) Sulawesi Selatan
12) Kepulauan Ternate,
13) Maluku
14) Irian Barat
15) Kepulauan Timor
16) Bali, Lombok,
17) Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura,
18) Solo, Yogyakarta
19)
Jawa Barat, Jakarta.
Namun
secara ethnolinguistik, masyarakat Indonesia
terbagi ke dalam 1128 kelompok etnis. Berdasarkan ecoregion pengelolaan
lingkungan hidup, berikut lokasi awal persebaran kelompok tersebut.
1 EKOREGION SUMATERA
Abung
Lokasi persebaran di sekitar Kecamatan Kayu Agung dan
Kecamatan Mesuji dalam wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera
Selatan. Sebagian lain berdiam di wilayah Provinsi Lampung, yaitu di sekitar
Sungai Tulang Bawang dan Danau Ranau. Mata pencaharian utama adalah bertanam
padi di ladang dan sawah. Selain ditanami padi, ladang juga ditanami lada dan
sayur-mayur. Mata pencaharian tradisional lainnya adalah membuat barang-barang
dari tembikar, menganyam rotan dan daun pandan.
Aceh
Lokasi
persebaran di daerah Kabupaten Aceh Besar, Pidie, Aceh Utara dan sebagian di
Kabupaten Aceh Timur, Aceh Selatan dan Aceh Barat, serta di Kotamadya Sabang
dan Banda Aceh. Kelompok ini sebagian besar hidup bertani padi di sawah dan
ladang. Sebagian berkebun kelapa, cengkeh, kopi, lada, kelapa sawit dan
lain-lain. Mereka yang berdiam di pesisir pantai atau sungai umumnya bekerja
sebagai nelayan.
Akit
Lokasi
persebaran di sekitar Hutan Panjang, Kecamatan Rupat di Pulau Rupat, Kabupaten
Bengkalis, Provinsi Bangka Belitung. Nenek moyang kelompok ini diduga berasal
dari Malaysia, merupakan anak suku bangsa Kit yang menghuni daratan Asia
Belakang. Orang Akit hidup dari hasil berburu babi hutan, kijang dan kancil,
serta menangkap ikan dan mengolah sagu.
Alas
Lokasi
persebaran di Kabupaten Aceh Tenggara, yaitu Kecamatan Babussalam, Bambek, Lawe
Alas, Badar dan Lawe Sigala-gala. Asal- usul orang Alas menurut sebagian orang
memang berasal dari Gayo, selain yang berasal dari migran suku bangsa Kluet,
Batak, Melayu. Mata pencaharian utama adalah bercocok tanam di sawah dan
ladang, di samping juga beternak dan menangkap ikan. Sebagian lain bekerja
mengumpulkan hasil hutan, berkebun kopi, cengkeh, kelapa, karet, kayu, damar,
kemenyan dan sebagainya.
Anak Dalam/ Orang
Rimbo
Kelompok ini lebih senang disebut Orang Rimbo. Lokasi
persebaran di daerah perbatasan Provinsi Jambi dengan Sumatera Selatan, dan
sebagian lagi di daerah perbatasan Jambi dengan Riau. Mereka hidup
berpindah-pindah di sekitar daerah aliran Sungai Musi, Rawas dan Tembesi. Untuk
wilayah Provinsi Jambi mereka tersebar di 43 lokasi, yaitu di Kabupaten
Batanghari, Bungotebo dan Sarolangun Bangko.
Suku
bangsa Anak Dalam ini sering juga di sebut orang Kubu. Masyarakat ini selalu
berpindah-pindah di lingkungan hutan, sehingga dianggap sebagai masyarakat yang
masih “terasing” secara budaya dan perhubungan. Mata pencaharian mereka masih
sebagai peramu hasil hutan, berburu dan penangkap ikan. Ada juga yang sudah
menetap dan bekerja sebagai penebang kayu atau penakik getah di perkebunan
penduduk lain.
Aneuk Jamee
Lokasi
sebaran permukiman di Kecamatan Tapak Tuan, Samadua dan Manggeng, Kabupaten
Aceh Selatan, Provinsi Aceh. Mereka diduga berasal dari masyarakat daerah Sao
dan Pariaman di Minangkabau, Sumatera Barat, yang berimigrasi ke pesisir barat
Aceh pada abad Ketujuh Belas. Mata pencaharian utama mereka adalah bercocok
tanam di sawah-sawah paya, berkebun palawija dan tanaman keras seperti cengkeh,
kopi, karet, kelapa dan lain-lain. Sebagian kecil ada yang berladang padi di
pegunungan, atau menjadi nelayan di daerah pantai.
Angkola-Mandailing
Lokasi
persebaran di daerah Angkola, Padang Lawas, Batang Toru, sebagian dari Sibolga,
Mandailing, Ulu Pakantan dan bagian selatan Padang Lawas, Kabupaten Tapanuli
Selatan, Provinsi Sumatera Utara.
Bangka
Lokasi
persebaran mendiami bagian selatan Pulau Bangka, Provinsi Bangka Belitung. Mata
pencaharian adalah petani tanaman komoditi ekspor karet, lada dan kelapa.
Sebagian bekerja sebagai nelayan, buruh di tambang timah, tukang kayu, pembuat
tembikar, anyam-anyaman dan lain-lain.
Batak Toba
Lokasi persebaran mendiami dataran tinggi Toba, Karo, dan
Dairi, Provinsi Sumatera Utara. Terdiri
dari sub-sub suku bangsa Batak Toba, Karo, Dairi, Pakpak, Simalungun dan
Angkola-Mandailing.
Batin
Lokasi
persebaran mendiami Kabupaten Sarolangun Bangko, Provinsi Jambi, seperti di
Kecamatan Jangkat, Pauh, Muara Siau, Bangko, Tabir dan Muaro Bungo. Sebagian
lagi berdiam di Kabupaten Bungo Tebo, seperti di Kecamatan Tebo Ulu dan Tebo
Ilir. Perkampungan biasanya beRada di dekat aliran sungai, sepeti Sungai
Tembesi, Batang Merangin, Batang Bungo dan Batang Masumai. Mata pencaharian
utama orang Batin adalah bercocok tanam di ladang atau berkebun tanaman keras
seperti karet, kopi dan buah-buahan. Berburu dan menangkap ikan di sungai masih
mereka lakukan sebagai pekerjaan sampingan.
Belalau
Lokasi
persebaran di sebagian besar wilayah Kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung.
Belitung
Lokasi
persebaran berdiam di Pulau Belitung, Kabupaten Belitung, Provinsi Bangka
Belitung. Mereka tersebar di kecamatan Tanjung Pandan, Membaling, Manggar dan
Gantung, serta di Perwakilan Kecamatan Selat Nasik, Simpang Pesak, dan Kepala
Kampit. Selain bekerja di pertambangan-pertambangan timah dan kaolin, orang
Belitung yang hidup di daerah perkotaan umumnya menjadi pegawai. Mata
pencharian utama lainnya adalah bertanam karet, lada, cengkeh dan kelapa.
Bertanam padi umumnya dilakukan dengan cara membuka hutan. Selain menghasilkan
padi ladang, penduduk daerah ini juga menanam jagung, ubi kayu, ubi jalar dan
pisang. Sebagian masyarakat juga mengembangkan industri kerajinan tembikar dan
anyaman rotan atau pandan. Pekerjaan lainnya adalah menjadi tukang besi.
Sedangkan masyarakat yang tinggal di wilayah pantai kebanyakan menjadi nelayan
dan mengembangkan mata pencaharian membuat perahu. Pekerjaan berdagang umumnya
dilakukan oleh penduduk Belitung yang berasal dari keturunan Cina.
Bengkulu
Lokasi persebaran mendiami daerah sekitar Kotamadya
Bengkulu, pesisir pantai Kabupaten Bengkulu Utara dan Kabupaten Bengkulu
Selatan, Provinsi Bengkulu. Mata pencaharian masyarakat Bengkulu adalah petani,
ada juga yang menjadi pedagang, atau pegawai pemerintah sejak zaman Belanda.
Mereka ada juga yang mengusahaan kebun kelapa sebagai sumber penghasilan
tambahan.
Bonai
Lokasi
persebaran di Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau. Mata pencaharian orang Bonai
adalah berburu, meramu hasil hutan, berladang dan menangkap ikan.
Dairi/ Pakpak
Lokasi
perebaran mendiami Kabupaten Dairi dan Pakpak Barat, Provinsi Sumatera Utara.
Mata pencaharian berladang.
Daya
Lokasi
persebaran mendiami dusun-dusun dalam wilayah Kecamatan Baturaja, Simpang dan
Muara Dua, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan. Kelompok ini kebanyakan hidup dari bertani di sawah dan
ladang.
Enggano
Lokasi
permukiman tersebar di Pulau Enggano,
sebelah barat pantai Provinsi Bengkulu.
Enim
Lokasi
persebaran di sepanjang daerah aliran Sungai Enim di Kabupaten Muara Enim, Provinsi
Sumatera Selatan.
Gayo
Lokasi
persebaran di Kabupaten Aceh Tengah, sebagian lagi berada di Kabupaten Aceh
Tenggara dan Kabupaten Aceh Timur. Mata pencaharian utama adalah bertani padi
di sawah, serta pertanian ladang untuk bertanam ketelah, ubi kayu, labu,
terong, cabe, jagung, pisang. Mereka juga menusahakan tanaman lain seperti
tembakau, kopi, tebu, kentang dan kol. Adapun mereka mengembangkan kerajinan
anyaman dari berbagai jenis pandan dan bambu, serta membuat barang berukir dari
kayu.
Gumbak Cadek
Lokasi
persebaran sebagian menetap di desa Gunung Kong, Kecamatan Daril Makmur, dan
sisanya masih tersebar di sekitar Blang Teripa dan Krueng Teripa di wilayah
Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Daerah Istimewa Aceh.
Kaur
Lokasi
persebaran menempati wilayah sekitar Sungai Kaur, terutama di Kecamatan Kaur
Selatan, Kabupaten Bengkulu Selatan. Mata pencaharian mereka yang utama adalah
bertanam padi di sawah dan di ladang, di samping beternak, menangkap ikan dan
berdagang hasil bumi.
Kayu Agung
Lokasi
persebaran mendiami desa-desa dalam Keacmatan Meranjat dan Tanjung Batu,
Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan. Kebanyakan dari mereka
bekerja sebagai petani, penangkap ikan, membuat wadah dari tanah liat
(gerabah), berdagang dan lain-lain.
Kerinci
Lokasi
persebaran berdiam di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. Mata pencaharian utama
mereka adalah bertani di sawah atau berladang di lahan kering. Sekarang mereka
juga telah mengusahakan perkebunan dengan tanaman tanah, tembakau, kopi,
sayur-sayuran, kacang-kacangan dan sebagainya. Orang Kerinci lebih cenderung
mengembangkan perladangan dengan system tebang-bakar hutan dan berpindah.
Sembari menunggun panen sebagian dari mereka bekerja meramu hasil hutan seperti
rotan dan damar.
Kikim
Lokasi
persebaran di sekitar daerah aliran Sungai Kikim dalam wilayah Kecamatan Kikim
dan Kecamatan Lahat, di Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan. Mata
pencaharian orang Kikim umumnya bercocok tanam di lahan kering. Tanaman
pokoknya adalah padi, tanaman palawija, sayuran dan buah-buahan. Sedangkan bagi
orang Kikim yang bermukim di hutan, mereka biasanya bekerja sebagai petani
ladang berpindah dan meramu hasil hutan.
Kisam
Lokasi
persebaran mendiami dusun-dusun dalam Kecamatan Muara Dua dan Pulau Beringin,
Kabupaten Ogan Komering Ulu, Provinsi Sumatera Selatan. Sebagian besar hidup
sebagai petani di sawah atau berladang.
Kluet
Lokasi
persebaran di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Kluet Utara dan Kecamatan Kluet
Selatan, yang termasuk ke dalam Kabupaten Aceh Selatan.
Komering
Lokasi persebaran di Kecamatan Buay Madang, Belitung,
Cempaka, Simpang dan Martapura, di Kabupaten Ogan Komering Ulu dan di Kecamatan
Tanjuk Lubuk di Kabupaten Ogan Komering Ilir. Mata pencaharian mereka adalah
bertanam padi dan sayur-sayuran di sawah dan ladang.
Lampung
Lokasi
persebaran kebanyakan berdiam di wilayah Lampung bagian timur dan tengah
(kelompok adat Pepadun), sedangkan Kelompok Adat Peminggir umumnya mendiami
wilayah bagian barat dr Provinsi Lampung. Mata pencaharian mereka awalnya adalah
berladang tebang bakar dan bermindah-pindah serta meramu hasil hutan. Pada abad
ke delapan belas mereka mulai pula mengembangkan system pertanian irigasi di
sawah-sawah, beternak kerbau, sapi, kambing dan lain-lain. Pada masa kini
mereka mengusahakan kebun-kebun lada, kopi cengkeh dan lainnya. Sebagian di
antara mereka memilih pekerjaan sebagai pegawai pemerintah atau swasta di
kota-kota.
Laut
Lokasi
permukiman mendiami beberapa pulau di Kepulauan Riau, Provinsi Kepulauan Riau. Mata
pencaharian utama mereka adalah menangkap ikan di laut atau mengumpulkah hasil
laut lainnya.
Lematang
Lokasi berdiam di sekitar aliran Sungai Lematan, mulai
dari Kota Lahat di Kabupaten Lahat, sampai ke daerah Muara Enim di Kabupaten
Lematang Ilir Ogan Tengah, Provinsi Sumatera Selatan.
Lembak
Lokasi persebaran di Kecamatan Talang Empat Kabupaten
Bengukulu Utara, di Kecamatan Padang Ulak Tanding Kabupaten Rejang Lebong, di
Kecamatan Curup Kabupaten Bengkulu Tengah dan di Kecamatan Gading Cempaka
Kotamadya Bengkulu, Provinsi Bengkulu. Mata pencaharian mereka adalah bertanam
padi sawah, serta sayur-sayuran dan buah-buahan di ladang. Mereka juga menanam
kopi, cengkeh dan lada. Sebagian lagi bekerja sebagai pedagang, tukang kayu dan
sebagainya.
Lintang
Lokasi persebaran di beberapa desa dalam wilayah
Kecamatan Muara Pinang dan Kecamatan Pendopo, Kabupaten Lahat, Sumatera
Selatan. Mata pencaharian utama adalah bertani.
Melayu Jambi
Lokasi persebaran di sekitar Kotamadya Jambi, Kabupaten Tanjung
Jabung, Kabupaten Batanghari dan Kabupaten Bungo Tebo, Provinsi Jambi. Mata
pencaharian mereka terutama bercocok tanam di ladang, terutama ditanami padi
dan tanaman sampingan lainnya.
Melayu Langkat
Lokasi
persebaran mendiami daerah sepanjang pesisir timur pulau Sumatera, mulai dari
daerah Langkat di utara sampai ke Labuhan Batu di selatan. Dari daerah pantai
sampi ke perbukitan dekat kaki Pegunungan Bukit Barisan. Bermukim di sekitar
Kotamadaya Medan, Binjai, Tebingtinggi dan Tanjung Balai. Sebagian lagi di
Kabupaten Deli Serdang, Langkat, Asahan dan Labuhan Batu, Provinsi Sumatera
Utara. Penghasilan mereka biasanya berasal dari pekerjaan buruh perkebunan atau
mengolah sendiri kebun-kebun tanaman industry seperti tembakau, kopi, karet,
cengkeh dan kelapa sawit. Namun ada sebagian kecil yang masih menanam padi di
ladang.
Melayu Riau
Lokasi
persebaran di Kabupaten Riau Kepulauan dan di sekitar daerah aliran
sungai-sungai besar di daratan Sumatera bagian timur. Nenek moyang mereka
dating dari daratan Aisa bagian tengah dan menyeberang dari Semenanjung
Malaysia. Sejarah kebudayaan mereka sudah pernah dipengaruhi oleh beberapa
peradaban, seperti Hindu, Islam dan juga peradaban Cina dan Barat (Belanda,
Inggris dan Portugis). Pada masa lalu mata pencarian mereka adalah mengolah
sagu, mengumpulkan hasil hutan, menangkap ikan, berladang dan berdagang.
Tanaman utama mereka biasanya padi ladang, ubi, sayuran dan buah-buahan.
Kemudian mereka juga menanam tanaman keras yang sempat melambung harganya,
yaitu karet.
Mentawai
Lokasi
persebaran mendiami Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat Awalnya mata
pencaharian mereka adalah meramu sagu dan berburu. Setelah itu mereka mulai
beralih menjadi pedagang hasil hutan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari
mereka.
Meranjat
Lokasi
persebaran bermukim di Kecamatan Meranjat dan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan
Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan. Mata pencaharian mereka adalah
bertani, menangkap ikan, tukang kayu, pedagang kecil dan lain-lain.
Minangkabau
Lokasi
persebaran berdiam di daratan tengah Pulau Sumatera bagian barat, Provinsi
Sumatera Barat. Mata pencaharian utama bertanam padi di sawah, ada juga yang
bertanam padi di ladang. Selain itu mereka menanam sayur-mayur, kopi, cengkeh,
kulit manis, kelapa, buah-buahan dan sebagainya. Sebagian bekerja menangkap
ikan di sungai dan laut, atau berternak bermacam-macam hewan.
Muko-muko
Lokasi
persebaran mendiami wilayah Kecamatan Muko-Muko Utara dan Muko-Muko Selatan,
wilayah Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu. Mata pencaharian utamanya
adalah bertanam padi di sawah dengan menggunakan bajak dan cangkul, Mata
pencaharian lainnya adalah kerajinan menganyam tikar dari rotan dan pandan juga
cukup berkembang.
Musi
Lokasi
persebaran berdiam di sekitar aliran Sungai Musi, terutama di sekitar Kecamatan
Sekayu, sebagian lain di Kecamatan Babat, Sungai Lilin, Talang Kelapa, di
Kabupaten Musi Banyuasin. Sebagian lagi di Kecamatan Muara Kelingi dan Muara
Lakitan di Kabupaten Musi Rawa, Provinsi Sumatera Selatan. Mata pencaharian
utama adalah bercocok tanam di sawah dan di ladang. Sebagian lain menangkap
ikan di sungai, menganyam barang-barang dari pandan dan sebagainya.
Nias
Lokasi
persebaran mendiami Pulau Nias yang terletak di sebelah barat Pulau Sumatera.
Bersama dengan beberapa pulau kecfil di sekitarnya daerah ini sekarang termasuk
ke dalam wilayah Kabupaten Nias, Provinsi Sumatera Utara. Mata pencaharian
utama adalah berladang tanaman ubi jalar, ubi kayu, kentang dan sedikit padi.
Mata pencaharian tambahan mereka adalah berburu dan meramu. Pada masa sekarang
ini mereka menanam cengkeh dan semak nilam untuk diambil minyaknya.
Ogan
Lokasi
bermukim di Kecamatan Baturaja, Pangandonan, Peninjauan dan Pegagan Ilir Suku
II, di Kabupaten Ogan Komering Ulu dan Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera
Selatan. Mata pencaharian utama masyarakat ini adalah bersawah dan berladang.
Palembang
Lokasi
bermukim di kota Palembang dan sekitarnya, terutama di sepanjang Sungai Musi,
daerah Tangga Buntung, Sungai Tawar, Bukit Siguntang, Plaju Jalan Datar dan
Kertapati. Mata pencaharian mereka sekarang adalah sebagai pedagang, pengrajin
besi dan emas, bertenun, menangkap ikan, membuat peralatan nelayan dan sedikit
berkebun.
Pasemah
Lokasi
persebaran berdiam di sekitar Gunung Dempo, Kecamatan Pagar Alam, Kecamatan
Tanjung Sakti, Kecamatan Kota Agung, Kecamatan Ulu Musi dan Kecamatan Jarai, di
Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan.
Pedamaran
Lokasi
persebaran bermukim di dusun Pedamaran, Kecamatan Pedamaran, Kabupaten Ogan
Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan. Mata pencaharian utama adalah
bersawah dan berladang.
Pegagan
Lokasi
persebaran di Kecamatan Tanjungraya, Pemulutan, Kayuagung, Tanjung Lubuk,
Indralaya, Sirah Pulau Padang adan Mesuji di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi
Sumatera Selatan. Mata pencaharian utama masyarakat ini adalah bertani di sawah
dan ladang, disamping pekerjaan bertukang, menganyam tikar berunang atau tikar
bengkuang dan lain-lain.
Pekal
Lokasi
persebaran berdiam di lingkungan Kecamatan Ketahu, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi
Bengkulu. Mata pencaharian utamanya adalah bertanam padi di sawah. Mata
pencaharian lainnya sampingan adalah beternak, menangkap ikan, membuat barang
anyaman dari rotan dan pandan, bertukang kayu, mendulang emas dan sebagainya.
Penghulu
Lokasi
persebaran di sekitar aliran sungai di wilayah Jabi, seperti Sungai Batang
Asai, Pangkalan Jambu, Limun, Tinting, Nibung, Ulu Tabir. Semuanya berada di
wilayah Kabupaten Sarolangun Bangko, terutama di Kecamatan Sarolangun. Mata
pencarian utama masyarakat ini sekarang adalah berladang dan bersawah.
Ladang-ladang terutama mereka Tanami dengan karet yang diusahakan ileh kaum
laki-laki. Kaum perempuan biasanya lebih senang bertanam padi di sawah.
Pindah
Lokasi
persebaran di Kecamatan Pauh dan
Kecamatan Mandiangin di Kabupaten Batanghari dan di Kecamatan sarolangun di
Kabupaten Sarolangun Bangko, Provinsi Jambi. Mata pencaharian utama adalah
bertani di sawah dan ladang atau berkebun karet dan kopi, sebagian ada yang
menjadi buruh perusahaan perkebunan, penebangan kayu, pedagang kecil dan
sebagainya.
Rambang
Lokasi persebaran di Kecamatan Pedamaran dan Kecamatan
Mesuji di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan. Mata
pencaharian utamanya adalah bertani di sawah dan ladang.
Ranau
Lokasi persebaran di dusun-dusun dalam Kecamatan
Banding Agung, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Provinsi Sumatera Selatan. Sebagian
lain berdfiam di wilayah Provinsi Lampung, yaitu dalam Kabupaten Lampung Utara.
Sebagian besar hidup dari pertanian di sawah dan ladang, selain dari pekerjaan
sebgai pedagang, tukang kayu, pengrajin alat-alat rumah tangga dan lain-lain.
Rejang
Lokasi persebaran di wilayah Kabupaten Rejang Lebong
yang terletakdi bagian timur Provinsi Bengkulu. Sebagian lagi berdiam di lembah
Ranah Sikelawi di Pegunungan Bukit Barisan juga di wilayah Provinsi Sumatera
Selatan, yaitu di daerah perbatasan dengan Provinsi Bengkulu, tepatnya di
Kabupaten Lahat.
Masyarakat
ini hidup dari pertanian di sawah dan ladang, mereka menanam padi,
sayur-sayuran dan buah-buahan. Tanah mereka juga subur untuk kopi, the, lada
dan sebagainya. Dulu masyarakat ini lebih mengutamakan mata pencharian
pertanian perladangan tebang bakar dan berpindah-pindah.
Sakai
Mendiami
beberapa lokasi di sekitar Kabupaten Bengkalis, seperti di Kandis, Balai
Pungut, Batu Kapur, Minas, Duri, Sungai Siak dan Sungai Apir bagian hulu. Umumnya
masyarakat ini melakukan kegiatan mata pencharian berburu dan meramu di hutan
atau menangkap ikan di sungai. Sebagian kecil telah mulai bercocok tanam di
ladang. Selain itu ada pula yang meramu hasil hutan seperti rotan, damar dan
menebang kayu untuk dibarter dengan keperluan sehari-hari dari pedagang
perantara.
Saling
Lokasi persebaran di sekitar daerah aliran Sungai
Saling. Mereka berada dalam wilayah Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Lahat, Provinsi
Sumatera Selatan.
Sawang
Lokasi persebaran di Pulau Belitung, Provinsi
Sumatera Selatan. Umumnya hidup berpindah-pindah di perairan laut di wilayah
beberap Provinsi (Riau, Jambi, Sumatera Selatan dan lain-lain.
Sekak
Lokasi persebaran di beberapa tempat di Kecamatan
Belinyu di Pulau Bangka, Provinsi Sumatera Selatan. Masyarakat ini umumnya
hidup bertani di ladang secara berpindah-pindah, menangkap ikan dan
mengumpulkan hasil hutan.
Semendo
Kelompok
ini pertama bermukim di Kecamatan Pulau Panggung dan Kecamatan Muara Enim,
Kabupaten lematang Ilir Ogan Tengah. Kelompok kedua berdiam di sekitar
Kecamatan Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Provinsi Sumatera Selatan. Mata
pencarian utama mereka adalah bertani padi dan palawija lainnya di sawah atau
ladang.
Serawai
Lokasi persebaran di Kecamatan Seluma, Talo, Pino dan
Manna di Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu.
Siladang
Lokasi persebaran di pedalaman Kabupaten
Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatera Utara.
Mereka
hidup sebagai peladang berpindah-pindah.
Simalungun
Kelompok
ini mendiami daerah Simalungun yang sekarang menjadi bagian dari Kabupaten
Simalungun, dan sebagian lagi di Kotamadya Pematangsiantar, yang berada di Provinsi
Sumatera Utara.
Simeuleu
Lokasi persebaran di lima kecamatan dalam Kabupaten
Aceh Barat, yaitu di Kecamatan Simeuleu Timur, Simeuleu Barat, Simeuleu Tengah,
Simeuleu Salang dan Teupah Selatan, berada di Provinsi Daerah Istimewa Aceh. Mata
pencarian utama mereka adalah bertani di ladang atau berkebun. Tanaman utamanya
adalah kelapa, kopi, cengkeh dan sebagian ada juga yang bertanam padi di sawah
atau ladang. Sebagian lagi beternak kerbau, menjadi nelayan, pedagang kecil
atau pengumpul hasil hutan.
Talang Mamak
Lokasi
persebaran di wilayah Kabupaten Indragiri Hulu yaitu di sekitar Kecamatan Siberida,
Rengat dan Pasir Penyu. Masyarakat ini biasanya bekerja sebagi petani di
ladang, sayur-sayuran dan palawija tertentu. Kaum laki-lakinya masih sering
melakukan kegiatan berburu dan meramu di hutan, serta menangkap ikan di
sungai-sungai. Pada masa sekarang ini kehidupan ekonomi banyak didukung oleh
hasil penyadapan getah karet.
Tamiang
Lokasi
persebaran di Kabupaten Aceh Timur, yaitu Kecamatan Bendahara, Kejeruan Muda,
Seruway, Karang Baru, Tamiang Hulu dan Kuala Simpang. Mata pencarian utama
masyarakat ini adalah bertani padi di sawah, ladang dan tegalan. Mata pencarian
lain adalah sebagai buruh atau karyawan di perkebunan, penambangan minyak,
perusahaan kayu, nelayan, tukang kayu, pegawai negeri dan lain-lain.
Teloko
Lokasi persebaran di dusun-dusun dalam marga Teloko,
di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan.
Toba
Kleompok
ini mendiami daerah sekitar Danau Toba, Pulau Samosir, Dataran Tinggi Toba,
Silindung, Sekitar Barus dan Sibolga sampai ke daerah pegunungan Bukit Barisan
antara Pahae dan Habinsaran di Sumatera Utara.
2 EKOREGION JAWA
Bawean
Lokasi awal persebaran di Pulau Bawean di sebelah
utara Pulau Madura, termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Bawean di bawah
Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur. Perdagangan antar pulau menjadi
sumber utama penghasilan utama masyarakat ini, selain pertanian dengan cara
perladangan tebang bakar dan berpindah.
Betawi
Lokasi persebaran mendiami beberapa tempat di kota
Jakarta, akan tetapi kebanyakan sudah terdesak dan memilih tempat tinggal di
pinggir wilayah Jakarta, seperti di Cisalak, Tambun, Bekasi, Tangerang dan
lain-lain. Penghasilan utama mereka adalah petani buah-buahan, sedangkan yang
lain ada yang bekerja sebagai pedagang kecil, berjualan buah-buahan atau
makanan keliling, membuka warung, tukang batu, tukang kayu, makelar tanah dan
rumah, menjahit, jadi buruh, pamong desa dan sebagainya.
Jawa
Lokasi awal persebaran tersebar di Provinsi Jawa
Tengah, Jawa Timur, DI. Yogyakarta.Mata pencaharian utama mereka adalah
bertani, sebagian lainnya bekerja sebagai pegawai, tukang, dan pedagang.
Tengger
Lokasi persebaran di Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Provinsi
Jawa TImur, yaitu desa Jetak, Wonotor dan Ngadisari. Mata pencarian mereka
berasal dari pertanian sayur-mayur.
3 EKOREGION BALI DAN NUSA TENGGARA
Abui
Lokasi persebaran di dalam wilayah bernama Likuwatang, Malaikawata, Kelaisi,
Tafuikadeli, Atimelang dan Motang, yang terletak di Pulau Alor, deretan
pulau-pulau di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Alor
Kelompok
ini mendiami daratan Pulau Alor, Pantar dan pulau-pulau kecil di antaranya.
Daerah mereka sekarang termasuk ke dalam Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara
Timur, khususnya di Kecamatan Alor Barat-Laut, Alor Barat-Daya, Alor Timur, Alor
Selatan, Pantar dan Kalabahi. Mata pencaharian mereka pada dasarnya adalah
perladangan berpindah dengan teknik tebang-bakar. Tanaman pokoknya adalah
jagung, diikuti oleh tanaman padi, ubi kayu, sorgum dan kacang-kacangan. Selain
itu mereka masih melakukan pekerjaan tambahan tradisional serperti berburu,
menangkap ikan, meramu hasil hutan dan membuat barang-barang anyaman untuk
dibarter.
Atoni
Lokasi persebaran di pedalaman Pulau Timor bagian
barat, seperti di Kecamatan Amarasi, Fatu Leu, Amfoan, Mollo, Amanuban,
Amanatun, Miomafo, Insana dan Beboki. Mereka itu termasuk ke dalam wilayah
Kabupaten Timor Tengah Utara dan Kabupaten Timor Tengah Selatan. Sebagian ada
juga yang termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Kupang dan Kabupaten Belu. Sebagian
besar masyarakat Atoni hidup dari peladangan dan pemeliharaan ternak secara
tradisional. Tanaman pokok mereka adalah jagung dan padi yang ditanam
bergiliran di tanah yang sering kekurangan hujan. Selain itu mereka juga suka
menanam bawang, kedelai, tomat, pisang, cabe dan sebagainya. Tanaman keras yang
banyak mereka pelihara adalah pinang, kelapa, lontar dan beberapa jenis pohon
buah-buahan. Sedangkan binatang ternak gembalaan mereka adalah babi, kambing,
domba, sapi, kuda dan kerbau. Di luar waktu berladang dan mengembalakan ternak,
wanita Atoni mengerjakan penenunan dan anyaman. Sedangkan kaum lelakinya lebih
suka membuat barang-barang dari kayu yang diukir secara sederhana.
Bajawa
Lokasi persebaran di Kabupaten Ngada, Pulau Flores
bagian Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Khususnya di Kecamatan Aimere, Bajawa, Kopeta, Mauponggo, Mangulewa
dan Galowa.
Bali
Lokasi
persebaran di seluruh dataran rendah di sekeliling bagian pesisir dan daerah
perbukitan serta pegunungan di bagian tengah Pulau Bali. Mata pencaharian suku
Bali adalah pertanian, peternakan sapi, ayam, itik, babi, kambing, anjing dan
sebagainya. Ternak kerbau digunakan untuk menarik bajak di sawah. Mereka pandai
sekali membuat ukiran kayu, emas, tembaga, batu dan sebagainya. Kepandaian
menenun dengan teknik dan motif sendiri juga tidak kalah pentingnya.
Bali Aga
Kelompok
ini mendiami daerah pegunungan di pedalaman Pulau Bali, antara lain di desa
Sembiran, Cempaga, Sidatapa, Pedawa dan Tigawasa di Kabupaten Buleleng; Desa Tenganan
di Kabupaten Karangasem; dan Desa Trunyan di Kabupaten Bangli. Mereka juga
berdiam di sebagian wilayah Kabupaten Badung dan Tabanan.
Belu
Kelompok
ini mendiami Pulau Timor bagian bagian tengah, baik di bagian barat maupun di
bagian timur. Mata pencaharian utama adalah bertani padi dan jagung. Mereka
juga suka beternak secara tradisional, antara lain memelihara babi, kerbau dan
kuda.
Bunak
Kelompok
ini mendiami Kabupaten Belu, Nusa Tenggara TImur. Mata pencaharian berladang.
Dawan
Lokasi permukiman tersebar di dalam wilayah Kabupaten
Kupang, Amfuang Utara, Amfuang Selatan, Kupang Tengah, Kupang Timur, Timor
Tengah, Timur Selatan, Timor Utara, Belu dan Ambenu, Provinsi Nusa Tenggara. Mata
pencaharian utama masyarakat ini adalah bercocok tanam di ladang berpindah,
dengan tanaman seperti padi, jagung, ubi dan lain-lain. Mata pencaharian
lainnya yang cukup penting dalam masyarakat ini adalah peternakan, sapi,
kerbau, kuda dan ayam. Selain itu mereka juga menganyam barang-barang dari
pandan dan bamboo, menenun kain tradisional, membuat alat-alat dari bambu,
kayu, tanah liat dan lain-lain.
Dompu
Lokasi
persebaran berada di Pulau Sumbawa bagian timur, bagian utara Kabupaten Bima, Provinsi
Nusa Tenggara.
Gaura
Kelompok
ini mendiami sebagian besar di Kecamatan Walakaka, Kabupaten Sumba Barat, Provinsi
Nusa Tenggara Timur.
Helong
Kelompok
ini mendiami di Kabupaten Kupang dan sebagian di Pulau Flores, Provinsi Nusa
Tenggara Timur. Mata pencaharian utama mereka adalah bercocok tanam di
ladang-ladang, berburu binatang liar, seperti kerbau liar, babi hutan, rusa dan
lain-lain. Selain itu ada yang bekerja menangkap ikan, meramu hasil hutan,
menganyam, bertenun kain tradisional, serta membuat barang-barang dari perak
dan emas.
Karera
Lokasi
persebaran di beberapa tempat di bagian timur Pulau Sumba, Kabupaten Sumba
Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Mata pencaharian pokok orang Karera adalah
berladang secara berpindah dengan tanaman utama padi dan jagung.
Kedang
Kelompok
ini mendiami desa-desa dalam Kecamatan Omesuri dan Buyasuri, Kabupaten Flores
Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Mata
pencaharian adalah pertanian tanah erring dengan tanaman utamanya adalah jagung
dan palawija lainnya. Mata pencaharian lainnya adalah menangkap ikan dan
menyadap nira lontar atau membuat barang-barang anyaman dari daun lontar dan
menenun kain dengan teknik ikat seperti umumnya keterampilan suku-suku bangsa
di Flores.
Lamahot
Lokasi persebaran di Pulau Solor, Adonara dan Lomblem,
Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara TImur. Mata pencaharian mereka
pada umumnya adalah berladang, menangkap ikan dan memelihara ternak.
Larantuka
Lokasi persebaran di beberapa desa di bagian paling
timur dari Pulau Flores, yang termasuk dalam wilayah Kabupaten Flores, Provinsi
Nusa Tenggara Timur.
Lio
Lokasi persebaran di daratan bagian tengah Pulau
Flores, yang termasuk dalam wilayah Kabupaten Ende dan Sikka, Provinsi Nusa
Tenggara Timur.
Lomblen
Lokasi persebaran di daratan Pulau Lomblen yang
termasuk dalam wilayah Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Manggarai
Lokasi
persebaran mendiami Kabupaten Manggarai yang terletak di Pulau Flores, Provinsi
Nusa Tenggara Timur. Mata pencaharian mereka adalah bercocok tanam di ladang
dan di sawah. Pada umumnya mereka menanam padi, jagung, ubi kayu dan sayur.
Hewan ternak mereka adalah kuda.
Mboja
Lokasi persebaran di bagian selatan Kabupaten Bima dan
Dompu di Pulau Sumbawa, juga di Pulau Buangin yang terbentuk dari pulau karang,
di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Mungkin masyarakat Mboja ini berasal dari
Pulau Selayar di Sulawesi Selatan. Sebagian dari mereka tinggal di daerah Nage,
Bajorai, Bojo dan Labu Sawak di Pulau Sumbawa. Mata pencarian utamanya adalah
menangkap ikan dan mengumpulkan hasil laut.
Nage Keo
Lokasi persebaran di Pulau Flores bagian tengah, yaitu
di sebelah timur wilayah orang Riung dan Ngada. Daerah mereka termasuk ke dalam
wilayah Kabupaten Ngada dan Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Naueti
Lokasi persebaran mendiami sebagaian daerah sempit di
pesisir pantai selatan Kabupaten Lautem, dekat perbatasan dengan Kabupaten
Wekeke (Viqueque).
Ngada
Lokasi persebaran di Pulau Flores, tepatnya di wilayah
Kabupaten Ngada, Provinsi Nusa Tenggara. Mata pencaharian hidup mereka adalah
berladang, sebagian di sawah, ada pula yang beternak sapi, kerbau dan kuda.
Pantar
Lokasi persebaran di Pulau Pantar, Kabupaten Flores
Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Riung
Lokasi persebaran di Pulau Flores bagian tengah, yaitu
di sebelah utara wilayah orang Ngada di Kabupaten Ngada, Provinsi Nusa Tenggara
Timur.
Rote
Lokasi persebaran di Pulau Roti, Ndao dan sebagian
pantai barat Pulau Timor, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Daerah mereka termasuk
dalam wilayah Kabupaten Kupang. Mata
pencaharian utama masyarakat ini adalah bercocok tanam di ladang, dengan
tanaman seperti jagung, padi ladang dan ubi kayu. Selain itu banyak pula di
antara mereka yang bekerja sebagai penyadap nira lontar dan beternak kerbau,
sapi, kuda dan ayam. Kaum wanita mereka pandai menenun kain dengan motif
tradisional, menganyam barang dari pandan dan sebagainya.
Ruma
Lokasi
persebaran di Pulau Roma yang termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Maluku
Tenggara, Provinsi Maluku.
Sasak
Lokasi persebaran di Pulau Lombok di deretan pulau-pulau Nusa
Tenggara (Sunda Kecil). Mata pencarian utama mereka adalah bercocok tanam di
ladang atau sawah. Ada juga yang menggantungkan hidup pada kegiatan berburu
rusa, babi dan binatang hutan lain, mencari umbi-umbian, menangkap ikan, mata
pencarian lain adalah membuat barang anyaman, ukiran logam, kain tenun,
barang-barang dari rotan, tanah liat dan sebagainya.
Sawu
Lokasi
persebaran mendiami Pulau Sawu dan Pulau Raijua di Provinsi Nusa Tenggara
Timur, yaitu di Kecamatan Sawu Timur dan Sawu Barat. Mata pencarian utama
masyarakat Sawu adalah bertanam padi di sawah dan ladang, terutama di musim
hujan. Sedangkan di musim kemarau kemarau bekerja menyadap nira lontar dan
memasaknya menjadi gula (antara bulan Maret-November). Selain menanam padi,
masyarakat ini banyak pula menanam kelapa dan lontar. Hewan ternak yang
disenangi untuk dikembangbiakkan di sini adalah kerbau dan kuda.
Sikka
Lokasi persebaran di daerah antara Lio dan Larantuka,
yang termasuk dalam wilayah Kabupaten Sikka. Daerah tersebut berada di daratan
Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Mata pencarian utama mereka adalah
berladang dengan tanaman pokok padi dan jagung, ditambah dengan singkong,
sorgum, dan ubi jalar manis. Sebagian kecil juga beternak sapi, kambing, kuda,
itik dan ayam. Penduduk yang tinggal dekat pantai bisa pula menangkap ikan.
Solor
Lokasi persebaran di daratan Pulau Solor, yang
termasuk dalam wilayah Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kehidupan
ekonomi tradisional mereka tergantung kepada kegiatan perladangan, walaupun
mereka juga harus berburu dan menangkap ikan untuk menambah bahan makanan.
Tanaman pokok mereka adalah jagung, kemudian baru padi. Tanaman lain adalah
sorgum, keladi, singkong, ketimun, kacang tanah, pisang, kelapa, tembakau,
kapas dan lain-lain. Sedangkan untuk penduduk yang berada di dekat pantai sudah
banyak yang menggantungkan mata pencarian mereka kepada pekerjaan nelayan.
Kalau hasil ladangnya sangat buruk, maka kaum wanita Solor pergi ke hutan
mengumpulkan lalapan untuk sayur, umbi-umbian dan buah-buahan hutan, siput air,
kerang dan kepiting. Kaum lelakinya pergi berburu rusa, babi hutan, monyet dan
burung.Sebagian ada yang beternak kambing, babi, kerbau dan ayam.
Sumba
Lokasi persebaran di Pulau Sumba, meliputi Kabupaten
Sumba Barat, Sumba Barat Daya dan Sumba Timur. Mata pencarian utama adalah
bertanam di ladang dan sedikit sawah serta memelihara ternak seperti kerbau,
sapi dan kuda.
Sumbawa
Kelompok
ini mendiami Pulau Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Mata pencarian utama
masyarakat ini adalah bercocok tanam di sawah dan di ladang. Selain itu di
antara mereka juga masih banyak yang melakukan pekerjaan berburu, menangkap
ikan dan meramu hasil hutan. Pekerajaan lainnya adalah menganyam barang dari
daun pandan dan lontar serta menenun kain dengan motif tradisional.
Toi Anas
Lokasi persebaran di pedalaman Pulau Timor yang berbukit-bukit
dan sulit didatangi. Daerah mereka termasuk dalam wilayah Kecamatan Amanatun
Utara, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Mata
pencarian utama adalah bertani di ladang secara berpindah-pindah, dimana mereka
menanam jagung, padi, ubi kayu, pisang, kelapa dan berbagai jenis sayur. Mereka
juga dikenal sebagai masyarakat penggembala tradisional, dengan binatang
ternak seperti kuda, kerbau, sapi, babi,
kambing dan ayam. Ternak itu umumnya digunakan untuk kepentingan upacara dan adat
pembayaran mas kawin oleh pihak lelaki kepada pihak wanita.
4 EKOREGION KALIMANTAN
Aoheng
Kelompok
ini hidup berpindah-pindah di sekitar Pegunungan Muller-Schwaner, Kalimantan
Tengah.
Badang
Lokasi persebaran di wilayah Kalimantan Tengah
Bahau
Kelompok
ini menetap di sekitar daerah hulu Sungai Mahakam di wilayah Kalimantan Timur
dan Kalimantan Selatan. Mata pencaharian mereka sebagai peladang tebang bakar
dan peramu hasil hutan.
Bakumpai
Kelompok
ini mendiami Kecamatan Marabah di Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan
Selatan. Mata pencaharian mereka umumnya bercocok tanam di ladang dan sebagian
di sawah pasang surut, yang lain bekerja sebagai pengrajin barang-barang dari
kayu, membuat barang anyaman dari rotan dan pandan, menangkap ikan, menyewakan
perahu dan lain-lain.
Balangan
Kelompok
ini mendiami daerah pedalaman di Kabupaten Tapin dan Hulu Sungai Tengah, Provinsi
Kalimantan Selatan.
Balau
Lokasi
persebaran di sekitar Batang Lupar. Orang Balau adalah salah satu sub-suku
bangsa Iban, yang disebut juga Dayak Laut.
Banjar
Kelompok
ini mendiami sebagian besar Provinsi Kalimantan Selatan, sebagian berladang,
dagang dan nelayan.
Basap
Lokasi persebaran mendiami daerah bagian hilir dan
muara Sungai Sembakung dan Sesayap, anatara lain di Kecamatan Nunukan, Bulungan
dan Sangkurilang di Kabupaten Bulungan, dan di Kecamatan Kutai di Kabupaten
Kutai di Provinsi Kalimantan Timur. Salah satu mata pencaharian mereka adalah
mengumpulkan sarang burung.
Bawo
Lokasi persebaran di dalam wilayah Kecamatan Bongan di
Kabupaten Kutai, Provinsi Kalimantan Timur.
Benoaq
Lokasi persebaran di sekitar aliran sungai Mahakam,
dalam wilayah Kabupaten Kutai dan Berau di Provinsi Kalimantan Timur. Di
Kabupaten Kutai mereka tersebar di Kecamatan Muara Lawa, Tanjung Isui, Bentian
Besar, Damai, Jempang, Muara Muntai, Muara Wahau, Sebulu, dan di sekitar Kota
Tenggarong. Sedangkan di Kabupaten Berau mereka dapat ditemukan di wilayah
Kecamatan Sambaliung, Kelai dan Segah. Mata pencaharian utama mereka adalah
bertanam padi di ladang dengan sistem tebang bakar dan berpindah. Mata
pencaharian tambahan adalah meramu hasil hutan seperti damar, rotan, menangkap
ikan di sungai, berburu, membuat anyaman, bertenun. Kelompok ini juga terkenal
sebagai pengguna daun-daunan, akar-akaran dan kulit kayu sebagai ramuan
kosmetika tradisional sampai sekarang. Untuk menjaga rambut agar tetap hitam,
misalnya mereka mencuci rambut dengan akar pohon Berem Puyut atau akar Langir
Wakai. Untuk tujuan yang sama dapat pula dibuat dari minyak kelapa dicampur
dengan kemiri yang telah dibakar. Untuk menghindari jerawat, mereka selalu
membersihkan muka dengan daun bekangin, yaitu sejenis daun yang mengeluarkan
busa seperti sabun. Jerawat juga dapat diobati dengan daunSelekap dan daun
Pisak yang ditumbuk halus lalu dioleskan ke jerawat itu. Wanita Benoaq pandai
pula memelihara kondisi tubuh dengan jamu hasil pengetahuan budaya sendiri.
Berau
Lokasi persebaran di wilayah Kabupaten Berau, Provinsi
Kalimantan Timur.
Berusu
Lokasi persebaran di Provinsi Kalimantan Timur.
Bidayuh
Lokasi persebaran di daerah hulu sungai-sungai besar
di Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur, terutama di sekitar Pegununggan
Muller sampai ke dalam wilayah Sarawak Malaysia
Bukat
Lokasi persebaran sebagian wilayah Kabupaten Kapuas Hulu,
Provinsi Kalimantan Barat. Mata pencaharian mereka adalah perladangan
berpindah.
Bukit
Kelompok
ini mendiami Kabupaten Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan. Sedangkan
sub-suku bangsa Bukit ini berdiam di wilayah Kabupaten Hulu Sungai Utara,
Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten HuluSungai Selatan, Kabupaten Tapin,
Kabupaten Banjar, Kabupaten Tanah Laut, nama-nama itu umumnya berasal dari nama
daerah pemukiman mereka sendiri. Mata pencaharian mereka adalah perladangan
berpindah.
Bulungan
Kelompok
ini mendiami sebagian besar wilayah Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan
Timur.
Buratmato
Kelompok
ini mendiami beberapa desa di Kecamatan Batu dan Sopang di Kabupaten Pasir, Provinsi
Kalimantan Barat.
Darai
Kelompok
ini mendiami beberapa desa di Kecamatan Ketungau Hilir, Kabupaten Sintang, Provinsi
Kalimantan Barat.
Dayak
Lokasi persebaran berada di pedalaman Kalimantan,
tersebar di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan
Kalimantan Selatan. Menurut para ahli, masyarakat suku-suku bangsa yang
mendiami daerah pedalaman Pulau Kalimantan ini berasal dari daratan Asia
Tengah, yaitu di sekitar Yunan. Sedangkan menurut cirri-ciri bahasa dan
kebudayaannya, para ahli menduga bahwa orang Dayak di Kalimantan Selatan dan
Kalimantan Tengah datang lewat Pulau Jawa. Sementara itu salah satu bagian dari
Dayak yaitu Murut, mungkin datang lewat Filipina dan telah terpengaruh oleh
kebudayaan pertanian irigasi.
Desa
Kelompok
ini mendiami beberapa desa di dalam wilayah Kecamatan Tayan Hulu dan Kecamatan
Kayan Hilir, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat.
Empran
Kelompok
ini mendiami daerah sekitar Danau Leboyan, Provinsi Kalimantan Tengah.
Gaat
Kelompok
ini mendiami sekitar daerah Hulu Embaluh, Provinsi Kalimantan Tengah.
Iban
Lokasi persebaran di sekitar kota Sanggau, Sintang dan
Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat. Mata pencaharian utama masyarakat ini
adalah bercocok tanam di ladang dengan menanam padi, ubi-ubian, sayur dan
buah-buahan. Sebagian dari mereka bekerja meramu hasil hutan, seperti tamar dan
rotan, atau menjual kayu gelondong. Di antara mereka sekarang sudah banyak pula
yang memperoleh pendidikan tinggi, sehingga bisa bekerja di kota.
Jangkang
Kelompok
ini mendiami beberapa di lingkungan Kecamatan Jangkang dan Balai Sebut di
Kebupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat.
Jelai
Kelompok
ini mendiami beberap desa dalam wilayah Kecamatan Marau dan Kecamatan Jelai
Hulu, Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat.
Kajang
Kelompok
ini tersebar di sekitar daerah perbatasan Indonesia dengan Sarawak, Malaysia,
hidup berpindah-pindah di kedua tepi wilayah itu.
Kanowit
Kelompok
ini mendiami daerah di sekitar Sungai Kanowit dan Hilir Leboyan, Provinsi
Kalimantan Tengah.
Kantu
Kelompok
ini tersebar di wilayah Kecamatan Nanga Kantuk dan Semitau, Kabupaten Sanggau.
Sebagian lainnya berdiam di wilayah Kabupaten Sintang, di sebelah utara daerah
aliran Sungai Kapuas, sampai ke daerah perbatasan dengan Serawak. Mata
pencaharian mereka bercocok tanam padi dan sayur-sayuran di ladang. Selain itu
juga menanam karet dan lada untuk dijual, dan hasilnya untuk membeli pakaian,
garam, ikan dan tembakau. Berburu dan menangkap ikan sering pula mereka
lakukan, binatang buruannya biasanya babi hutan, rusa dan pelanduk. Dalam
kegiatan perladangan mereka biasa mengadakan kerja saling tolong, misalnya
dalam rangka menebang hutan, menanam bibit padi, menyiangi, memanen, dan
mengangkut hasil hutan.
Katibas
Lokasi persebaran di daerah sekitar aliran Sungai
Katibas dan Hulu Embaluh, Provinsi Kalimantan Tengah.
Katingan
Kelompok
ini mendiami daerah bagian hulu aliran Sungai Katingan, Kabupaten Kotawaringin
Timur, Provinsi Kalimantan Tengah.
Kayan
Kelompok
ini mendiami daerah sekitar aliran Sungai Mendalam, Rajang dan Baram di wilayah
Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat. Sebenarnya mereka berasal
dari hulu Sungai Kayan di Kalimantan Timur. Tetapi karena suatu sebab mereka
berimigrasi kea rah barat sampai ke wilayah yang sekarang. Kelompok ini bekerja
sebagai petani ladang dengan sistem tebang-bakar-pindah, tanaman pokok mereka
adalah padi ladang, selain itu juga mereka menanam jagung, ubi kayu, ubi jalar,
sayur, kelapa dan pisang. Jenis tanaman keras yang sudah mereka kembangkan
adalah karet, kopi, tengkawang dan cengkeh. Sedangkan mata pencaharian tambahan
mereka adalah sebagai penyadap karet atau mengumpulkan berbagi macam hasil
hutan lain yang bisa menghasilkan uang.
Kayung
Lokasi
persebaran mendiami beberapa desa dalam wilayah Kecamatan Nanga Tayap,
Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat.
Kejin
Kelompok
ini mendiami beberapa pemukiman di wilayah Kabupaten Kutai dan Kabupaten
Bulungan, Provinsi Kalimantan Timur.
Kelabit
Kelompok
ini mendiami dataran tinggi Kelabit-Kerayan, Provinsi Kalimantan Barat. Orang Kelabit
adalah bagian dari suku Dayak yang sudah lebih dulu mempraktikkan pertanian
irigasi, serta pemeliharaan ternak babi dan sapi. Tetapi seperti halnya orang
Kayan, Kajang dan Kenyah, mereka juga hidup dari perladangan tebang bakar dan
berpindah-pindah.
Kendayan
Lokasi
persebaran di daerah hulu Sungai Kapuas, tersebar sampai ke berbagai kecamatan
dalam wilayah Kabupaten Pontianak, Sambas, Ketapang dan Sanggau, Provinsi
Kalimantan Barat. Mata pencaharian mereka adalah bercocok tanam di ladang
dengan system tebang-bakar dan berpindah. Tanaman pokok mereka adalah padi
Ladang, tetapi mereka juga memanfaatkan bahan makanan lain dari pohon sagu.
Pekerjaan sampingan lainnya adalah mengumpulkan hasil hutan seperti getah
jelutung, madu, damar, rotan, kayu besi atau menyadap getah karet. Untuk kaum
pria, kelompok ini juga pergi berburu dan menangkap ikan. Sedangkan untuk kaum
wanitanya terampil dalam menganyam tikar dan alat-alat bakul dari rotan dan
daun pandan.
Kenyah
Kelompok
ini bermukim di hulu dan anak-anak Sungai Mahakam, yang termasuk ke dalam
wilayah Kabupaten Bulungan dan Kabupaten Kutai, Provinsi Kalimantan Timur. Mata
pencaharian mereka adalah bercocok tanam dengan system perladangan tebang-bakar
dan berpindah. Pekerjaan sampingan lainnya adalah meramu rotan, kayu berharga,
madu, damar, getah jelutung dan sebagainya.
Kriau
Lokasi persebaran di beberapa desa di Kecamatan
Sandai, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.
Kutai
Lokasi persebaran di Kabupaten Kutai, Pasir, Berau dan
Bulungan, Provinsi Kalimantan Timur. Orang
Kutai hidup dari pertanian lahan kering. Di samping itu di antara mereka juga
ada yang menjadi nelayan, menangkap ikan di danau, sungai, rawa dan tambak.
Hasil pertaniannya menghasilkan padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah
dan sayur mayur lainnya. Mereka juga mengembangkan usaha pengolahan kayu.
Sedangkan orang Kutai yang berdiam di kota yang bergerak di bidang jasa,
menjadi buruh dan pegawai.
Lawangan
Lokasi persebaran di daerah bergunung-gunung antara
lain aliran Sungai barito terus ke sebelah barat ke daerah aliran Sungai
Kapuas. Daerah itu termasuk dalam wilayah Kabupaten Hulu Sungai Utara, Hulu
Sungai Selatan dan Tapin, di Provinsi Kalimantan Selatan. Di Provinsi
Kalimantan Tengah mereka berdiam di dalam wilayah Kabupaten Barito Selatan,
Barito Utara dan Barito Timur.
Mata
pencaharian mereka adalah berladang secara berpindah-pindah. Pertanian
tradisional ini diserta pula oleh suatu tradisi yang mencerminkan kearifan
lingkungan, dimana hasil panen mereka bagi menjadi empat bagian. Seperempat
bagian untuk kebutuhan sehar-hari dan keluarganya sendiri, seperempat untuk
kepentingan upacara, seperempat untuk makhluk hidup penghuni hutan (karena itu
tidak perlu dituai), bagian terakhir juga tidak dituai, melainkan dibiarkan gugur
dan hancur kembali menjadi tanah. Di samping itu mereka juga bekerja meramu
hasil hutan, seperti madu, lilin, damar, rotan, getah jelutung, getah karet,
kayu dan membuat perahu.
Lebong
Lokasi persebaran di wilayah Kecamatan Ketungau Hulu,
Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat.
Lepo
Jalan
Lokasi persebaran
di wilayah Kecamatan Kayan Hulu, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Timur.
Lepo
mant
Lokasi persebaran di Kabupaten Kutai, Provinsi
Kalimantan Timur.
Lepo
Tau
Lokasi persebaran
di beberapa desa di Kabupaten Bulungan dan Kabupaten Kutai, Provinsi Kalimantan
Timur.
Lepo
Tepu
Lokasi persebaran
di desa Long Kemiliu, Long Sungau dan Long Kelawit yang termasuk dalam wilayah
Kecamatan Kayan Hilir, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Timur.
Lepo
Tukung
Lokasi persebaran di desa Lulau Adau dan Sungai Barang
dalam wilayah Kecamatan Kayan Hulu, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan
Timur.
Maanyan
Lokasi persebaran di bagian hillir Sungai Barito dan
anak-anak sungainya, mulai dari Provinsi Kalimantan Tengah sampai ke wilayah Provinsi
Kalimantan Selatan. Mata pencaharian utama mereka adalah bercocok tanam di
ladang dengan tanaman pokoknya adalah padi, ubi-ubian, buah-buahan dan sayur
mayor. Ada juga yang bekerja sebagai pengumpul hasil hutan seperti rotan, kayu
dan damar, selain pekerjaan berburu dan menangkap ikan. Pekerjaan lainnya
adalah berkebun dan menyadap karet.
Maloh
Lokasi persebaran di sekitar anak-anak sungai di hulu
Sungai Kapuas, yang termasuk Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat. Mereka
hidup dari berladang dengan tanaman pokok padi, jagung, kacang, ketimun,
singkong, ubi jalar (ubi manis), cabe, sayur-mayur serta buah-buahan. Mereka
juga biasa menanam tebu setelah panen. Sumber makanan mereka yang lain adalah
sagu yang tumbuh secara liar dalam hutan. Mereka juga menangkap ikan di sungai,
serta memelihara ternak babi, sapi, kambing dan ayam. Ada juga yang memelihara
kerbau. Selain itu mereka masih suka berburu binatang liar seperti babi hutan,
kera, beruang dan musang. Sumber penghasilan mereka lainnya adalah menyadap
getah dari kebun karet mereka sendiri. Pada masa kini penghasilan bertambah
dengan adanya usaha penebangan kayu dan pengolahan rotan.
Medang
Lokasi persebaran di sekitar Sungai Segah, Kelinyau
dan Belayan, Provinsi Kalimantan Tengah
Menyuke
Lokasi persebaran di berdiam di beberapa desa dalam
wilayah Kecamatan Ngabang, Kabupaten Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat
Mualang
Lokasi persebaran di wilayah Kecamatan Sungai Ayak dan
Belitang Hulu, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat.
Muara
Lokasi persebaran di wilayah Kecamatan Kembayan,
Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat.
Murut
Lokasi persebaran di bagian utara Provinsi bagian
utara Provinsi Kalimantan Selatan dan lainnya di wilayah Provinsi Kalimantan
Tengah dan Kalimantan Timur. Sebagian dari masyarakat ini sudah mengenal
bercocok tanam di sawah irigasi sebagai mata pencaharian. Diduga mereka mungkin
datang ke Kalimantan lewat Kepulauan Filipina dan belajar pertanian irigasi.
Ngaju
Persebarannya
di Provinsi Kalimantan Tengah di sekitar Kabupaten Kapuas dan Palangkaraya. Mata
pencaharian mereka adalah bercocok tanam di ladang. Tanaman pokok mereka adalah
padi, ketela, ubi kayu, kedelai, sayur-mayur dan buah-buahan. Pekerjaan berburu
dan menangkap ikan di sungai masih dilakukan oleh sebagian warganya.
Ot Danum
Lokasi persebaran di sekitar daerah aliran Sungai
Melawi, Sungai Silat, Sungai Meateh di Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi
Kalimantan Barat. Mata pencaharian utama masyarakat ini adalah berladang dengan
system tebang bakar dan berpindah-pindah. Tanaman utama mereka adalah padi,
selain itu mereka juga menanam ubi kayu, ubi rambat, keladi, terong, nanas,
pisang, tebu cabe dan buah-buahan seperti durian, cempedak serta memelihara
sirih dan pinang. Mata pencarian lainnya adalah mengumpulkan hasil hutan macam
rotan, damar kayu ulin, karet, mendulang emas, menangkap ikan dan berburu
binatang liar.
Pasir
Lokasi persebaran di wilayah Kabupaten Pasir, Provinsi
Kalimantan Timur.
Pesaguan
Lokasi persebaran di wilayah Kecamatan Tumbang Titi,
Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat.
Ponti
Lokasi persebaran di wilayah Kecamatan Perindu,
Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.
Punan
Kelompok
hidup berpindah-pindah di pedalaman Provinsi Kalimantan Barat sampai ke wilayah
Kalimantan Timur, Tengah dan Selatan. Di Kalimantan Barat mereka mendiami
sekitar hulu-hulu anak sungai Kapuas dan di wilayah bagian selatan aliran
Sungai Kapuas, misalnya di sekitar daerah aliran Sungai Bungan, di Kabupaten
Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Di Kalimantan Timur mereka terutama berdia di
Kabupaten Bulungan, seperti di Kecamatan Malinau, Kabangjanggut, Long Bangun,
Long Iram dan Lumbis. Selain itu juga di Kabupaten Kutai, seperti di Kecamatan
Tabang.
Ronduk
Kelompok
ini mendiami beberapa desa di wilayah Kecamatan Matan Hilir Utara, Matan Hilir
Selatan dan Kendawangan di Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat.
Desa-desa mereka antara lain Laman Satong, Laman Ronsuk, Laman Nek Doyang,
Biutak, Badak Berendam, Lanjut, Kelompat.
Sarbas
Lokasi persebaran di sekitar daerah Saribas, Provinsi
Kalimantan Tengah.
Sebaruk
Lokasi persebaran di wilayah Kecamatan Sintang,
Kabupaten Sintang dan di Kecamatan Tayan Hilir, Kabupaten Sanggau, Provinsi
Kalimantan Barat.
Sebayau
Lokasi persebaran di sekitar daerah aliran Sungai
Lundu, Provinsi Kalimantan Tengah.
Seberuang
Lokasi persebaran di beberapa desa di wilayah
Kecamatan Sepauk, Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat.
Segayi
Lokasi persebaran di beberapa desa di wilayah
Kecamatan Kelai, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur.
Sekadau
Lokasi persebaran di daerah pedalaman Provinsi
Kalimantan Barat, yaitu di sebelah utara bagian tengah Sungai Kapuas, di
wilayah Kabupaten Sanggau.
Seru
Lokasi persebaran di sekitar daerah Kalaka, Provinsi
Kalimantan Tengah dan sebagian lagi berdiam di wilayah Serawak, Malaysia.
Skrang
Lokasi persebaran di sekitar daerah aliran Sungai
Skrang, Provinsi Kalimantan Tengah.
Sum
Lokasi persebaran di wilayah Kecamatan Bonti,
Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat.
Sungkung
Lokasi persebaran di Kecamatan Kapuas dan Sekayam di
Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat. Sebagian juga ditemukan di
Kecamatan Sejangkung di Kabupaten Sambas.
Suruk
Lokasi persebaran di wilayah Kecamatan Bunut Hilir,
Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat.
Taba
Lokasi persebaran di daerah bagian pesisir wilayah
Kecamatan Batang Tarang, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat.
Tagel
Lokasi persebaran di daerah pedalaman Kalimantan
Timur, yaitu di beberapa desa dalam wilayah Kecamatan Lumbis, Kabupaten
Bulungan.
Taman
Lokasi persebaran di wilayahKecamatan Kembayan,
Sekadau Hilir, Nanga Taman, Nanga Mahap di Kabupaten Sanggau, dan di Kecamatan
Bunut Hulu di Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat.
Telaga
Lokasi persebaran di desa Serimbau dalam wilayah
Kecamatan Air Besar, Kabupaten Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat.
Tidung
Lokasi persebaran di pedalaman Provinsi Kalimantan
Timur, terutama di sekitar daerah perbatasan dengan Provinsi Kalimantan Tengah.
Tumbit
Lokasi persebaran di pedalaman di Provinsi Kalimantan
Timur.
Tunjung
Lokasi persebaran di daerah aliran sungai Mahakam
bagian hulu, sekitar Muara Paku, Provinsi Kalimantan Timur.
Ulu ai’
Kelompok
ini mendiami sebagian daerah hulu aliran Sungai Kapuas, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi
Kalimantan Barat.
Umaq Badang
Lokasi persebaran di desa Long Betaoh, dalam wilayah
Kecamatan Kayan Hulu, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Timur.
Umaq Bakaq
Lokasi persebaran di desa Long Marung, yang termasuk
dalam wilayah Kecamatankayan Hilir, Kabupaten Bulungan , Provinsi Kalimantan
Timur.
Umaq Kulit
Lokasi persebaran di beberapa kecamatan wilayah dalam
wilayah Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Timur.
Umaq Lokan
Lokasi persebaran di Provinsi Kalimantan Timur,
seperti Kabupaten Kutai dan Bulungan.
Undang Sanang
Lokasi persebaran di wilayah Kecamatan Ketungau
Tengah, Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat.
Undup
Lokasi persebaran di sekitar daerah aliran Sungai
Kantu, perbatasan Indonesia dengan Serawak, Malaysia.
4.5 EKOREGION
SULAWESI DAN MALUKU
Alune
Lokasi persebaran di daratan Pulau Seram, Kabupaten Maluku
Tengah, Provinsi Maluku. Mereka hidup dari kegiatan meramu makanan hasil hutan,
seperti mengolah sagu, keladi, sebagian mereka hidup dari kegiatan berladang
pisang, ubi kayu dan ubi jalar secara sederhana. Pekerjaan lain adalah berburu
burung, ikan, babi, rusa dan sebagainya.
Amahai
Kelompok
ini mendiami Kecamatan Amahai di Pulau Seram bagian selatan agak ke barat,
dekat Masohi, ibukota Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku.
Ambelau
Kelompok
ini mendiami Pulau Ambelau, yang terletak di sebelah selatan Pulau Buru, di
wilayah Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku. Mereka hidup dari hasil kegiatan meramu sagu,
berburu dan menangkap ikan.
Ambon
Kelompok
ini mendiami Pulau Ambon, Hitu dan
Saparua, Provinsi Maluku. Dari berbagai
catatn, kelompok ini berasal dari Pulau Seram seperti halnya dengan suku-suku
bangsa lain yang lebih dulu mendiami pulau-pulau di Maluku Tengah. Pada
dasarnya mata pencaharian utama orang Ambon adalah bercocok tanam di ladang
dengan tanaman pokok padi, jagung, ubi jalar, ubi kayu, sayur-sayuran,
kacang-kacangan, kelapa, kopi, cengkeh, tembakau dan buah-buahan. Selain
bertani, masyarakat ini suka pula menangkap ikan di perairan sekitar
pulau-pulau yang memang kaya dengan hasil laut.
Ammatowa
Lokasi persebaran di Kecamatan Kajang, Kabupaten
Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan.
Aru
Lokasi persebaran di Kepulauan Aru di Kabupaten Maluku
Tenggara, Provinsi Maluku. Sebenarnya ada juga para ahli yang beranggapan bahwa
orang Aru masih bagian dari kelompok suku bangsa Kei dari Kepulauan Kei yang
secara fisik tergolong dalam kelompok Papuan. Mereka hidup dari perladangan
berpindah, sambil meramu dan berburu binatang liar di hutan. Perburuan
dilakukan untuk menangkap babi, rusa dan burung cenderawasih. Di laut mereka
bisa mengumpulkan ikan, teripang dan mutiara untuk dijual.
Aserawanua
Kelompok
ini mendiami beberapa desa dalam wilayah Kabupaten Kendari dan Kolaka di Provinsi
Sulawesi Tenggara.
Atinggola
Kelompok
ini mendiami beberapa desa di dalam wilayah Kecamatan Atinggola, Kabupaten
Gorontalo, Provinsi Sulawesi Utara.
Bacan
Kelompok
ini mendiami Kepulauan Bacan (sekitar 80 pulau kecil) yang terletak di sebelah
barat daya Pulau Halmahera, Provinsi Maluku Utara.
Bajau
Kelompok
ini menyesuaikan diri dengan kehidupan di perairan Nusantara, bahkan sampai ke
perairan Kepulauan Philipina bagian selatan. Mereka hidup berpindah-pindah di
perairan laut dan teluk di sekitar Pulau Sulawesi, Kalimantan, Sumatera bagian
timur, Kepulauan Maluku bagian utara dan Kepulauan Nusa Tenggara. Kelompok yang
paling banyak jumlahnya berada di sekitar Sulawesi Tengah.
Suku
bangsa ini sebagai nelayan, pencari kerang mutiara, mengumpulkan rumput laut,
teripang dan sirip ikan hiu. Mereka juga mencari nafkah sebagai penyalur hasil
hutan yang dikumpulkan oleh penduduk daratan.
Bancea
Kelompok
ini mendiami daerah sekitar pesisir Danau Poso, di wilayah Kabupaten Poso, Provinsi
Sulawesi Tengah.
Banda
Kelompok
ini mendiami Kepulauan Banda dan sebagian di bagian barat Kepulauan Kei. Daerah
ini termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku. Mereka
hidup dari perladangan pala, cengkeh, pohon minyak kayu putih, kopra, ubi kayu,
ubi jalar, keladi serta mengolah sagu. Hasil mata pencaharian lain adalah
mutiara, teripang dan ikan laut.
Banggai
Kelompok
ini mendiami Kabupaten Banggai di Provinsi Sulawesi Tengah, yaitu di Kecamatan
: Liang, Bangkurung, Bulagi, Tinankung, Buko dan Talikum. Semuanya terletak di
Kepulauan Banggai. Mata pencaharian utama mereka adalah bertanam ubi-ubian di
ladang, disamping meramu sagu, berburu dan meramu hasil hutan seperti rotan,
dammar dan madu. Mereka juga menanam tanaman komoditi seperti tembakau, kelapa
dan cengkeh.
Banggakoro
Kelompok
ini mendiami daerah pegunungan jauh di sebelah barat Kulawi , yang termasuk ke
dalam wilayah Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah.
Bantik
Lokasi persebaran di bagian barat laut dan selatan
Kotamadya Manado, Provinsi Sulawesi Utara.
Baras
Lokasi persebaran di wilayah Kecamatan Pasangkayu
bagian selatan di Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, yaitu di antara
Sungai Lariang dan Karossa.
Benggaulu
Lokasi persebaran di Kecamatan Budong-Budong sebelah
utara, di Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Selatan. Mata pencaharian mereka
adalah nelayan dan petani ladang.
Bingi
Kelompok
ini mendiami beberapa desa di Kecamatan Pasangkayi, Kabupaten Mamuju, Provinsi
Sulawesi Selatan.
Bintauna
Lokasi persebaran di dalam wilayah Kecamatan Bintauna,
Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara.
Birimaru
Kelompok
ini mendiami daerah bagian selatan Lembang Sungai Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah.
Boano (1)
Kelompok
ini mendiami sebagian wilayah Kecamatan Tomini dan Ampibabo, Kabupaten
Donggala, Kabupaten Toli-Toli, Provinsi Sulawesi Tengah.
Boano (2)
Kelompok
ini mendiami Pulau Boana, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku.
Bolaang itang
Lokasi persebaran di Kecamatan Bolaang Itang dan
Sangtonglombang, Kabupaten Bolaan Mongondow, Sulawesi Utara.
Bolaang uki
Lokasi persebaran di Kecamatan Bolaang Uki, Kabupaten
Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara.
Boneraf
Lokasi persebaran di daerah sebelah timur aliran
Sungai Tor, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Bonerate
Lokasi persebaran di Pulau Bonerate Kecamatan Kalao,
Kabupaten Selayar, Provinsi Sulawesi Selatan.
Bugis
Lokasi persebaran di beberapa kabupaten di Provinsi
Sulawesi Selatan. Pada dasarnya mata pencaharian utama masyarakat ini adalah
bertani di sawah dan ladang. Tanaman perdagangannya adalah tembakau, cengkeh,
kelapa dan buah-buahan. Mereka juga terkenal dengan kepandaiannya dalam membuat
perayu kayu. Sedangkan kaum wanitanya terkenal dengan kerajinan sarung
bugisnya.
Bungku
Kelompok
ini mendiami Kecamatan Bungku Utara, Bungku Tengah, Bungku Selatan dan
Kepulauan Menui. Sebagian lagi mendiami Pulau Wowoni di Kabupaten Poso, Sulawesi
Tengah. Kebanyakan dari mereka bekerja sebagai petani di ladang dengan tanaman
pokok padi. Selain itu mereka juga menanam jagung, ubi-ubian, kelapa dan
cengkeh. Mereka juga mengusahakan sagu sebagai bahan makanan yang lain.
Buol
Lokasi persebaran di beberapa kecamatan di Kabupaten
Buol Toli-Toli, Provinsi Sulawesi Tengah. Mata pencaharian utama mereka adalah
bertani di sawah serta menanam cengkeh, pala, kelapa, kopi dan berbagai macam
palawija lain di ladang.
Buton
Lokasi persebaran di Pulau Buton, Kabupaten Buton, Provinsi
Sulawesi Tengah. Kebanyakan dari mereka bekerja sebagai petani ladang dengan
tanaman pokok jagung dan ubi, padi juga ditanam tetapi masih sedikir. Tanaman
untuk perdagangan yang mereka tanam antara lain adalah jeruk, kapuk dan kelapa.
Orang Buton juga terkenal sebagai pengrajin barang-barang dari kuningan,
pertukangan perahu kayu, mengayam dari rotan dan pandan, serta bertenun kain
tradisional.
Butong
Lokasi persebaran di Kecamatan Tanetariaja, Kabupaten
Barru, Provinsi Sulawesi Selatan.
Buyu
Lokasi persebaran di sekitar Danau Poso, Kabupaten
Poso, Provinsi Sulawesi Tengah.
Dale-dale
Lokasi persebaran di Kecamatan Balantak, Luwuk,
Tinangkung dan Lamola, Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.
Damar
Lokasi persebaran di Kepulauan Damar, Kabupaten Maluku
Tenggara, Provinsi Maluku.
Dampelas
Lokasi persebaran di delapan desa di dalam wilayah
Kecamatan Dampelas Sojol, Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah.
Dolo
Lokasi persebaran di lereng pegunungan sebalh utara Lembah
Palu yang termasuk dalam wilayah Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah.
Dondo
Lokasi persebaran di beberapa desa di Kecamatan
Galang, Bailan dan Dondo di Kabupaten Buol Toli-Toli, Provinsi Sulawesi Tengah.
Dunggu
Lokasi persebaran di beberapa desa di Kecamatan
Pasangkayi, Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat.
Erai
Lokasi persebaran di Pulau Wetar yang teletak di
sebelah urata Pulau Timor, yang termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Maluku
Tenggara, Provinsi Maluku.
Galumpang
Lokasi persebaran di daerah bagian tenggara Kabupaten
Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat. Mata pencaharian utama mereka adalah bercocok
tanam padi di sawah, selain beternak kerbau, babi dan sapi.
Gane
Lokasi persebaran di bagian ujung jazirah selatan
Pulau Halmahera, Provinsi Maluku Utara. Mata pencaharian mereka adalah
pertanian ladang berpindah, terutama menanam padi ladang, jagung, ubi jalar,
ubi kayu, sayur-sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan, serta berkebun cengkeh,
kopi, pala, coklat dan kelapa.
Gebe
Lokasi persebaran di Pulau Gebe, Yu dan Gag di sebelah
timur semenanjung selatan Pulau Halmahera, Provinsi Maluku Utara.
Gorontalo
Lokasi persebaran di sebagian besar wilayah Kabupaten
Gorontalo, Provinsi Gorontalo.
Mata
pencaharian utama adalah bertani di sawah dan ladang. Tanaman yang umum mereka
kembangkan adalah padi, jagung, ubi, sayur-sayuran, kelapa dan buah-buahan.
Penduduk yang berdiam di tepi Danau Gorontalo atau di pesisir pantai
mengutamakan mata pencaharian sebagai nelayan.
Kadai
Lokasi persebaran di sebagian daratan Pulau Taliabu
dan Pulau Mangole di Kepulauan Sula, terutama di daerah pegunungannya.
Pemukiman mereka berada dalam wilayah sekitar Danau Poso, Kabupaten Poso, Provinsi
Sulawesi Tengah.
Kadambuku
Lokasi persebaran di daerah sekitar Danau Poso,
Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah.
Kahumamahon
Lokasi persebaran di wilayah Kecamatan Batui dan
Bunta, Kabupaten Luwu Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah. Sebagian lainnya
berdiam dalam wilayah Kecamatan Borone, Kabupaten Poso. Mereka hidup dari
bercocok tanam di ladang. Kegiatan membuka hutan untuk diajdikan ladang diawali
dengan mengadakan upacara yang disebut mawi.
Upacara ini dipimpin oleh seorang syaman (polebiang).
Tanaman pokok mereka adalah padi, jagung, ubi kayu, ketela, kacang. Sumber mata
pencharian lainnya adalah berburu babi, rusa dan anoa. Kadangkala mereka pergi
meramu hasil hutan, seperti rotan, dammar dan kayu untuk dijual kepada
tengkulak.
Kaidipang
Lokasi persebaran di Kecamatan Kaidipang di Kabupaten
Bolaang Mongondow, dekat perbatasan dengan Kabupaten Gorontalo, Provinsi
Gorontalo.
Kaili
Lokasi persebaran di sebelas kecamatan dalam wilayah
Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah.
Kalae
Lokasi persebaran di lembah di sebelah hulu Sungai
Laa, sebelah timur Danau Poso, Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah.
Kalotoa
Lokasi persebaran di Pulau Kalau di Kepulauan Selayar,
dalam wilayah Kabupaten Selayar, Provinsi Sulawesi Selatan.
Kalowo
Lokasi persebaran di beberapa desa di Kecamatan
Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mamasa, Provinsi Sulawesi Selatan.
Kasimbar
Lokasi persebaran di empat desa dalam wilayah
Kecamatan Ampibabo, Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah.
Kau
Lokasi persebaran di daerah pesisir sekitar Teluk Kau
di Pulau Halmahera, Provinsi Maluku Utara.
Kei
Lokasi persebaran di Kepulauan Kei di Laut Arafuru,
yang terbagi menjadi dua kecamatan, yaitu Kecamatan Kei Besar dan Kecamatan Kei
Kecil, Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku. Mata pencaharian utama
mereka adalah perladangan berpindah dengan tanaman utama ubi singkong, ubi
jalar, keladi, ikacang-kacangan dan sedikit padi di ladang. Merka juga hidup
dari menangkap ikan dan hasil laut lainnya, serta mengusahakan perkebunan kelapa,
kopi, jambu mete dan cengkeh. Pekerjaan lainnya adalah membuat perahu nelayan.
Kisar
Lokasi persebaran di Pulau Kisar yang terletak di
sebelah timur Pulau Timor, Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku. Mata
pencaharian orang kisar adalah peladang di lahan kering. Mata pencaharian
lainnya adalah sebagai nelayan laut. Selain itu kebudayaan mereka juga
mengembangkan tradisi bertenun kain tradisional.
Kulawi
Lokasi persebaran di daerah bagian selatan Danau
Lindu, yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Kulawi, Kabupaten Donggala, Provinsi
Sulawesi Tengah. Mereka pada umumnya hidup dari pertanian di sawah dan ladang,
dengan tanaman pokok mereka adalah padi, jagung dan palawija lainnya. Sedangkan
tanaman keras mereka yang mereka pilih adalah cengkeh, kopi dan kelapa. Usaha mereka yang lain adalah beternak
kerbau, babi dan usaha tambak ikan. Ada juga yang mengumpulkan hasil hutan
serta berburu rusa dan babi atau menangkap ikan di sungai.
Labeau
Lokasi persebaran di beberap tempat dalam wilayah
Kabupaten Kendari dan Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Lage
Lokasi persebaran di sekitar Danau Poso, dalam wilayah
Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah.
Laiwonu
Lokasi persebaran di daerah sekitar bagian hulu Sungai
Kalaena, di sebelah selatan Danau Poso, Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi
Tengah.
Lalaeo
Lokasi persebaran di dekat leher jazirah utara
Sulawesi Tengah, di Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah.
Lampu
Lokasi persebaran di daerah sekitar hulu Sungai
Kalena, di sebelah selatan Danau Poso, Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi
Tengah.
Lamusa
Lokasi persebaran di daerah sekitar Danau Poso,
Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah.
Lembo
Lokasi persebaran
di beberapa tempat di daerah sekitar hulu Sungai Kalaena, dalam wilayah
Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah.
Lindu
Lokasi persebaran
di beberapa tempat di daerah pesisir Danau Lindu, Kabupaten Donggala, Provinsi
Sulawesi Tengah.
Loloda
Lokasi persebaran
di pesisir barat daya jazirah utara Pulau Halmahera, yaitu di Kecamatan Laloda,
Kabupaten Maluku Utara, Provinsi Maluku. Mereka hidup dari perladangan dengan
tanaman pokok padi, kemudian ubi, kacang-kacangan, sdayur-sayuran, serta
tanaman keras seperti cengkeh, pala, kelapa, kopi dan lain-lain. Mereka juga
menangkap ikan di laut.
Longkea
Lokasi persebaran
di daerah sekitar Danau Poso yang termasuk dalam wilayah Kabupaten Poso, Provinsi
Sulawesi Tengah.
Lore
Lokasi persebaran di Kecamatan Lore Utara dan Lore
Selatan yang termasuk dalam wilayah Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah. Sebagian
dari mereka masih hidup dari pertanian di ladang dengan system tebang, bakar
dan berpindah-pindah. Tanaman pokok mereka adalah padi, jagung dan berbagai
palawija lain. Mereka juga menanam kopi, cengkeh dan kelapa. Pekerjaan
sampingan mereka adalah meramu hasil hutan serta berburu binatang liar.
Sebagian sudah ada yang memelihara kerbau dan babi sebagai binatang korban
dalam upaca-upacara religi lainnya. Orang Lore juga mengembangkan usaha
memelihara ikan di tambak dan kolam. Selain itu mereka dikenal pula sebagai
pengrajin besi, pembuat parang, pacul dan sebagainya.
Lumoli
Lokasi persebaran di daerah Kepulauan Maluku Tengah, Provinsi
Maluku. Mata pencaharian mereka adalah berladang tanaman padi dan ubi. Makanan
pokok mereka adalah sagu yang diramu dari hutan. Sebagian dari kaum
laki-lakinya melakukan perburuan binatang liar.
Maba
Lokasi persebaran di bagian utara jazirah Halmahera
Tenggara di Pulau Halmahera bagian timur, Kabupaten Maluku Utara, Provinsi
Maluku Utara. Mata pencaharian mereka adalah pertanian di ladang, menangkap
ikan laut dan meramu hasil hutan.
Makasar
Lokasi persebaran di daerah di Kabupaten Gowa,
Takalar, Jeneponto, Bantaeng, Maros dan Pangkajene. Bertani di sawah adalah
mata pencaharian utama mereka. Selain itu mereka mengembangkan pertanian
sayur-sayuran, buah-buahan dan tanaman keras. Tetapi umumnya mereka dikenal
sebagai nelayan, pedagang dan pelaut.
Makian
Lokasi persebaran di Pulau Makian dan sebagian daratan
Pulau Kayoa yang terletak di sebelah selatan Pulau Halmahera, Provinsi Maluku
Utara. Pada umumnya mereka hidup dari pertanian di ladang menetap dengan
tanaman pisang, jagung, ubi jalar dan ubi kayu, ada pula yang bercocok tanam di
ladang berpindah dengan tanaman pokok padi. Sebagian lagi menangkap ikan dan
mengumpulkan hasil laut lainnya.
Mamuju
Lokasi persebaran di daerah Kabupaten Mamuju, Provinsi
Sulawesi Barat. Umumnya mereka bekerja sebagai petani di sawah dan ladang,
selain mengolah kopra dan menangkap ikan di laut.
Mandar
Lokasi persebaran di wilayah Kabupaten Majene, Provinsi
Sulawesi Selatan serta di Kabupaten Mamuju dan Polewali-Mamasa, Provinsi
Sulawesi Barat. Mereka hidup dari bercocok tanam di sawah, selain menanam
berbagai jenis palawija dan tanaman keras di ladang dan kebun. Mereka juga
dikenal sebagai penenun kain.
Mangole
Lokasi persebaran di Pulau Mangole yang terletak di
deretan Kepulauan Sula, di Kabupaten Maluku Utara.
Masama
Lokasi persebaran di beberapa daerah di Kecamatan
Lamala, Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah. Umumnya mereka hidup dari
perladangan dan menangkap ikan.
Masenrempulu
Lokasi persebaran di wilayah Kabupaten Enrekang, Provinsi
Sulawesi Selatan.
Mekongga
Lokasi persebaran di Kecamatan mekongga, Kabupaten
Kendari, Provinsi Sulawesi Tengah.
Mian Banggai
Lokasi persebaran di Pulau Banggai, termasuk dalam
wilayah Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.
Mian Sea-sea
Lokasi persebaran di Pulau Peleng yang berada dalam
Kepulauan Banggai, Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah. Mereka juga
tergolong dalam subsuku bangsa Banggai.
Minahasa
Lokasi persebaran di daerah timur laut jazirah
Sulawesi Utara, Provinsi Sulawesi Utara. Mata pencaharian pokok mereka adalah
bertani di ladang dengan tanaman seperti jagung, ubi kayu, ubi jalar,
kacang-kacangan dan padi. Sebagian masyarakat Minahasa yang berdiam di dekat
perairan laut dan danau Tondano, hidup sebagai penangkap ikatn. Sebagian masih
ada yang berburu dan meramu hasil hutan. Sekarang kebanyakan di antara mereka
bekerja sebagai guru, pedagang, pengusaha, pegawai kantor pemerintah dan
swasta.
Mongondow (1)
Lokasi persebaran di Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi
Sulawesi Utara. Mata pencaharian utama suku bangsa ini adalah bertani di sawah
dan di ladang, dimana mereka menanam padi, jagung, sayur, ubi-ubian,
buah-buahan, pisang, cengkeh, pala dan kelapa. Selain itu, sebagian dari
merekamasih senang berburu dan meramu hasil hutan. Di perkotaan banyak pula
yang menjadi pedagang hasil bumi, barang kelontong, bahan makanan di samping
bekerja sebagtai pegawai negeri dan swasta.
Mongondow (2)
Lokasi persebaran di sebelas kecamatan dalam wilayah
Kabupaten Bolaang Mongondow, yaitu Kecamatan : Kotamobagu, Modayag, Kotabunan,
Lalayan, Pasi, Bolaang, Lolak, Pinalosian, Poigar, Dumuga dan Sangtombolon.
Mori
Lokasi persebaran di Kecamatan Mori Atas, Kecamatan
Petasia dan Kecamatan Lembo, di Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah. Orang
Mori hidup dari pertanian di sawah, sebagian masih melakukan perladangan tebang
bakar dan berpindah-pindah. Tanaman pokoknya adalah padi, diikuti oleh jagung,
sayur-mayur dan palawija lainnya. Mereka juga menanam tembakau, cengkeh,
kelapa, kopi dan ubi-ubian. Ada juga yang masih senang mengumpulkan hasil
hutan, seperti kayu hitam, damar dan rotan, serta berburu binatang liar dan
menangkap ikan di sungai-sungai atau danau. Sebagian ada yang mengembangkan
keterampilan pembuatan alat-alat pertanian dari besi, barang-barang anyaman,
kerajinan gerabah dan kuningan.
Moronene
Lokasi persebaran di daratan Pulau Kabaena, yang
terletak di sebelah selatan jazirah Sulawesi Tenggara. Daerah mereka termasuk ke
dalam wilayah Kabupaten Muna. Makanan pokok masyarakat ini sebenarnya adalah
sagu, tetapi kegiatan berladang padi masih banyak dilakukan, antara lain karena
bertambahnya populasi dan berkurangnya jumlah tanaman sagu di lingkungan
mereka. Selain menanam paedi mereka juga menanam buah-buahan, sayur mayor dan
palawija lainnya. Kaum laki-laki masih memiliki kesempatan berburu rusa tau
kerbau liar atau meramu hasil hutan seperti rotan, damar, madu dan kayu
berharga.
Moutong
Lokasi persebaran di wilayah Kecamatan Moutong,
Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah.
Mowewe
Lokasi persebaran di dalam wilayah Kabupaten Kendari
dan Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Muna
Lokasi persebaran di Pulau Muna, Kabupaten Muna,
Sulawesi Tenggara. Kebanyakan dari mereka bekerja sebgai petani di
ladang-ladang, dengan tanaman utama jagung. Selain itu mereka juga menanam ubi,
tebu, kelapa dan sayur-sayuran. Tanaman komoditi ekspor mereka adalah kopi,
tembakau, cengkeh dan kapuk.
Nuaulu
Lokasi persebaran di sebagian wilayah Kecamatan
Amahai, di bagian selatan Pulau Seram, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi
Maluku.
Pada
Lokasi persebaran di suatu daerah di sekitar lembah
Sungai Laa bagian hulu, yaitu di sebelah timur Danau Poso, dalam wilayah
Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah.
Pagu
Lokasi persebaran di bagian pedalaman jazirah utara
Pulau Halmahera, Kabupaten Maluku Utara, Provinsi Maluku. Umumnya berdiam di
sekitar hulu Sungai Kau yang bermuara ke Teluk Kau.
Mata
pencaharian mereka terutama dari berladang dan meramu hasil hutan dan berburu
binatang liar.
Pakambia
Lokasi persebaran di daerah lembah Sungai Laa bagian
hulu, yaitu di sebelah timur Danau Poso, yang termasuk ek dalam wilayah
Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah.
Palende
Lokasi persebaran di daerah sekitar lembah Sungai Laa
bagian hulu, yaitu di sebelah timur Danau Poso, dalam wilayah Kabupaten Poso, Provinsi
Sulawesi Tengah.
Pamona
Lokasi persebaran di Kabupaten Poso di Provinsi
Sulawesi Tengah, yaitu di Kecamatan Poso Kota, Poso Pesisir, Una-una, Walea,
Lage, Pamona Utara, Pamona Selatan, Ampana Kota, Ampana Barone, Ulubongka, dan
Tojo. Mata pencaharian utama masyarakat ini adalah pertanian di ladang tebang
bakar dan berpindah, walaupun sebagian sudah ada pula yang bercocok tanam
menetap di sawah dan kebun. Tanaman utamanya adalah padi, disamping jagung, sayur-mayur
dan palawija. Pada masa sekarang ini mereka semakin tertarik kepada pertanian
menetap, terutama sejak diperkenalkannya tanaman komoditi seperti cengkeh dan
kopi. Sebagian anggota masyarakatnya masih memiliki mata pencaharian sebagai
peramu hasil hutan dan berburu binatang liar.
Patani
Lokasi persebaran di wilayah semenanjung Pulau
Halmahera bagian tenggara, termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Patani, di
Kabupaten Mauku Utara, Provinsi Maluku. Sebagian besar hidup dari pertanian di
ladang bakar, dengan tanaman utama padi ladang, jagung, kacang-kacangan,
pisang, semangka, selain juga bertanam cengkeh dan pala serta tembakau.
Patapa
Lokasi persebaran di dalam wilayah Kecamatan Tomini,
Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah.
Pattae
Kelompok
ini umumnya berpindah-pindah dalam hutan. Sebagian di antara mereka sekarang
dimukimkan di Desa Sulai setelah pindah dari kampong Sambabo, Kecamatan
Malunda, Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Selatan.
Payapi
Lokasi persebaran di daerah sekitar Danau Poso, di
Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah.
Pebato
Lokasi persebaran di daerah di sekitar Danau Poso, Provinsi
Sulawesi Tengah.
Ponosakan
Lokasi persebaran di bagian tenggara Kabupaten
Minahasa, Sulawesi Utara.
Poso
Lokasi persebaran di daerah sekitar bagian timur Danau
Poso sampai ke Teluk Tomini, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
Pu’umboto
Lokasi persebaran di sekitar Danau Poso, Kabupaten
Poso, Provinsi Sulawesi Tengah.
Pu’umnana
Lokasi persebaran di daerah sekitar lembah Sungai Laa
bagian hulu, kira-kira di sebelah timur Danau Poso, Kabupaten Poso, Provinsi
Sulawesi Tengah.
Rana
Lokasi persebaran di Pulau Buru yang terletak di
sebelah barat Pulau Seram. Daerah mereka termasuk dalam wilayah Kabupaten
Maluku Tengah, Provinsi Maluku. Pemukiman mereka tersebar di sekitar Danau
Rana, di sepanjang Sungai Waigeren dan Wainabe. Sebagian di antara mereka
tersebar ke Selcadu, Maheteruanusan, Walingat Baru dan Kayeli, Kecamatan Buru
Utara bagian barat. Mata pencaharian utama mereka adalah berladang yang masih
dilakukan secara tebang, bakar dan berpindah-pindah. Tanaman mereka adalah padi
ladang, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang-kavangan, serta meramu hasil hutan
dan berburu binatang liar. Hasil hutan yang diramu antara lain damar, rotan dan
kayu besi.
Ratahan
Lokasi persebaran di daerah bagian tenggaran Kabupaten
Minahasa, Sulawesi Utara.
Ra’u
Lokasi persebaran di sekitar teluk Tomini dan leher
jazirah Sulawesi Tengah di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
Rawas
Lokasi persebaran di Kecamatan Rupit, Kecamatan Rawas
Ulu dan Kecamatan Rawas Ilir, di Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatera
Selatan. Umumnya bekerja sebagai petani di sawah dan ladang, sebagian lagi
bekerja sebagai penganyam barang-barang dari rotan dan pandan, tukang kayu,
pedagang kecil dan sebagainya.
Sahu
Lokasi persebaran di daerah barat daya jazirah utara
Pulau Halmahera yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Sahu, Kabupaten Maluku
Utara, Provinsi Maluku Utara. Kebanyakan dari mereka hidup dari perladangan di
daeran dan menangkap ikan di laut.
Saluan
Lokasi persebaran di Kecamatan Luwuk, Kintom, Batui,
Lamala, Pagimana dan Bunta, Kabupaten Luwu Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.
Sangir
Lokasi persebaran di Kepulauan Sangihe dari jajaran
Kepulauan Sangir Talaud, Kabupaten Sangir Talaud, Provinsi Sulawesi Utara.
Pulau-pulau yang mereka diami adalah Sangir Besar, Tagulandang, Makalehi,
Kuang, Kawio, Kawaluso, Lupang, Toade, Karakitang, Kalawa, Mahengetang.
Sangsangluang
Lokasi persebaran di beberapa desa di Kecamatan
Lembang, Kabupaten Pinrang, Provinsi Sulawesi Selatan.
Sariung
Lokasi persebaran di beberapa desa di Kecamatan
Sumaorang, Kabpaten Polewali Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat.
Sawai
Lokasi persebaran di daerah pesisir Pantai Halmahera
di sekitar Teluk Weda, jadi antara semenanjung barat daya dan tenggaranya.
Desa-desanya adalah Kobe, Gema dan Sepo. Daerah ini termasuk dalam wilayah
Kecamatan Halmahera Selatan, Kabupaten Maluku Utara, Provinsi Maluku.
Seko (2)
Lokasi persebaran di wilayah Kecamatan Limbong,
Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan.
Silaton
Lokasi persebaran di beberapa desa dalam wilayah
Kecamatan Dua Pitue, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan.
Suwawa
Lokasi persebaran di desa di Kecamatan Suwawa,
Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo.
Tajio
Lokasi persebaran di empat buah desa di wilayah
Kecamatan Ampibabo dan Tinombo di Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah.
Talaud
Lokasi persebaran di gugusan pulau-pulau Talaud di
Kabupaten Kepulauan Sangir-Talaud, Provinsi Sulawesi Utara. Daerah mereka
terdiri dari tiga pulau utama, yaitu Pulau Karakelang, Salibabu dan Kabaruan. Mata
pencarian utama masyarakat ini adalah menjadi nelayan di laut, hanya sebagian
kecil saja yang menjadi petani di ladang-ladang atau dijadikan sebagai
pekerjaan sampingan. Tanaman utama mereka adalah ubi-ubian, walaupun sedang
diusahakan untuk bertanam sawah dan ladang.
Tamboki
Lokasi persebaran di beberapa desa di Kabupaten
Kendari dan Kolaka di Provinsi Sulawesi Tenggara.
Tanandoa
Lokasi persebaran di daerah lembah Sungai Laa bagian
hulu, di sebelah timur Danau Poso, Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah.
Tanimbar
Lokasi persebaran di Pulau Yamdena, Selaru dan
pulau-pulau kecil lain di lingkungan Kepulauan Tanimbar di Kecamatan Yamdena,
Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku. Suku bangsa ini sebenarnya terbagi
menjadi tiga subsuku bangsa, yaitu Tomata Yamdena, Tomata Laru dan Tomata
Nember. Subsuku bangsa Tomata Nember mendiami Pulau Fordata dan pulau-pulau di
utara Pulau Yamdena. Subsuku bangsa Tomata Yamdena mendiami sebagian besar Pulau
Yamdena, sedangkan Tomata Laru mendiami Pulau Selaru dan pulau-pulau lain di
bagian barat Pulau Yamdena.
Mata
pencarian masyarakat ini adalah berladang dan menangkap ikan. Tanaman pokoknya
adalah ubi jalar, ubi kayu, jagung dan sedikit padi. Protein hewani mereka
peroleh dari hasil tangkapan ikan dan binatang laut lainnya.
Tanoturan
Lokasi persebaran di beberapa desa dalam wilayah
Kecamatan Luwuk, Tinankung, Balantak dan Lamola, di Kabupaten Banggai, Provinsi
Sulawesi Tengah.
Tawi
Lokasi persebaran di daerah sekitar bagian hulu Sungai
Kalaena, di sebelah selatan Danau Poso, Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi
Tengah.
Ternate
Lokasi persebaran di Pulau Ternate, sebagian di Pulau
Obi, Bacan dan Kayoa yang terletak di sebalah barat Pulau Halmahera. Pulau-pulau
tersebut termasuk dalam wilayah Kabupaten Maluku Utara, Provinsi Maluku. Di
masa lalu masyarakat Ternate senang bercocok tanam berpindah-pindah, dengan
tanaman pokok padi ladang, ubi dan sayur-sayuran. Pada masa sekarang mereka
sudah menetap dengan menanam padi, jagung, kacang-kacangan, ketelah, ubi dan
menangkap ikan di sungai dan lautan luas di sekitar mereka. Tanaman komoditi
seperti pala, kopra, cengkeh, kulit manis, coklat dan kopi. Orang Ternate juga
sudah sejak lama mengembangkan kerajinan membuat wadah dari tembikar, membuat
hiasan dan anyaman dari bamboo dan pandan. Daerah ini sekarang juga telah
menjadi penghasil ikan tongkol tersebsar setelah Ambon.
Tidore
Lokasi persebaran di Pulau Tidore, yang terletak di
sebelah selatan Pulau Ternate, atau di sebelah barat Pulau Halmahera. Daerah
mereka termasuk dalam wilayah Kabupaten Maluku Utara, Provinsi Maluku. Sebagian
lagi mendiami beberap tempat di Pulau Bacan dan Obi, serta bagian barat Pulau
Halmahera. Mata pencarian utama masyarakat ini adalah menangkap ikan di laut.
Hasil laut seperti ikan tongkol, cumi-cumi dan teripang. Sebagian lainnya hidup
sebgai petani di ladang berpindah-pindah dengan tanaman padi, ubi kayu, ubi
jalar, jagung, cengkeh, pala, kopra dan lain-lain.
Tinombo
Lokasi persebaran di sebagian daerah dalam wilayah
Kecamatan Ampibabo dan Tomini di Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah.
Tobada
Lokasi persebaran di sekitar bagian hulu Sungai
Budong-Budong, Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Selatan. Suku bangsa ini
juga tersebar sampai ke hulu Sungai Koro, di sebelah barat Danau Poso, Provinsi
Sulawesi Tengah. Mata pencarian terutama dari perladangan tebang bakar dan
berpindah-pindah.
Tobalo’e
Lokasi persebaran di beberapa desa dalam wilayah
Kecamatan Taneteriaja, Kabupaten Barru, Provinsi Sulawesi Seltan.
Tobana
Lokasi persebaran di daerah perbatasan antara Porpinsi
Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah, terutama di bagian utara Kabupaten Luwu,
Sulawesi selatan.
Tobelo
Lokasi persebaran di daerah semenanjung bagin utara
Pulau Halmahera dan di sebagian daratan Pulau Morotai. Sebagian lagi hidup
tersebar sampai ke pedalaman Halmahera seperti ke daerah Patani, Weda dan Gane.
Ada juga yang sampai ke Kepulauan Raja Ampat. Daerah asal kelompok ini termasuk
dalam wilayah Kecamatan Galela di Kabupaten Maluku Utara, Provinsi Maluku. Pada
dasarnya mata pencarian utama adalah bertani di ladang, dengan tanaman pokok padi dan jagung, diikuti
dengan tanaman lain seperti sayur, kacang-kacangan, pisang, tebu. Selain itu
mereka menangkap ikan di laut, atau berburu binatang liar seperti rusa, babi
hutan dengan menggunakan tombak dan jerat serta dibantu oleh anjing. Mereka
juga meramu hasil hutan sperti rotan dan damar, selain berkebun cengkeh, pala
dan kelapa.
Todolo
Lokasi persebaran di Lembang Sungai Palu bagian
selatan. Mungkin berasal dari daerah pegunungan sebelah timur laut.
Tojo
Lokasi persebaran di sekitar Teluk Tomini dan leher
jazirah Sulawesi bagian tengah, Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah.
Tokalompi
Lokasi persebaran di beberapa desa di wilayah
Kecamatan Barru, Kabupaten Barru, Provinsi Sulawesi Selatan.
Tolaki
Lokasi persebaran di wilayah Kabupaten Kendari dan Kolak,
Provinsi Sulawesi Tenggara. Mata pencarian pokok masyarakat ini adalah bertanam
padi di sawah dan ladang. Makanan pokok penggantinya adalah sagu. Ternak yang
banyak mereka pelihara adalah kerbau. Selain itu mereka juga meramu hasil
hutan, berburu binatang liar dengan tombak dan sumpit serta menangkap ikan di
sungai dan laut.
Tolampung
Lokasi persebaran di beberapa desa dalam wilayah
Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu. Sebagian lagi berdima di lingkungan
Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Selatan.
Toli-toli
Lokasi persebaran di Kecamatan Toli-Toli Utara, Dampal
Utara, Baolan dan Galang, Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah.
Tolotang
Lokasi persebaran di lingkungan wilayah Kabupaten
Sidenreng-Rappang, Provinsi Sulawesi Seltan.
Tomapung
Lokasi persebaran di beberapa tempat dalam wilayah
Kecamatan Tompo Bulu, Kabupaten Bantaeng, Provinsi Sulawesi Selatan.
Tombulu
Lokasi persebaran di sekitar daerah barat laut Danau
Tondano, dalam wilayah Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi utara.
Tomini
Lokasi persebaran di dalam wilayah Kecamatan Moutong,
Tomini dan Ampibabo di Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah. Makanan
pokok mereka pada awalnya adalah sagu, kemudian mreka mulai melakukan pertanian
di ladang dengan menanam padi dan jagung. Tanaman komoditi yang dikembangkan
adalah kopra, cengkeh dan kopi. Meramu hasil hutan dan berburu masih dilakukan
sebagian kelompokl sebagai mata pencarian.
Tonsawang
Lokasi persebaran di daerah Kabupaten Minahasa bagian
selatan.
Tonsea
Lokasi persebaran di sebelah timur laut Kabupaten
Minahasa, Provinsi Sulawesi utara.
Tontembuan
Lokasi persebaran di sekitar bagian barat daya
Kabupaten Minahasa, Sulawesi utara.
Topakkalotong
Lokasi persebaran di wilayah Kecamatan Rinding Allo,
Kabupaten Tanah Toraja. Sebagian besar berdiam di Kabupaten Sidenreng Rappang, Provinsi
Sulawesi Selatan.
Topembuni
Lokasi persebaran di wilayah Kecamatan Budong-Budong,
Kabupaten Mamju, Provinsi Sulawesi barat.
Toraja
Kelompok
ini mendiami sebagian jazirah Sulawesi Selatan bagian utara. Sebagian berdiam
di daerah yang termasuk dalam wilayah Kabupaten Tana Toraja. Sebagian lagi
berdiam dalam wilayah Kabupaten Mamuju, seperti di Kecamatan Suppiran. Ada juga
yang berdiam di wilayah Kecamatan pantilang, Rongkong, dan Sekodi di Kabupaten
Luwu, serta di wilayah Kabupaten Enrekang. Sementara itu di antara mereka juga banyak yang merantau ke daerah-daerah lain sampai ke Kalimantan
dan Papua. Mata pencarian masyarakat ini pada dasarnya adalah bercocok tanam
padi di sawah dan sedikit di ladang. Selain padi mereka juga menanam jagung,
sayur-sayuran, singkong, ubi jalar, kopi, cengkeh, kelapa dan marksia. Pada
masa lalu daerah Toraja terkenal sebagai penghasil kopi yang bagus. Usaha peternakan
khususnya kerbau dan babi yang diperlukan untuk melengkapi upacara-upacara
religi mereka. Untuk makanan sehari-hari mereka memelihara ikan di kolam,
beternak ayam dan itik.
Torampi
Lokasi persebaran di beberapa desa dalam wilayah
Kecamatan Sabbang, Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan.
Tosigi
Lokasi persebaran di bagian selatan lembah Sungai
Palu, Provinsi Sulawesi Tengah.
Tosumunya
Lokasi persebaran di beberapa desa dalam Kecamatan
Kalukku di Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat.
Totaramanu
Lokasi persebaran di desa dalam wilayah Kecamatan
Campalagian, Kabupaten Polewali Mamasa. Sebagian lagi tersebar di wilayah
Kabupaten Barru, Provinsi Sulawesi Selatan.
Toulour
Lokasi persebaran di daerah bagian timur pesisir Danau
Tondano, yang masih termasuk dalam wilayah Kabupaten Minahasa, Provinsi
Sulawesi Utara.
Tugutil
Lokasi persebaran di kawasan hutan Dogada dan Tutuling
di Kecamatan Wasile, di Pulau Halmahera bagian Tengah, Kabupaten Maluku Utara, Provinsi
MalukuUtara. Mereka kebanyakan bekerja sebagai peramu hasil hutan, berburu
serta mengolah sagu. Sebagian sudah menetap dan berladang ubi-ubian dan padi
ladang.
Umalasa
Lokasi persebaran di beberapa kampong dalam wilayah
Kecamatan Ampibabo, Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah.
Unda’e
Lokasi persebaran di daerah sekitar Danau Poso,
Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah.
Wana
Lokasi persebaran di sekitar daerah aliran Sungai
Bongka dan anak-anak sungainya yang terletak di bagian pedalaman Kecamatan Ulu
Bongka, Bungku Utara dan Barone di Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah. Mata
pencarian mereka umumnya adalah berladang secara tebang, bakar dan berpindah.
Tanaman ladang mereka adalah padi, jagung, ubi-ubian, labu, sayur-sayuran,
kopi, pisang, dan sedikit kelapa. Selain meramu hasil hutan mereka juga berburu
binatang liar, seperti rusa, babirusa, monyet, burung maleo dan lainnya.
Wayoli
Lokasi persebaran di daerah pedalaman jazirah utara
Pulua Halmahera, dekat kaki Gunung Toduku. Karena gunung itu meletus tahun 1867
mereka terpaksa mengusi ke psesisir dan membentuk pemukiman baru, yaitu di desa
Peot, Sasur dan Goro-goro, Kecamatan Sahu, Kabupaten Maluku Utara, Provinsi
Maluku Utara.Mereka hidup dari kegiatan perladangan dan menangkap ikan.
Weda
Lokasi persebaran di bagian timur pangkal jazirah
selatan Pulau Halmahera, yaitu dekat Teluk Weda, Kabupaten Maluku Utara, Provinsi
Maluku.
Wemale
Lokasi persebaran di daerah terpencil di pedalaman
Pulau Seram, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku. Tidak diketahui apakah
masyarakat ini masih ada atau sudah lebur ke dalam suku bangsa lain.
Wiwirano
Lokasi persebaran di lingkungan wilayah Kabupaten
Kendari dan Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Wotu
Lokasi persebaran di sekitar Danau Poso, Kecamatan
Poso, Provinsi Sulawesi Tengah. Sebagian lagi berdima di Kecamatan Wotu,
Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan.
6 EKOREGION PAPUA
Abau
Lokasi persebaran di sekitar daerah perbatasan antara
Indonesia dengan Papua Nugini, terutama di sepanjang bagian hulu daerah aliran
sungai Sepik (green river). Daerah
tersebut termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Aikwakai
Lokasi persebaran di daerah sekitar danau yang menyatu menjadi sumber aliran Sungai
Tariku (Idenburg) dan Taritatu (Rauffaer). Tersebar di kampung Sikari, Haya
Kausa, Iri, Biri dan Papasena di wilayah distrik Memberamo Hulu dan Kecamata
Pantai Timur, Distrik Jayapura, Provinsi Papua. Kelompok ini mencari nafkah
dengan berburu dan mengumpulkan bahan makanan di hutan, menanam sayur di kebun
dan menangkap ikan di sungai.
Airoran
Lokasi persebaran di beberapa kampong di sebelah barat
Sungai Apauwar, dekat pesisir pantai utara Papua, yaitu: Subu, Matabiak, Isirania,
Kabeso, Nivau, Tamajine, Waiter dan Kwesar. Semuanya termasuk ke dalam wilayah
Distrik Memberamo Hilir, Kabupaten Papua, Provinsi Papua. Pada umumnya mereka
hidup dari mengumpulkan sagu, berburu binatang di hutan dan menangkap ikan.
Arandai
Lokasi persebaran di sebelah barat Sungai Wariaga dan
di sekitar daerah aliran Sungai Sebyar (Timoforo). Daerah ini termasuk ke dalam
wilayah Distrik Teluk Bintuni, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat.
Arfak
Lokasi persebaran di daerah Kepala Burung Irian, dalam
wilayah Distrik Warmare, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat.
Aguni
Lokasi persebaran di pantai barat laut Semenanjung
Bomberai dan di sebuah pulau kecil yang terletak di Teluk Berau, dalam wilayah
Distrik Kokas, Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat.
Atogoim
Lokasi persebaran di daerah bagian selatan Papua,
yaitu di antara wilayah orang Asmat dengan orang Sawui dan Kaigir di pantai
selatan. Perkampungan terletak di sekitar Sungai Cook dan Kronkel, di sebelah
timur Pirimapun, termasuk ke dalam wilayah Distrik Pantai Kasuari, Kabupaten
Merauke, Provinsi Papua. Kampung-kampung mereka antara lain Sanem, Sinepit,
Aykut, Kaypom, Yohwi, Yakamit, Hainam, Yahamgit, Isep, Aiyogit, Haimawi dan
Singaet.
Atori
Lokasi persebaran di daerah pedalaman Kepala Burung
Irian, yaitu di sepanjang daerah aliran Sungai Kais yang bermuara ke selatan.
Daerah itu termasuk ke dalam wilayah Distrik Inanwatan, Kabupaten Sorong,
Provinsi Papua Barat.
Awyi
Lokasi persebaran di sebelah timur laut Papua, yaitu
dekat perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini, kira-kira di selatan kota
Jayapura. Daerah mereka termasuk ke dalam wilayah Distrik Abepura dan Arso, di
Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua. Kampung-kampung mereka antara lain: Nyao,
Yosko, Sowyo dan Bukisom.
Awyu
Lokasi persebaran di daerah pesisir selatan Papua,
terutama di daerah aliran Sungai Digul, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua.
Mereka mendiami beberapa kampung di Distrik Edera, Pantai Kasuari (Primapun),
Kouh dan Mandobo. Kampung-kampung mereka antara lain : Boa, Ikisi, Khonya,
Getentiri, Ujung Kita dan Meto.
Ayamaru
Lokasi persebaran di sebelah barat dan selatan Danau
Ayamaru, yaitu di sekitar danau kecil Maru Yow, Semetu dan Maru Yate di wilayah
Kepala Burung Papua. Suku bangsa ini hidup dari perladangan di tanahnya yang
cukup subur. Selain itu danau Ayamaru
memberi banyak ikan dan binatang buruan
lain, seperti bebek liar, bangau, katak, ular, babi hutan dan sebagainya. Orang
Ayamaru juga suka berdagang terutama menukar hasil buruan berupa burung
cendrawasih dengan kain-kain yang dibawa oleh pedagang suku bangsa lain.
Ayfat
Lokasi persebaran di aliran Sungai Kamundan dan di
sekeliling Danau Ayamaru, di wilayah Sorong, Provinsi Papua Barat. Mata
pencaharian masyarakat ini adalah berladang, meramu hasil hutan, serta berburu
dan menangkap ikan sebagai mata pencaharian sambilan. Hasil ladang mereka
adalah ubi atau pisang dan kelapa, selain sagu sebagai makanan pokok. Kelompok
ini biasa mengadakan kontak dagang dengan penduduk pesisir dengan
memperdagangkan kain, gelang dari kulit siput, taring buaya dan babi, kalung
dan ikat pinggang dihiasi manik-manik, termasuk burung cenderawasih dan
lain-lain.
Asmat
Daerah
persebaran di Kabupaten Asmat di sekitar rawa sungai Siretj dan Aswentjsi di
Kampung Agats, Aswetjsi, Ayam, Pamborep, Sawa Erma, Ewer dll. Mata pencaharian
meramu sagu, berburu babi hutan, berkebun ubi-ubian, dan menangkap ikan.
Baburua
Lokasi persebaran di sebelah barat Sungai Memberamo,
yaitu di daerah padang rumput sebelah utara Danau Holmes, dekat Kustera. Kampung-kampung
mereka adalah: Eri, Kustera, Haya dan Seutai. Daerah mereka masuk ke dalam
wilayah Distrik Memberamo Hulu, Kabupaten Yapen Waropen, Provinsi Papua.
Baham
Lokasi persebaran di daerah sebelah barat Semenanjung
Bomberai, tersebar di dalam wilayah Distrik Kaimana, Fakfak dan Kokas di
Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat. Kampung-kampung mereka antara lain:
Weri, Wabar, Baham-Dendara dan Horabena. Mereka bidup dari perladangan ubi,
keladi, sayur-sayuran, buah-buahan. Mereka juga sudah menanam cengkeh, kopi dan
tembakau.
Banlol
Lokasi persebaran di Pulau Salawati yang terletak di
sebelah barat Kepala Burung Irian. Daerah ini termasuk ke dalam wilayah Distrik
Salawati, Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat.
Barau
Lokasi persebaran di daerah pesisir Teluk Bintuni di
Semenanjung Bomberai, temasuk ke dalam wilayah Distrik Kokas di Kabupaten
Fakfak, Provinsi Papua Barat.
Baso
Lokasi persebaran di daerah Lake Plains, yaitu di
sekitar daerah aliran sebuah sungai kecil di sebelah utara Sungai Idenburg,
termasuk ke dalam Distrik Memberamo Hulu, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Bauzi
Lokasi persebaran di sekitar daerah aliran
sungai-sungai di daerah Dataran Danau-Danau (Lake Plains), Distrik Memberamo
Hilir dan Memberamo Tengah, di Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua. Kampung-kampung
mereka antara lain: Aiya, Sorembuti, Dundu, Bayadi, Wakiadi, Agoiogoa dan Gesu.
Bedoanas
Lokasi persebaran di Semenanjung Bomberai yang
menghadap ke Teluk Berau, termasuk ke dalam wilayah Distrik Kokas, Kabupaten
Fakfak, Provinsi Papua Barat. Kampung-kampung mereka antara lain Kampung
Adamat, Fior an Forir.
Berik
Lokasi persebaran di pesisir utara Papua, yaitu di
sepanjang daerah aliran Sungai Tor bagian hulu dan tengah, Distrik Tor Atas,
Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua. Kampung-kampung mereka antara lain:
Borabora, Waf, Doronta, Beu, Togonfo, Dangken, Kodirian, Somamente, Tenwer,
Sewan, Safrontani dan Taminambor.
Betch-mbup
Lokasi persebaran di Distrik Atsy, Kabupaten Merauke,
Provinsi Papua.
Bgu
Lokasi persebaran di daerah sekitar muara Sungai
Wiruwai, lebih kurang 120 km sebelah barat kota Jayapura, dan di beberapa
kampung di Distrik Bonggo Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, yaitu: Taronta,
Tarawani, Armopa Lama (Bonggo) dan Armopa Baru. Orang Bgu hidup dari hasil mengolah sagu
yang tumbuh liar di rawa-rawa. Lauk pauknya adalah ikan, udang, hasil laut
lain, daging babi, burung dan sayuran. Di tanah yang cukup kering ada juga yang
menanam taro (keladi), tebu dan pisang. Kelapa banyak ditanam setelah harga
kopra cukup baik di pasaran dunia
Biak Numfor
Lokasi persebaran di Kepulauan Biak yang terletak di
utara Teluk Cenderawasih, Provinsi Papua Barat. Kepulauan Biak terdiri dari dua
buah pulau besar, yaitu Pulau Biak dan Numfor, serta puluhan pulau-pulau kecil
di sekitarnya. Sebagian besar dari mereka mengandalkan mata pencariannya kepada
kegiatan menangkap ikan di laut dan sungai. Hanya di beberapa tempat mereka
bisa menanam sayur, pisang dan buah-buahan lainnya. Mereka banyak juga yang
mengembangkan usaha perdagangan secara tradisional dengan masyarakat di daratan
Papua. Barang dagangan mereka adalah ikan, garam, sagu, ubi, keladi, tembakau,
damar, kayu besi, rotan, barang kelontong, beras.
Biksi
Lokasi persebaran di hulu Sungai Sepik yang bermuara
ke pantai utara wilayah Papua Nugini, yang masih termasuk ke dalam wilayah
Distrik Kurima, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua.
Bipim
Lokasi persebaran di daerah bagian selatan Papua,
Distrik Ause, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua.
Bismam
Kelompok
ini mendiami sebagian besar wilayah Distrik Agats di Kabupaten Merauke,
Provinsi Papua.
Boneraf
Kelompok
ini mendiami daerah sebelah timur aliran Sungai Tor, Kabupaten Jayapura,
Provinsi Papua.
Borto
Lokasi persebaran di sebelah timur Sungai Tor sampai
ke pedalaman yang berbatasan dengan wilayah suku bangsa Kwesten, termasuk ke
dalam Distrik Pantai Timur, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Brazza
Lokasi persebaran di wilayah Distrik Citak Mitak
(Senggo) di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua.
Brazza
adalah salah satu sub-suku bangsa Asmat.
Buruwai
Lokasi persebaran di bagian selatan Semenanjung
Bomberai, Distrik Kaimana, Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat.
Busami
Lokasi persebaran di daerah pantai utara Papua dan
sebagaian Pulau Yapen, Kabupaten Yapen Waropen, Provinsi Papua.
Citak Mayak
Lokasi persebaran di sebagian daerah di Papua bagian
selatan, dalam Distrik Citak Mayak (Senggo), Kabupaten Jayapura, Provinsi
Papua.
Dani
Lokasi persebaran di dataran tinggi Pegunungan
Jayawijaya bagian tengah, termasuk wilayah Kabupaten Jayawijaya, Provinsi
Papua. Mereka hidup dari berladang dan berburu.
Dem
Lokasi persebaran di daerah dataran tinggi sebelah
barat Pegunungan Jayawijaya, yang termasuk dalam wilayah Distrik Sinak dan
Beoga, Kabupaten Paniai, Provinsi Papua.
Demta
Lokasi persebaran di daerah pesisir utara yang
termasuk wilayah Distrik Demta, Kabupaten Jayapura Provinsi Papua.
Dera
Lokasi persebaran di beberapa kampung yang termasuk ke
dalam wilayah Distrik Web, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Dou
Lokasi persebaran di daerah sekitar pertemuan Sungai
Dou dan Fou yang kemudian menjadi anak dari Sungai Memberamo, termasuk dalam
wilayah Distrik Mulia, Kabupaten Paniai, Provinsi Papua.
Dubu
Lokasi persebaran di dekat perbatasan Indonesia dengan
Papua Nugini, di selatan kota Jayapura, yang termasuk ke dalam wilayah Distrik
Web, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Eipomek
Lokasi persebaran di dataran tinggi Papua sebalah
timur, di kaki utara Pegunungan Jayawijaya, tersebar di beberap kampung di
Distrik Waris, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Ekagi
Lokasi persebaran di Pegunungan Jayawijaya bagian
barat, yaitu di sekitar Danau Paniai, Danau Tigi dan Danau Tage, di Kabupaten
Paniai, Provinsi Papua. Penghasilan mereka datang dari berladang, berburu
binatang liar serta menangkap ikan.
Emari Ducur
Lokasi persebaran di pedalaman wilayah Distrik Agats
dan sebagian wilayah Distrik Atsy di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua.
Emumu
Lokasi persebaran di daerah perbatasan Indonesia
dengan Papua Nugini, tersebar di sebelas kampung yang termasuk ke dalam wilayah
Distrik Web, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Fayu
Lokasi persebaran di sebelah barat pertemuan Sungai
Dow dan Fou yang kemudian membentuk Sungai Memberano, yang berada dalam wilayah
Distrik Mulia, Kabupaten Paniai, Provinsi Papua.
Foau
Lokasi persebaran di sebelah timur Daerah Danau-Danau
(Lake Plaincs) yang termasuk ke dalam wilayah Distrik Memberamo Hulu, Kabupaten
Jayapura, Provinsi Papua.
Gressi
Lokasi persebaran di sebelah barat Danau Sentani,
Distrik Kemtuk Gressi, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Hmanggona
Lokasi persebaran di dataran tinggi Pegunungan
Jayawijay sebelah timur, termasuk ke dalam wilayah Distrik Kurima, Kabupaten
Jayawijaya, Provinsi Papua.
Inanwatan
Lokasi persebaran di daerah Kepala Burung, tepatnya di
dalam wilayah Distrik Inanwatan, Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat.
Irahutu
Lokasi persebaran di wilayah Distrik Babo, Kabupaten
Manokwari. Sebagian lagi berada di Teluk Arguni di Kabupaten Fakfak, Provinsi
Papua Barat.
Iresim
Lokasi persebaran di daerah pesisir selatan Teluk
Cendrawasih dan di sekitar Danau Yamur, yang berada dalam wilayah Distrik Teluk
Etna, Kabupaten Paniai, Provinsi Jaya.
Irian
Kelompok
Melanesia yang umumnya mendiami wilayah pesisir dan kelompok Papua mendiami
daerah pedalaman dan pegunungan.
Isirawa
Lokasi persebaran di pantai utara Papua, termasuk
dalam Distrik Sarmi dan Distrik Apawar di Kabupaten Jayapura, Papua.
Iwur
Lokasi persebaran di daerah perbatasan antara
Indonesia dan Papua Nugini, yang terletak di sebelah selatan Pegunungan
Jayawijaya, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua.
Jair
Lokasi persebaran di daerah pantai selatan Papua,
yaitu di sekitar bagian hilir Sungai Digul, yang berada di distrik Jair,
Kabupaten Merauke, Provinsi Papua.
Janggu
Lokasi persebaran di sebelah selatan Jayapura, dan di
sebelah barat daya wilayah orang Kaureh., yang termasuk ke dalam wilayah
Distrik Arso dan Abepura, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Jinak
Lokasi persebaran di Distrik Citak-Mitak bagian utara,
yaitu di pedalaman dari arah pantai selatan Papua.
Joerat
Lokasi persebaran di daerah pesisir selatan Papua,
yaitu di Distrik Sawa-Erma dan Agats di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua.
Kaigir
Lokasi persebaran di daerah pesisir selatan Papua,
yang berada dalam wilayah Distrik pantai Kasuari (Pirimapun) Kabupaten Merauke,
Provinsi Papua.
Kaimo
Lokasi persebaran di beberapa kampung dalam wilayah
Distrik Pantai Kasuari, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua.
Kambrau
Lokasi persebaran di Semenanjung Bomberai sebelah
tenggara, di sekitar Teluk Kamberau. Daerah mereka termasuk dalam wilayah
Distrik Kaimana dan Teluk Arguni, Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat.
Kamoro
Lokasi persebaran di daerah pantai selatan Papua yang
berawa-rawa, kira-kira di sebelah barat laut wilayah orang Asmat, tepatnya di
wilayah Distrik Mimika Timur dan Mimika Barat di Kabupaten Fakfak, Provinsi
Papua Barat.
Kanum
Lokasi persebaran di daerah pesisir Papua bagian
selatan, dekat ke perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini, jadi di sebelah
timur Kota Merauke. Daerah sebaran berada dalam wilayah Kabupaten Merauke,
Provinsi Papua.
Kapauku
Lokasi persebaran di daerah sebelah timur laut
Kapauku. Mereka berdiam di pegunungan tengah bagian barat, sekitar danau-danau
Wissel yang dikelilingi lembah.
Kapaur
Lokasi persebaran di daerah paling utara Smemenanjung
Bomberai, yaiut di muka Teluk Berau, Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat.
Kapauri
Lokasi persebaran di kampung pagai yang terletak di
sebelah utara daerah aliran Sungai Idenburg (Sungai Taritatu) bagian hulu, yang
termasuk dalam wilayah Distrik Kaureh, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Karas
Lokasi persebaran di Pulau Karas yang terletak
disebelah barat daya Semenanjung Bomberai, kira-kira sebelah tenggara kota
Fakfak, Distrik Fakfak, Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat.
Karfasia
Lokasi persebaran di pedalaman dari arah pantai urata
Papua, di sebelah timur Sungai Apawar, di sebelah barat Sarmi, yang termasuk
dalam wilayah Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua.
Kauwol
Lokasi persebaran di lembah Sungai Kau (Kauwol) dekat
perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini. Berada di wilayah Distrik Waropka,
Kabupaten Merauke, Provinsi Papua.
Kawe
Lokasi persebaran di Pulau Kawe dan bagian ujung
sebelah barat Pulau Waigeo yang terletak di daerah-daerah barat Kepala Burung
Irian. Daerah mereka termasuk ke dalam wilayah Distrik Waigeo Selatan,
Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat.
Kemtuk
Lokasi persebaran di daerah dataran rendah Nimboran
sebelah timur, kira-kira di barat daya Danau Sentani, yaitu di antara Sungai
Nimbu dan Sungai Grime. Daerah mereka termasuk dalam wilayah Distrik
Kemtuk-Gresi dan Distrik Nimboran, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Kerom
Lokasi persebaran di mendiami Distrik Waris, Arso,
Senggi dan Ubrub, berada di wilayah Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Ketengban
Lokasi persebaran di daerah Pegunungan Jayawijaya,
tersebar di wilayah Distrik Okbibab, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua.
Ketungau
Lokasi persebaran di beberapa kampung di wilayah Distrik
Tempunak, Kabupaten Sintang, dan di Distrik Bengkayang, Kabupaten Sambas,
Provinsi Kalimantan Barat.
Kimagama
Lokasi persebaran di pulau Kolepom di bagian selatan
Papua, termasuk dalam wilayah Kabupaten Merauke, Provinsi Papua.
Koiwai
Lokasi
persebaran mendiami daerah bagian
selatan Leher Burung Irian, tepatnya dari sebelah barat laut di Kaimana terus
ke tenggara ke Maimai. Sebagian lagi mendiami Pulau Namatote dan pulau-pulau
kecil lain di Teluk Kamrai, yang berada dalam wilayah Kabupaten Fakfak,
Provinsi Papua Barat.
Kombai
Lokasi persebaran di daerah pesisir selatan Papua,
termasuk ke dalam daerah wilayah Distrik Kouh, Kabupaten Merauke, Provinsi
Papua. Biasanya orang Kombai bekerja sebagai peramu sagu hutan, akan tetapi
mereka juga mengembangkan kegiatan berladang di lahan kering. Sistem
perladangan mereka bersifat tebang-bakar dan berpindah (bera) jika lahannya
sudah tidak subur lagi. Tanaman pokok mereka adalah pisang, tebu dan ubi jalar.
Mata pencaharian lain adalah berburu biawak, buaya, babi hutan, kangguru,
burung dan menangkap ikan.
Koneraw
Lokasi persebaran di bagian selatan Pulau Kolepom,
termasuk dalam wilayah Distrik Kimam, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua.
Korapun
Lokasi persebaran di daerah dataran tinggi di
Pegunungan Jayawijaya bagian timur, yaitu di Kampung Korapun, Sela dan Dagi.
Pemukiman mereka termasuk dalam wilayah Distrik Kurima, Kabupaten Jayawijaya,
Provinsi Papua.
Korowai
Lokasi persebaran di daerah hulu sungai Brazza di
bagian selatan Pegunungan Jayawijaya yaitu di sebelah timur laut wilayah suku
bangsa Asmat. Daerah ini termasuk dalam wilayah Distrik Kuoh dan Citak Mitak di
Kabupaten Mappi, Provinsi Papua.
Kotogut
Lokasi persebaran di daerah sebelah hulu Sungai Digul.
Sebelah utara wilayah orang Kaeti. Termasuk dalam wilayah Distrik Merauke,
Provinsi Papua.
Kumpang
Lokasi persebaran di Pulau Kaipuri yang terletak di
antara ujung Puau Yapen bagian timur dengan daratan sebelah utara Papua. Daerah
mereka termasuk dalam wilayah Distrik Yapen Timur dan Waropen Atas, Kabupaten
Yapen Waropen, Provinsi Papua.
Kwerba
Lokasi persebaran di daerah sebelah hulu Sungai Tor,
di sebelah timur laut hulu Sungai Apawar di pedalaman Sarmi, Kabupaten
Jayapura, Provinsi Papua.
Kwesten
Lokasi persebaran di dekat hilir Sungai Tor sampai ke
pedalaman dekat Sarmi, berada di wilayah Distrik Sarmi, Kabupaten Jayapura,
Provinsi Papua.
Madik
Lokasi persebaran di bagian barat daerah Kepala Burung
Irian, Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat.
Mairasi
Lokasi persebaran di sekitar Teluk Arguni sampai ke
Teluk Triton (Etna) dan Teluk Wandamen timur laut, di daerah Leher Burung
Irian. Daerah mereka termasuk ek dalam wilayah Distrik Kaimana dan Teluk Etna
di Kabupaten Fakfak, serta Distrik Wasior di Kabupaten Manokwari, Provinsi
Papua Barat.
Mander
Lokasi persebaran di sekitar hulu Sungai Tor dan
Sungai Bu di wilayah pesisir utara Papua yang termasuk ke dalam wilayah Distrik pantai Timur dan Tor Atas.
Mandobo
Lokasi persebaran di beberapa perkampungan di sekitar
sungai Mandobo, yaitu antara hulu Sungai Digul dan Sungai Kao yang bermuara ke
pantai selatan Papua. Daerah persebaran
termasuk dalam wilayah Kabupaten Merauke, Provinsi Papua.
Manem
Lokasi persebaran di Papua bagian timur laut, termasuk
dalam wilayah Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Manikion
Lokasi persebaran di beberapa distrik di Kabupaten
Manokwari, Provinsi Papua Barat.
Manipa
Lokasi persebaran di Pulau Manipa yang termasuk ke
dalam wilayah Kabupaten Maluku Utara, Provinsi Maluku.
Mansim
Lokasi persebaran di daerah pesisir timur Kepala
Burung Papua. Daerah mereka termasuk ke dalam wilayah Distrik Manokwari,
Provinsi Papua Barat.
Mapi
Lokasi persebaran di sebelah utara Sungai Odamun,
Koroway, dan sekitar Sungai Miwamon, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua.
Marau
Lokasi persebaran di daerah pantai selatan Pulau
Yapen, Kabupaten Yapen Waropen, Provinsi Papua.
Marengge
Lokasi persebaran di daerah pedalaman Papua bagian
utara, termasuk dalam wilayah Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Marind Anim
Lokasi persebaran di daerah dataran luas di Papua
bagian selatan, mulai daeri Selat Muli sampai ke daerah perbatasan Indonesia
dengan Papua Nugini. Sebagian besar dari mereka tersebar pula di sekitar daerah
aliran Sungai Buraka, Bian, Eli, Kumbe dan Maro, mereka berada dalam wilayah
Kabupaten Merauke, Provinsi Papua. Mata pencaharian utama mereka adalah
berladang ubi jalar, ubi kayu, dan kava. Selain itu mereka juga meramu hasil
hutan, menangkap ikan dan binatang liar, seperti babi hutan, kuskus, wallaby,
kasuari, tikus, kadal dan berbagai jenis burung.
Mawes
Lokasi persebaran di daerah bagian pesisir utara
Papua, dekat hilir Sungai Wiruwai. Daerah itu termasuk dalam wilayah Distrik
Bonggo, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Mekwai
Lokasi persebaran di sebelah barat Danau Sentani, di
sebelah utara Tanah Merah, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Meninggo
Lokasi persebaran di bagian tenggara Kepala Burung
Irian, yang termasuk dalam wilayah Distrik Merdei, Kabupaten Manokwari,
Provinsi Papua Barat.
Meoswar
Lokasi persebaran di Pulau Meoswar yang terletak di
sebelah barat Teluk Cendrawasih, yang termasuk dalam wilayah Distrik Rensiki,
Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat.
Mer
Lokasi persebaran di wilayah Distrik Teluk Etna,
Kabupaten Fakfak dan Distrik Wasior di Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua
Barat.
Meyah
Lokasi persebaran di sebelah barat Manokwari, di
bagian pantai utara Kepala Burung, yang berada dalam wilayah Kabupaten
Manokwari, Provinsi Papua Barat.
Mimika
Lokasi persebaran di daerah pantai selatan irian Jaya,
mulai dari Teluk Etna sampai ke Sungai Mukamuga, Provinsi Papua. Masyarakat ini
hidup dari meramu hasil hutan serta berladang ubi jalar, labu, papaya, sukun,
tebu, pisang kacang tanah dan tembakau. Mereka juga berburu babi hutan,
kasuari, kuskus dan berbagai jenis burung.
Pada umumnya mereka mendirikan perkampungan di tepi sungai untuk
menangkap ikan, udang, penyu dan kerang.
Moi
Lokasi persebaran di Pulau Salawati bagian timur dan
sebagian lagi di sekitar kota Sorong, di ujung barat daerah Kepala Burung
Irian. Daerah tersebut termasuk dalam wilayah Distrik Salawati, Makbon dan
Sorong, Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat.
Molof
Lokasi persebaran di daerah sebelah selatan kota
Jayapura, di sebelah barat wilayah suku bangsa Waris, termasuk dalam wilayah
Distrik Senggi, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Mombum
Lokasi persebaran di Pulau Komelom (Komolom) yang
terletak di sebelah tenggara Pulau Kolepom (Yos Sudarso) di bagian selatan
Papua. Mereka termasuk ke dalam wilayah Distrik Kimam, Kabupaten Merauke,
Provinsi Papua.
Momuna
Lokasi persebaran di daerah dataran tinggi di bagian
selatan Wamena. Daerah mereka termasuk ke dalam wilayah Keamatan Kurima,
Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua.
Moni
Lokasi persebaran di daerah dataran tingi di Papua
bagian tengah, yaitu di sebelah timur laut Danau Paniai, Kabupaten Paniai,
Provinsi Papua. Masyarakat ini hidup dari perladangan ubi, keladi, singkong,
pisang, berburu dan menangkap ikan.
Mor (1)
Lokasi persebaran di sekitar daerah timur laut
Semenanjung Bomberai, yaitu di pantai selatan Teluk Bintuni. Daerah ini
termasuk ke dalam wilayah Distrik Kaimana, Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua
Barat.
Mor (2)
Lokasi persebaran di Kepulauan Mor yang terletak di
Teluk Cndrawasih, kira-kira di bagian barat kota Nabire. Daerah ini masuk dalam
wilayah Distrik Nabire, Kabupaten Paniai, Provinsi Papua.
Moraid
Lokasi persebaran di Kepala Burung Irian, yaitu di
sebelah timur wilayah suku bangsa Moi, di selatan wilayah suku bangsa Madik.
Kampung-kampung mereka adalah : Sailala, Makbon, Luwelala, Seni, Saloh, Sayosa,
Kelatim, Bli Kalaos, Selenek dan Serkabo. Semua kampung itu berada di Distrik
Moraid, Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat.
Munggui
Lokasi persebaran di Pulau Yapen bagian Utara, Distrik
Yapen Barat, Kabupaten Yapen Waropen, Provinsi Papua.
Murop
Lokasi persebaran di bagian selatan Distrik Oksibil,
Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua. Masyarakat ini hidup dari perladangan ubi
jalar, keladi dan sayur-mayur. Ternak mereka adalah babi yang juga digunakan
untuk membayar mas kawin.
Muyu
Lokasi persebaran di Papua bagian selatan, dekat
daerah perbatasan dengan Papua Nugini, yaitu di sekitar Sungai Kao, Muyu dan
Digul. Mata pencaharian masyarakat ini adalah berladang, dengan tanaman pokok
ubi jalar, keladi, pisang dan buah-buahan.
Nabi
Lokasi persebaran di sekitar daerah aliran Sungai Kuri
yang mengalir di sebelah timur laut Semenanjung Bomberai, yaitu di bagian dalam
Teluk Bintuni. Daerah ini berada dalam wilayah Distrik Babo dan Wasior,
Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat.
Nafri
Lokasi persebaran di kampung Nafri yang terletak di
ujung tenggara Teluk Yatafa, tidak jauh dari kota Jayapura. Daerah mereka
berada dalam wilayah Distrik Abepura, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Ndom
Lokasi persebaran di Pulau Kolepom (Yos Sudarso) yang
terletak di Papua bagian selatan. Daerah mereka termasuk dalam wilayah Distrik
Kimam, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua.
Ndugwa
Lokasi persebaran di dataran tinggi Pegunungan
Jayawijaya bagian tengah, yaitu di sebelah selatan wilayhah orang Dani Barat
dan di sebelah utara wilayah orang Asmat. Kampung-kampung mereka adalah
Akimuga, Mapenduma dan Tanga. Semuanya terletak di wilayah Distrik Tiom,
Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua.
Ngalum
Lokasi persebaran di Lembah Oksibil yang terletak di
sebelah selatan Pegunungan Jayawijaya yang pada zaman belanda disebut Steren
Geberte (Pegunungan Bintang-Bintang). Daerah mereka termasuk ke dalam wilayah
Distrik Oksibil, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua. Mata pencaharian pokok
mereka adalah bertani di ladang yang mereka buka di lereng-lereng bukit dan
gunung. Perladangan ini masih memakai sistem berpindah-pindah di wilayah tanah
adat masing-masing kampong. Jenis tanaman kebun adalah ubi jalar atau keladi.
Makanan lain yang dimakan bersama ubi jalar dan keladi ini adalah sayur gedi,
sayur lilin, buah pandan merah, wortel, bayam, kol, kentang dan kacang-kacangan
yang diperkenalkan oleh pemerintah dan misi Katolik.
Nimboran
Lokasi persebaran di sungai Sermowai, Moaif dan
Nimboran di Papua bagian utara, dekat perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini.
Kampung-kampung mereka adalah Genyem, Ambrop, Warombai,, Imeno, Sermai dan
Berap. Mata pencaharian adalah berladang, pada masa dulu umumnya
berpindah-pindah, namun sekarang sudah mulai bertani secara intensif.
Nisa
Lokasi persebaran di pedalaman Papua, yaitu di sebelah
timur Teluk Cendrawasih, atau di sekitar Danau Nisa. Daerah ini berada dalam
wilayah Distrik Waropen Bawah, di Kabupaten Yapen Waropen, Provinsi Papua.
Onin
Lokasi persebaran di sebagian daerah Semenanjung
Bomberai bagian utara dan barat laut. Kampung-kampung mereka adalah Sum,
Patipi, Salakiti, Tawar dan Rumbati, di Distrik Fakfak dan Distrik Kokas,
Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat.
Oria
Lokasi persebaran di kampung Bundru, Bemesre, Yapsi,
Taja, Ninggihe, Jabam, Dore, Jarad, Kerateru, Membunyu, Sumasaui, Unurum,
Bauoye dan Guay. Sebagian besar berdiam dalam wilayah Distrik Kaure dan sebgian
di Distrik Unurumguai, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua. Daerah itu letaknya
kira-kira di sebelah barat hulu Sungai Wiruta.
Papasena
Lokasi persebaran di daerah berdanau-danau
(lake-plain) di sebelah hilir Sungai Tariku, termasuk ke dalam wilayah Distrik
Memberamo Hulu dan Tor Atas, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua
Papuma
Lokasi persebaran di kampung di pantai sebuah kampung
di pantai selatan Pulau Yapen yang terletak di Teluk Cendrawasih, Provinsi
Papua.
Pisa
Lokasi persebaran di daerah pantai di pesisir selatan
Papua, yaitu di sebelah tenggara Sungai Bets, di sebelah selatan Kampung
Senggo, sampai ke daerah di pedalaman dari arah Pirimapun. Daerah mereka
termasuk dalam wilayah Kefcamatan Pantai Kasuari, Kabupaten Merauke, Provinsi
Papua. Kampung-kampung permukiman, antara lain Wagenu, Ganeni, Keiru, Kiki,
Asarin, Dufo, Sagharin, Etsi, Isage, Aboge, Sepo, Kokoba, Kiaboi dan Oko.
Pom
Lokasi persebaran di daerah sebelah barat Puau Yapen
yang terletak di Teluk Cendrawasih. Kampung-kampung mereka adalah Pom, Serewen,
Mias dan Endi. Sebagian lagi berdiam di Pulau Miosnum yang terletak di sebelah
barat barat Pulau Yapen. Daerah mereka termasuk dalam wilayah Distrik Yapen
Barat, Kabupaten Yapen Waropen, Provinsi Papua.
Pyu
Lokasi persebaran di sekitar daerah perbatasan antara
Indonesia dengan Papua Nugini, di Pegunungan Jayawijaya, yaitu dekat hulu
Sungai Sepik yang mengalir ke wilayah Papua Nugini. Daerah mereka termasuk
dalam wilayah Distrik Kurima, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua.
Riantana
Lokasi persebaran di Pulau Kolepom (Yos Sudarso) di
Papua bagian selatan. Daerahnya termasuk ke dalam wilayah distrik Kimam,
Kabupaten Merauke, Provinsi Papua. Kampung-kampung mereka adalah Suam, Yaumuka,
Iramoro, Konjobando, Kava dan Yeraha.
Roon
Lokasi persebaran di Pulau Roon yang terletak di Teluk
Cendrawasih sebelah barat, yaitu di ujung Tanjung Mangguar. Daerah ini termasuk
ke dalam wilayah Kecfamatan Wasior, Kabupaten Manokwari, Papua.
Safan
Lokasi persebaran di beberapa kampong di Distrik
Pantai Kasuari, yaitu di sebelah barat wilayah suku bangsa Asmat. Daerah mereka
termasuk dalam wilayah Kabupaten Merauke, Provinsi Papua.Orang Safan mungkin
masih salah satu dari subsuku bangsa Asmat.
Sangke
Lokasi persebaran di daerah perbatasan antara dan
Papua Nugini, di sebelah tenggara kota Jayapura. Daerah mereka termasuk dalam
wilayah Distrik Waris, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Sarmi
Lokasi persebaran di antara daerah aliran Sungai
Memberamo dan Sungai Tor yang mengalir ke pantai utara Papua. Mata pencaharian
masyarakat ini adalah mengolah sagu yang pohonnya banyak tumbuh liar di hutan
berawa-rawa itu. Lauk pauk diperoleh dari perburuan babi, kuskus, burung serta
menangkap ikan dan udang di sungai-sungai.
Di tanah yang cukup kering mereka juga berusaha menanam ubi, keladi,
labu, pisang dan tembakau untuk keperluan sehari-hari.
Sasawa
Lokasi persebaran di daerah aliran Sungai Apawar bagian
tengah, yaitu di wilayah utara Papua, termasuk dalam wilayah Kabupaten
Jayapura, Papua.
Sause
Lokasi persebaran di daerah sebelah barat daya Danau
Sentani, di sebelah barat laut Lereh, yaitu di Kampung Ures, Mubaron, Bokoko,
Witti Yadow, Lidia dan Puaral. Daerah ini termasuk dalam wilayah Distrik
Kaureh, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Sawi
Lokasi persebaran di daerah bagian selatan Papua,
yaitu di sebelah hulu Sungai Fayit. Daerah mereka termasuk wilayah Distrik
Pantai Kasuari (Pirimapun) dan Atsy, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua. Kampung-kampung mereka antara lain: Bawor,
Kagami, Tambor, Ero-Sato, Minahai, Comoro, Uyar-Kagas, Sanepay, Isaip, Esobor,
Wiagas, Saremit, Kamur, Kainum.
Seget
Lokasi persebaran di di daerah Kepala Burung Irian,
yaitu di sebelah barat wilayah orang Moi. Kampung-kampung mereka adalah
Sailolof, Walian, Segum dan Seget. Daerah itu termasuk Distrik Seget, Kabupaten
Sorong, Provinsi Papua Barat.
Sekar
Lokasi persebaran di Semenanjung Bomberai, yang
terletak di wilayah Distrik Kokas, Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat.
Seko (1)
Lokasi persebaran di daerah perbatasan antara
Indonesia dengan Papua Nugini, kira-kira di pesisir timur laut muara Sungai
Tami. Kampung-kampung mereka adalah Sko-Yambe, Sko-Mabo dan Sko-Sai, dalam wilayah
Distrik Abepura, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Sela
Lokasi persebaran di sebelah selatan dan tenggara
daerah orang Korapun di Distrik Kurima, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua.
Semimi
Lokasi persebaran di daerah bagian selatan Leher
Burung Irian Jaya, yaitu di sekitar Teluk Etna, sampai kea rah Teluk Triton.
Daerah mereka termasuk wilayah Distrik Teluk Etna, Kabupaten Fakfak, Provinsi
Papua Barat.
Sempan
Lokasi persebaran di daerah pantai selatan Papua,
yaitu di sekitar muara Sungai Cemara, Blummel dan Armandville, antara Kokonao
dan Agats. Daerah mereka termasuk wilayah Distrik Kokonao, Kabupaten Merauke,
Provinsi Papua.
Sentani
Lokasi persebaran di wilayah Distrik Sentani,
Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua. Mata pencarian utama mereka adalah
berladang ubi, jagung, padi, sayur-sayuran dan menangkap ikan di Danau Sentani.
Sebagian lain bekerja sebagai pegawai, pedagang dan pendeta.
Serui
Lokasi persebaran di Pulau Yapen bagian tengah, di
Pulau Nau di sebelah selatan Pulau Yapen, dan di Teluk Cendrawasih, Distrik
Yapen Selatan, Yapen Barat dan Yapen Bawah. Daerah tersebut termasuk dalam
wilayah Kabupaten Yapen Waropen.
Simai
Lokasi persebaran di beberapa kampung di Distrik Sawa
Erma, Agats dan Atsy di bagian pedalaman Kabupaten Merauke, Provinsi Papua.
Sobei
Lokasi persebaran di daerah pantai utara Papua sebelah
barat, yaitu di sebelah timur Distrik Sarmi. Kampung-kampung mereka antara lain
Sarmi, Sawar, Wakde dan Bugserwar. Daerah tersebut termasuk Distrik Sarmi,
Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Suabau
Lokasi persebaran di daerah pesisir selatan Kepala
Burung Irian, daerah tersebut termasuk wilayah Distrik Inanwatan, Kabupaten
Sorong, Porpinsi Papua.
Syiaga-Yenimu
Lokasi persebaran di Papua bagian tenggara, tidak jauh
dari pantai selatan, di sebelah utara dari bagian hilir Sungai Digul, di
sebelah utara dan barat laut wialyah orang Marind Anim. Daerah ini termasuk
wilayah Distrik Jair, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua.
Tabla
Lokasi persebaran di daerah pantai utara Papua, mulai
dari kampong Yongsu Kecil di bagian paling timur ke kampong Bukisi di sebalah
barat. Daerah mereka termasuk ke dalam wilayah Distrik Depapre dan Distrik
Demta, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Tandia
Lokasi persebaran di daerah Leher Burung Irian, yaitu
di sebelah selatan Tanjung Mangguar (Wandamen) atau di sekitar daerah aliran
Sungai Wosimi, dalam wilayah Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat.
Taori
Lokasi persebaran di daerah Lake Plains, daerah ini
termasuk dalam wilayah Distrik Ilu di Kabupaten Paniai, Papua.
Tarfia
Lokasi persebaran di Papua bagian utara, yaitu dekat
wilayah orang Demta, Kaure, Bonggo, Nimboran dan Gressi. Kampung-kampung
mereka, yaitu Tarfia dan Kaptiau, termasuk dalam wilayah Distrik Demta,
Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Taurap
Lokasi persebaran di kampung Burumaso dan di beberapa
kampung lain di sekitarnya, berada di sebelah barat bagian pertengahan Sungai
Memberamo yang berada ddalam wilayah Kabupaten Yapen Waropen, Provinsi Papua.
Tehid
Lokasi persebaran di daerah jazirah Kepala Burung
Irian, yaitu antara bagian selatan barat daya hingga barat barat daya.
Pemukiman mereka terkonsentrasi di sekitar kota Teminabuan, Provinsi Papua.
Orang Tehid yang diam di daerah berawa-rawa hidup dari mata pencarian menebang
dan mengumpulkan pati sagu, sedangkan yang diam di tanah kering membuka ladang
untuk ditanami ubi, keladi, labu dan lain-lain.
Timorini
Lokasi persebaran di sekitar tiga sungai kecil di
Pegunungan Jayawijaya, Provinsi Papua, yaitu Sungai Dika, Panara dan Donda.
Terutama mendiami lembah antara Gunung Ngga Sumbanggela dan lereng raksasa Mbot
Beli. Pada umumnya mereka bidup dari berladang yang ditanami dengan tanaman ubi
jalar, keladi, labu dan tembakau. Mereka juga mempunyai kebiasaan berdagang
secara tradisional, dengan komoditi seperti tembakau, babi, kapak batu atau
peralatan dari besi, dan berbagi barang kelontong lainnya.
Una
Lokasi persebaran di Pegunungan Jayawijaya sebelah
timur, yaitu di lereng seltan, di sebelah barat wilayah orang Ngalum. Daerah
mereka termasuk dalam wilayah Distrik Kurima, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi
Papua.
Unisirau
Lokasi persebaran di daerah pesisir selatan Papua yang
berawa-rawa, masih termasuk dalam wilayah Distrik Sawa-Erma, Kabupaten Asmat,
Papua.
Unurum
Lokasi persebaran di daerah pedalaman Papua bagian
utara, yaitu dalam wilayah Distrik Unrumguai, Kabupaten Jayapura, Provinsi
Papua. Kampung-kampung mereka antara lain Buasom, Guai, Santosa, Nimbotom,
Sebun, Yadau dan Lere.
Uria
Lokasi persebaran di daerah barat daya dari wilayah
orang Nimboran, di sebelah utara Lere. Kampung-kampung mereka adalah Nombotong,
Unurum, Tambang, Buasom, Beboteke, Guai, Tratra, Jabam, bengkareng dan Dore,
termasuk dalam wilayah Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua.
Uruangmirin
Kelompok
ini mendiami dua pulau kecil yang terletak antara Pulau Karas dan Pulau Irian.
Urundi
Lokasi persebaran di daerah berdanau-danau di antara
Sungai Raouffaer (Tariku) dengan Sungai Van Daalen bagian hulu. Kampung-kampung
mereka adalah Barere dan Taiyal yang berada dalam wilayah distrik Ilu dan
Mulia, Kabupaten Paniai, Provinsi Papua.
Usku
Lokasi persebaran di sebuah kampung yang terletak di
sebelah selatan Pauwasi. Kampung ini termasuk dalam wilayah Distrik Senggi,
Kabupaten Jayapura, Papua.
Waigeo
Kelompok
mendiami bagian pedalaman Pulau Waigeo yang terletak di sebelah barat daerah
Kepala Burung Irian. Kampung-kampung mereka adalah Warsabin, Selegop, Waifoi,
Go, Kabilol, Kabare dan Nyankampungwai. Semuanya berada dalam wilayah Distrik
Waigeo, Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat.
Waina
Lokasi persebaran di dekat daerah perbatasan antara
Provinsi Papua dengan Papua Nugini, yaitu di kampong Senggi dan Manem di
wilayah Distrik Waris, Kabupaten Jayapura, Papua.
Walsa
Lokasi persebaran di wilayah Distrik Waris yang
terletak dekat perbatasan dengan Papua Nugini, di Kabupaten Jayapura, Provinsi
Papua. Mata pencarian suku bangsa ini adalah bertani di ladang dengan teknik
tebang, tebas, bakar dan berpindah-pindah. Tanaman pokok mereka adalah ubi
jalar, singkong, keladi, labu, kacang, sukun dan sebagian meramu sagu untuk
diambil patinya. Selain itu mereka juga suka berburu binatang liar sebagai
bahan makanan protein hewani.
Wambon
Lokasi persebaran di daerah pesisir selatan Papua, di
Distrik Kauh, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua. Kampung-kampung lokasi permukiman,
antara lain Waniktit, Ukyandit, Inim, Biangkatem, Kukubun, Wombun, Kemberangga
dan Simiram.
Wanam
Lokasi persebaran di daerah Pegunungan Tengah
(Jayawijaya), yang termasuk dalam wilayah Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Irian
Jaya.
Wandamen
Lokasi persebaran di daerah Kepala Burung, yaitu di
sebelah barat Teluk Cendrawasih, atau di sekitar Teluk Bintuni. Daerah mereka
termasuk dalam wilayah Distrik Wasior, Windesi, Bintuni dan Bobo, di Kabupaten
Manokwari, Provinsi Papua Barat.
Wanggom
Lokasi persebaran di sekitar daerah perbatasan
Indonesia dengan Papua Nugini bagian selatan. Daerah mereka termasuk dalam
wilayah Distrik Kouh, Kabupaten Merauke, Papua. Kampung-kampung mereka antara
lain Komanik, Tugunop, Beteyop, Nenop, Mitop, Gotopin, Ndainop, Wagariop,
Wayop, Mainak.
Wano
Lokasi persebaran di daerah Pegunungan Tengah atau
Jayawijaya, yang termasuk dalam wilayah Distrik Sinak dan Mulia, di Kabupaten
Paniai, Provinsi Papua.
Warembori
Lokasi persebaran di daerah muara aliran Sungai
Memberamo, yang termasuk dalam wilayah Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Kampung-kampung mereka adalah Warenbori, Teba dan Yoke.
Waris
Lokasi persebaran di sekitar daerah perbatasan
Indonesia dengan Papua Nugini.
Kampung-kampung mereka adalah Ampas, Komieti, Mayor dan Waris.
Waropen
Lokasi persebaran di daerah sekitar pantai Teluk
Cendrawasih bagian timur, terutama di sekitar Punuk Burung Irian yang
berhadapan dengan Pulau Yapen, dan sebagian lagi menghuni Pulau Yapen bagian
selatan. Daerah mereka termasuk dalam wilayah Distrik Waropen Atas dan distrik
Nabire, Kabupaten Yapen Waropen, Provinsi Papua.
Wiri
Lokasi persebaran di sekitar daerah berdanau-danau di
Papua bagian tengah. Daerah mereka termasuk dalam wilayah Kecmatan Mulia,
Kabupaten Paniai, Provinsi Papua. Kampung lokasi perkampungan adalah Kampung
Dagai dan Fedide atau Wedi.
Woi
Lokasi persebaran di di Pulau Miosnum dan Pulau Yapen
bagian barat yang terletak di Teluk Cendrawasih. Daerah persebaran termasuk
wilayah Distrik Yapen Barat, Kabupaten Yapen Waropen, Provinsi Papua.
Wolani
Kelompok
ini mendiami bagian barat daratan tinggi di iwlayah Pegunungan Jayawijaya,
yaitu di sekitar daerah aliran Sungai Kamandonga dan Mbiyandogo, di sebelah
utara wilayah suku bangsa Ekagi, sekitar 75 mil sebelah timur laut Danau Paniai.
Daerah ini termasuk dalam wilayah Distrik Arodidie di Kabupaten Paniai,
Provinsi Papua.
Woriasi
Kelompok
ini mendiami Pulau Yapen yan terletak di Teluk Cendrawasih, Papua, yaitu di
daerah pesisir selatan dan timurnya. Daerah ini termasuk dalam wilayah Distrik
Yapen Timur, Kabupaten Yapen Waropen, Provinsi Papua.
Yahadian
Lokasi persebaran di bagian selatan daerah Kepala
burung Irian Jaya, yaitu di antara Sungai Mintamani bagian hilir dan lembah
Sungai Sekak, serta di beberapa kampong yang berdiri memanjang di Teluk Berau.
Daerah persebaran termasuk dalam wilayah Distrik Inanwatan, Kabupaten Sorong,
Provinsi Papua Barat.
Yahrai
Lokasi persebaran di sekitar daerah muara Sungai
Digul, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar