Selasa, 25 Agustus 2015

Sebaran Suku Bangsa di Indonesia



DATA DAN SEBARAN
KEBERADAAN SUKU BANGSA DI INDONESIA

M
enurut Van Vollen Hoven membagi 19 wilayah hukum di Indonesia, yaitu:
1)    Aceh
2)    Gayo, Alas, Batak dan Nias
3)    Minangkabau, Mentawai
4)    Sumatera Selatan, Enggano
5)    Melayu
6)    Bangka, Belitung
7)    Kalimantan
8)    Minahasa
9)    Gorontalo
10) Toraja
11) Sulawesi Selatan
12) Kepulauan Ternate,
13) Maluku
14) Irian Barat
15) Kepulauan Timor
16) Bali, Lombok,
17) Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura,
18) Solo, Yogyakarta
19) Jawa Barat, Jakarta.
Namun secara ethnolinguistik, masyarakat Indonesia  terbagi ke dalam 1128 kelompok etnis. Berdasarkan ecoregion pengelolaan lingkungan hidup, berikut lokasi awal persebaran kelompok tersebut.

1  EKOREGION SUMATERA
Abung
Lokasi persebaran di sekitar Kecamatan Kayu Agung dan Kecamatan Mesuji dalam wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan. Sebagian lain berdiam di wilayah Provinsi Lampung, yaitu di sekitar Sungai Tulang Bawang dan Danau Ranau. Mata pencaharian utama adalah bertanam padi di ladang dan sawah. Selain ditanami padi, ladang juga ditanami lada dan sayur-mayur. Mata pencaharian tradisional lainnya adalah membuat barang-barang dari tembikar, menganyam rotan dan daun pandan.
Aceh
Lokasi persebaran di daerah Kabupaten Aceh Besar, Pidie, Aceh Utara dan sebagian di Kabupaten Aceh Timur, Aceh Selatan dan Aceh Barat, serta di Kotamadya Sabang dan Banda Aceh. Kelompok ini sebagian besar hidup bertani padi di sawah dan ladang. Sebagian berkebun kelapa, cengkeh, kopi, lada, kelapa sawit dan lain-lain. Mereka yang berdiam di pesisir pantai atau sungai umumnya bekerja sebagai nelayan.
Akit
Lokasi persebaran di sekitar Hutan Panjang, Kecamatan Rupat di Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Bangka Belitung. Nenek moyang kelompok ini diduga berasal dari Malaysia, merupakan anak suku bangsa Kit yang menghuni daratan Asia Belakang. Orang Akit hidup dari hasil berburu babi hutan, kijang dan kancil, serta menangkap ikan dan mengolah sagu.
Alas
Lokasi persebaran di Kabupaten Aceh Tenggara, yaitu Kecamatan Babussalam, Bambek, Lawe Alas, Badar dan Lawe Sigala-gala. Asal- usul orang Alas menurut sebagian orang memang berasal dari Gayo, selain yang berasal dari migran suku bangsa Kluet, Batak, Melayu. Mata pencaharian utama adalah bercocok tanam di sawah dan ladang, di samping juga beternak dan menangkap ikan. Sebagian lain bekerja mengumpulkan hasil hutan, berkebun kopi, cengkeh, kelapa, karet, kayu, damar, kemenyan dan sebagainya.
Anak Dalam/ Orang Rimbo
Kelompok ini lebih senang disebut Orang Rimbo. Lokasi persebaran di daerah perbatasan Provinsi Jambi dengan Sumatera Selatan, dan sebagian lagi di daerah perbatasan Jambi dengan Riau. Mereka hidup berpindah-pindah di sekitar daerah aliran Sungai Musi, Rawas dan Tembesi. Untuk wilayah Provinsi Jambi mereka tersebar di 43 lokasi, yaitu di Kabupaten Batanghari, Bungotebo dan Sarolangun Bangko.
Suku bangsa Anak Dalam ini sering juga di sebut orang Kubu. Masyarakat ini selalu berpindah-pindah di lingkungan hutan, sehingga dianggap sebagai masyarakat yang masih “terasing” secara budaya dan perhubungan. Mata pencaharian mereka masih sebagai peramu hasil hutan, berburu dan penangkap ikan. Ada juga yang sudah menetap dan bekerja sebagai penebang kayu atau penakik getah di perkebunan penduduk lain.
Aneuk Jamee
Lokasi sebaran permukiman di Kecamatan Tapak Tuan, Samadua dan Manggeng, Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Aceh. Mereka diduga berasal dari masyarakat daerah Sao dan Pariaman di Minangkabau, Sumatera Barat, yang berimigrasi ke pesisir barat Aceh pada abad Ketujuh Belas. Mata pencaharian utama mereka adalah bercocok tanam di sawah-sawah paya, berkebun palawija dan tanaman keras seperti cengkeh, kopi, karet, kelapa dan lain-lain. Sebagian kecil ada yang berladang padi di pegunungan, atau menjadi nelayan di daerah pantai.
Angkola-Mandailing
Lokasi persebaran di daerah Angkola, Padang Lawas, Batang Toru, sebagian dari Sibolga, Mandailing, Ulu Pakantan dan bagian selatan Padang Lawas, Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatera Utara.
Bangka
Lokasi persebaran mendiami bagian selatan Pulau Bangka, Provinsi Bangka Belitung. Mata pencaharian adalah petani tanaman komoditi ekspor karet, lada dan kelapa. Sebagian bekerja sebagai nelayan, buruh di tambang timah, tukang kayu, pembuat tembikar, anyam-anyaman dan lain-lain.
Batak Toba
Lokasi persebaran mendiami dataran tinggi Toba, Karo, dan Dairi,  Provinsi Sumatera Utara. Terdiri dari sub-sub suku bangsa Batak Toba, Karo, Dairi, Pakpak, Simalungun dan Angkola-Mandailing.
Batin
Lokasi persebaran mendiami Kabupaten Sarolangun Bangko, Provinsi Jambi, seperti di Kecamatan Jangkat, Pauh, Muara Siau, Bangko, Tabir dan Muaro Bungo. Sebagian lagi berdiam di Kabupaten Bungo Tebo, seperti di Kecamatan Tebo Ulu dan Tebo Ilir. Perkampungan biasanya beRada di dekat aliran sungai, sepeti Sungai Tembesi, Batang Merangin, Batang Bungo dan Batang Masumai. Mata pencaharian utama orang Batin adalah bercocok tanam di ladang atau berkebun tanaman keras seperti karet, kopi dan buah-buahan. Berburu dan menangkap ikan di sungai masih mereka lakukan sebagai pekerjaan sampingan.
Belalau
Lokasi persebaran di sebagian besar wilayah Kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung.
Belitung
Lokasi persebaran berdiam di Pulau Belitung, Kabupaten Belitung, Provinsi Bangka Belitung. Mereka tersebar di kecamatan Tanjung Pandan, Membaling, Manggar dan Gantung, serta di Perwakilan Kecamatan Selat Nasik, Simpang Pesak, dan Kepala Kampit. Selain bekerja di pertambangan-pertambangan timah dan kaolin, orang Belitung yang hidup di daerah perkotaan umumnya menjadi pegawai. Mata pencharian utama lainnya adalah bertanam karet, lada, cengkeh dan kelapa. Bertanam padi umumnya dilakukan dengan cara membuka hutan. Selain menghasilkan padi ladang, penduduk daerah ini juga menanam jagung, ubi kayu, ubi jalar dan pisang. Sebagian masyarakat juga mengembangkan industri kerajinan tembikar dan anyaman rotan atau pandan. Pekerjaan lainnya adalah menjadi tukang besi. Sedangkan masyarakat yang tinggal di wilayah pantai kebanyakan menjadi nelayan dan mengembangkan mata pencaharian membuat perahu. Pekerjaan berdagang umumnya dilakukan oleh penduduk Belitung yang berasal dari keturunan Cina.
Bengkulu
Lokasi persebaran mendiami daerah sekitar Kotamadya Bengkulu, pesisir pantai Kabupaten Bengkulu Utara dan Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu. Mata pencaharian masyarakat Bengkulu adalah petani, ada juga yang menjadi pedagang, atau pegawai pemerintah sejak zaman Belanda. Mereka ada juga yang mengusahaan kebun kelapa sebagai sumber penghasilan tambahan.
Bonai
Lokasi persebaran di Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau. Mata pencaharian orang Bonai adalah berburu, meramu hasil hutan, berladang dan menangkap ikan.
Dairi/ Pakpak
Lokasi perebaran mendiami Kabupaten Dairi dan Pakpak Barat, Provinsi Sumatera Utara. Mata pencaharian berladang.

Daya
Lokasi persebaran mendiami dusun-dusun dalam wilayah Kecamatan Baturaja, Simpang dan Muara Dua, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan. Kelompok ini  kebanyakan hidup dari bertani di sawah dan ladang.
Enggano
Lokasi permukiman tersebar  di Pulau Enggano, sebelah barat pantai Provinsi Bengkulu.
Enim
Lokasi persebaran di sepanjang daerah aliran Sungai Enim di Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan.
Gayo
Lokasi persebaran di Kabupaten Aceh Tengah, sebagian lagi berada di Kabupaten Aceh Tenggara dan Kabupaten Aceh Timur. Mata pencaharian utama adalah bertani padi di sawah, serta pertanian ladang untuk bertanam ketelah, ubi kayu, labu, terong, cabe, jagung, pisang. Mereka juga menusahakan tanaman lain seperti tembakau, kopi, tebu, kentang dan kol. Adapun mereka mengembangkan kerajinan anyaman dari berbagai jenis pandan dan bambu, serta membuat barang berukir dari kayu.
Gumbak Cadek
Lokasi persebaran sebagian menetap di desa Gunung Kong, Kecamatan Daril Makmur, dan sisanya masih tersebar di sekitar Blang Teripa dan Krueng Teripa di wilayah Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Daerah Istimewa Aceh.
Kaur
Lokasi persebaran menempati wilayah sekitar Sungai Kaur, terutama di Kecamatan Kaur Selatan, Kabupaten Bengkulu Selatan. Mata pencaharian mereka yang utama adalah bertanam padi di sawah dan di ladang, di samping beternak, menangkap ikan dan berdagang hasil bumi.
Kayu Agung
Lokasi persebaran mendiami desa-desa dalam Keacmatan Meranjat dan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan. Kebanyakan dari mereka bekerja sebagai petani, penangkap ikan, membuat wadah dari tanah liat (gerabah), berdagang dan lain-lain.
Kerinci
Lokasi persebaran berdiam di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. Mata pencaharian utama mereka adalah bertani di sawah atau berladang di lahan kering. Sekarang mereka juga telah mengusahakan perkebunan dengan tanaman tanah, tembakau, kopi, sayur-sayuran, kacang-kacangan dan sebagainya. Orang Kerinci lebih cenderung mengembangkan perladangan dengan system tebang-bakar hutan dan berpindah. Sembari menunggun panen sebagian dari mereka bekerja meramu hasil hutan seperti rotan dan damar.

Kikim
Lokasi persebaran di sekitar daerah aliran Sungai Kikim dalam wilayah Kecamatan Kikim dan Kecamatan Lahat, di Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan. Mata pencaharian orang Kikim umumnya bercocok tanam di lahan kering. Tanaman pokoknya adalah padi, tanaman palawija, sayuran dan buah-buahan. Sedangkan bagi orang Kikim yang bermukim di hutan, mereka biasanya bekerja sebagai petani ladang berpindah dan meramu hasil hutan.
Kisam
Lokasi persebaran mendiami dusun-dusun dalam Kecamatan Muara Dua dan Pulau Beringin, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Provinsi Sumatera Selatan. Sebagian besar hidup sebagai petani di sawah atau berladang.
Kluet
Lokasi persebaran di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Kluet Utara dan Kecamatan Kluet Selatan, yang termasuk ke dalam Kabupaten Aceh Selatan.
Komering
Lokasi persebaran di Kecamatan Buay Madang, Belitung, Cempaka, Simpang dan Martapura, di Kabupaten Ogan Komering Ulu dan di Kecamatan Tanjuk Lubuk di Kabupaten Ogan Komering Ilir. Mata pencaharian mereka adalah bertanam padi dan sayur-sayuran di sawah dan ladang.
Lampung
Lokasi persebaran kebanyakan berdiam di wilayah Lampung bagian timur dan tengah (kelompok adat Pepadun), sedangkan Kelompok Adat Peminggir umumnya mendiami wilayah bagian barat dr Provinsi Lampung. Mata pencaharian mereka awalnya adalah berladang tebang bakar dan bermindah-pindah serta meramu hasil hutan. Pada abad ke delapan belas mereka mulai pula mengembangkan system pertanian irigasi di sawah-sawah, beternak kerbau, sapi, kambing dan lain-lain. Pada masa kini mereka mengusahakan kebun-kebun lada, kopi cengkeh dan lainnya. Sebagian di antara mereka memilih pekerjaan sebagai pegawai pemerintah atau swasta di kota-kota.
Laut
Lokasi permukiman mendiami beberapa pulau di Kepulauan Riau, Provinsi Kepulauan Riau. Mata pencaharian utama mereka adalah menangkap ikan di laut atau mengumpulkah hasil laut lainnya.
Lematang
Lokasi berdiam di sekitar aliran Sungai Lematan, mulai dari Kota Lahat di Kabupaten Lahat, sampai ke daerah Muara Enim di Kabupaten Lematang Ilir Ogan Tengah, Provinsi Sumatera Selatan.
Lembak
Lokasi persebaran di Kecamatan Talang Empat Kabupaten Bengukulu Utara, di Kecamatan Padang Ulak Tanding Kabupaten Rejang Lebong, di Kecamatan Curup Kabupaten Bengkulu Tengah dan di Kecamatan Gading Cempaka Kotamadya Bengkulu, Provinsi Bengkulu. Mata pencaharian mereka adalah bertanam padi sawah, serta sayur-sayuran dan buah-buahan di ladang. Mereka juga menanam kopi, cengkeh dan lada. Sebagian lagi bekerja sebagai pedagang, tukang kayu dan sebagainya.
Lintang
Lokasi persebaran di beberapa desa dalam wilayah Kecamatan Muara Pinang dan Kecamatan Pendopo, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan. Mata pencaharian utama adalah bertani.
Melayu Jambi
Lokasi persebaran  di sekitar Kotamadya Jambi, Kabupaten Tanjung Jabung, Kabupaten Batanghari dan Kabupaten Bungo Tebo, Provinsi Jambi. Mata pencaharian mereka terutama bercocok tanam di ladang, terutama ditanami padi dan tanaman sampingan lainnya.
Melayu Langkat
Lokasi persebaran mendiami daerah sepanjang pesisir timur pulau Sumatera, mulai dari daerah Langkat di utara sampai ke Labuhan Batu di selatan. Dari daerah pantai sampi ke perbukitan dekat kaki Pegunungan Bukit Barisan. Bermukim di sekitar Kotamadaya Medan, Binjai, Tebingtinggi dan Tanjung Balai. Sebagian lagi di Kabupaten Deli Serdang, Langkat, Asahan dan Labuhan Batu, Provinsi Sumatera Utara. Penghasilan mereka biasanya berasal dari pekerjaan buruh perkebunan atau mengolah sendiri kebun-kebun tanaman industry seperti tembakau, kopi, karet, cengkeh dan kelapa sawit. Namun ada sebagian kecil yang masih menanam padi di ladang.
Melayu Riau
Lokasi persebaran di Kabupaten Riau Kepulauan dan di sekitar daerah aliran sungai-sungai besar di daratan Sumatera bagian timur. Nenek moyang mereka dating dari daratan Aisa bagian tengah dan menyeberang dari Semenanjung Malaysia. Sejarah kebudayaan mereka sudah pernah dipengaruhi oleh beberapa peradaban, seperti Hindu, Islam dan juga peradaban Cina dan Barat (Belanda, Inggris dan Portugis). Pada masa lalu mata pencarian mereka adalah mengolah sagu, mengumpulkan hasil hutan, menangkap ikan, berladang dan berdagang. Tanaman utama mereka biasanya padi ladang, ubi, sayuran dan buah-buahan. Kemudian mereka juga menanam tanaman keras yang sempat melambung harganya, yaitu karet.
Mentawai
Lokasi persebaran mendiami Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat Awalnya mata pencaharian mereka adalah meramu sagu dan berburu. Setelah itu mereka mulai beralih menjadi pedagang hasil hutan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari mereka.
Meranjat
Lokasi persebaran bermukim di Kecamatan Meranjat dan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan. Mata pencaharian mereka adalah bertani, menangkap ikan, tukang kayu, pedagang kecil dan lain-lain.
Minangkabau
Lokasi persebaran berdiam di daratan tengah Pulau Sumatera bagian barat, Provinsi Sumatera Barat. Mata pencaharian utama bertanam padi di sawah, ada juga yang bertanam padi di ladang. Selain itu mereka menanam sayur-mayur, kopi, cengkeh, kulit manis, kelapa, buah-buahan dan sebagainya. Sebagian bekerja menangkap ikan di sungai dan laut, atau berternak bermacam-macam hewan.
Muko-muko
Lokasi persebaran mendiami wilayah Kecamatan Muko-Muko Utara dan Muko-Muko Selatan, wilayah Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu. Mata pencaharian utamanya adalah bertanam padi di sawah dengan menggunakan bajak dan cangkul, Mata pencaharian lainnya adalah kerajinan menganyam tikar dari rotan dan pandan juga cukup berkembang.
Musi
Lokasi persebaran berdiam di sekitar aliran Sungai Musi, terutama di sekitar Kecamatan Sekayu, sebagian lain di Kecamatan Babat, Sungai Lilin, Talang Kelapa, di Kabupaten Musi Banyuasin. Sebagian lagi di Kecamatan Muara Kelingi dan Muara Lakitan di Kabupaten Musi Rawa, Provinsi Sumatera Selatan. Mata pencaharian utama adalah bercocok tanam di sawah dan di ladang. Sebagian lain menangkap ikan di sungai, menganyam barang-barang dari pandan dan sebagainya.
Nias
Lokasi persebaran mendiami Pulau Nias yang terletak di sebelah barat Pulau Sumatera. Bersama dengan beberapa pulau kecfil di sekitarnya daerah ini sekarang termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Nias, Provinsi Sumatera Utara. Mata pencaharian utama adalah berladang tanaman ubi jalar, ubi kayu, kentang dan sedikit padi. Mata pencaharian tambahan mereka adalah berburu dan meramu. Pada masa sekarang ini mereka menanam cengkeh dan semak nilam untuk diambil minyaknya.
Ogan
Lokasi bermukim di Kecamatan Baturaja, Pangandonan, Peninjauan dan Pegagan Ilir Suku II, di Kabupaten Ogan Komering Ulu dan Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan. Mata pencaharian utama masyarakat ini adalah bersawah dan berladang.
Palembang
Lokasi bermukim di kota Palembang dan sekitarnya, terutama di sepanjang Sungai Musi, daerah Tangga Buntung, Sungai Tawar, Bukit Siguntang, Plaju Jalan Datar dan Kertapati. Mata pencaharian mereka sekarang adalah sebagai pedagang, pengrajin besi dan emas, bertenun, menangkap ikan, membuat peralatan nelayan dan sedikit berkebun.
Pasemah
Lokasi persebaran berdiam di sekitar Gunung Dempo, Kecamatan Pagar Alam, Kecamatan Tanjung Sakti, Kecamatan Kota Agung, Kecamatan Ulu Musi dan Kecamatan Jarai, di Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan.
Pedamaran
Lokasi persebaran bermukim di dusun Pedamaran, Kecamatan Pedamaran, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan. Mata pencaharian utama adalah bersawah dan berladang.

Pegagan
Lokasi persebaran di Kecamatan Tanjungraya, Pemulutan, Kayuagung, Tanjung Lubuk, Indralaya, Sirah Pulau Padang adan Mesuji di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan. Mata pencaharian utama masyarakat ini adalah bertani di sawah dan ladang, disamping pekerjaan bertukang, menganyam tikar berunang atau tikar bengkuang dan lain-lain.
Pekal
Lokasi persebaran berdiam di lingkungan Kecamatan Ketahu, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu. Mata pencaharian utamanya adalah bertanam padi di sawah. Mata pencaharian lainnya sampingan adalah beternak, menangkap ikan, membuat barang anyaman dari rotan dan pandan, bertukang kayu, mendulang emas dan sebagainya.
Penghulu
Lokasi persebaran di sekitar aliran sungai di wilayah Jabi, seperti Sungai Batang Asai, Pangkalan Jambu, Limun, Tinting, Nibung, Ulu Tabir. Semuanya berada di wilayah Kabupaten Sarolangun Bangko, terutama di Kecamatan Sarolangun. Mata pencarian utama masyarakat ini sekarang adalah berladang dan bersawah. Ladang-ladang terutama mereka Tanami dengan karet yang diusahakan ileh kaum laki-laki. Kaum perempuan biasanya lebih senang bertanam padi di sawah.
Pindah
Lokasi persebaran  di Kecamatan Pauh dan Kecamatan Mandiangin di Kabupaten Batanghari dan di Kecamatan sarolangun di Kabupaten Sarolangun Bangko, Provinsi Jambi. Mata pencaharian utama adalah bertani di sawah dan ladang atau berkebun karet dan kopi, sebagian ada yang menjadi buruh perusahaan perkebunan, penebangan kayu, pedagang kecil dan sebagainya.
Rambang
Lokasi persebaran di Kecamatan Pedamaran dan Kecamatan Mesuji di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan. Mata pencaharian utamanya adalah bertani di sawah dan ladang.
Ranau
Lokasi persebaran di dusun-dusun dalam Kecamatan Banding Agung, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Provinsi Sumatera Selatan. Sebagian lain berdfiam di wilayah Provinsi Lampung, yaitu dalam Kabupaten Lampung Utara. Sebagian besar hidup dari pertanian di sawah dan ladang, selain dari pekerjaan sebgai pedagang, tukang kayu, pengrajin alat-alat rumah tangga dan lain-lain.
Rejang
Lokasi persebaran di wilayah Kabupaten Rejang Lebong yang terletakdi bagian timur Provinsi Bengkulu. Sebagian lagi berdiam di lembah Ranah Sikelawi di Pegunungan Bukit Barisan juga di wilayah Provinsi Sumatera Selatan, yaitu di daerah perbatasan dengan Provinsi Bengkulu, tepatnya di Kabupaten Lahat.

Masyarakat ini hidup dari pertanian di sawah dan ladang, mereka menanam padi, sayur-sayuran dan buah-buahan. Tanah mereka juga subur untuk kopi, the, lada dan sebagainya. Dulu masyarakat ini lebih mengutamakan mata pencharian pertanian perladangan tebang bakar dan berpindah-pindah.
Sakai
Mendiami beberapa lokasi di sekitar Kabupaten Bengkalis, seperti di Kandis, Balai Pungut, Batu Kapur, Minas, Duri, Sungai Siak dan Sungai Apir bagian hulu. Umumnya masyarakat ini melakukan kegiatan mata pencharian berburu dan meramu di hutan atau menangkap ikan di sungai. Sebagian kecil telah mulai bercocok tanam di ladang. Selain itu ada pula yang meramu hasil hutan seperti rotan, damar dan menebang kayu untuk dibarter dengan keperluan sehari-hari dari pedagang perantara.
Saling
Lokasi persebaran di sekitar daerah aliran Sungai Saling. Mereka berada dalam wilayah Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan.
Sawang
Lokasi persebaran di Pulau Belitung, Provinsi Sumatera Selatan. Umumnya hidup berpindah-pindah di perairan laut di wilayah beberap Provinsi (Riau, Jambi, Sumatera Selatan dan lain-lain.
Sekak
Lokasi persebaran di beberapa tempat di Kecamatan Belinyu di Pulau Bangka, Provinsi Sumatera Selatan. Masyarakat ini umumnya hidup bertani di ladang secara berpindah-pindah, menangkap ikan dan mengumpulkan hasil hutan.
Semendo
Kelompok ini pertama bermukim di Kecamatan Pulau Panggung dan Kecamatan Muara Enim, Kabupaten lematang Ilir Ogan Tengah. Kelompok kedua berdiam di sekitar Kecamatan Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Provinsi Sumatera Selatan. Mata pencarian utama mereka adalah bertani padi dan palawija lainnya di sawah atau ladang.
Serawai
Lokasi persebaran di Kecamatan Seluma, Talo, Pino dan Manna di Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu.
Siladang
Lokasi persebaran di pedalaman Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatera Utara.
Mereka hidup sebagai peladang berpindah-pindah.
Simalungun
Kelompok ini mendiami daerah Simalungun yang sekarang menjadi bagian dari Kabupaten Simalungun, dan sebagian lagi di Kotamadya Pematangsiantar, yang berada di Provinsi Sumatera Utara.

Simeuleu
Lokasi persebaran di lima kecamatan dalam Kabupaten Aceh Barat, yaitu di Kecamatan Simeuleu Timur, Simeuleu Barat, Simeuleu Tengah, Simeuleu Salang dan Teupah Selatan, berada di Provinsi Daerah Istimewa Aceh. Mata pencarian utama mereka adalah bertani di ladang atau berkebun. Tanaman utamanya adalah kelapa, kopi, cengkeh dan sebagian ada juga yang bertanam padi di sawah atau ladang. Sebagian lagi beternak kerbau, menjadi nelayan, pedagang kecil atau pengumpul hasil hutan.
Talang Mamak
Lokasi persebaran di wilayah Kabupaten Indragiri Hulu yaitu di sekitar Kecamatan Siberida, Rengat dan Pasir Penyu. Masyarakat ini biasanya bekerja sebagi petani di ladang, sayur-sayuran dan palawija tertentu. Kaum laki-lakinya masih sering melakukan kegiatan berburu dan meramu di hutan, serta menangkap ikan di sungai-sungai. Pada masa sekarang ini kehidupan ekonomi banyak didukung oleh hasil penyadapan getah karet.

Tamiang
Lokasi persebaran di Kabupaten Aceh Timur, yaitu Kecamatan Bendahara, Kejeruan Muda, Seruway, Karang Baru, Tamiang Hulu dan Kuala Simpang. Mata pencarian utama masyarakat ini adalah bertani padi di sawah, ladang dan tegalan. Mata pencarian lain adalah sebagai buruh atau karyawan di perkebunan, penambangan minyak, perusahaan kayu, nelayan, tukang kayu, pegawai negeri dan lain-lain.

Teloko
Lokasi persebaran di dusun-dusun dalam marga Teloko, di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan.

Toba
Kleompok ini mendiami daerah sekitar Danau Toba, Pulau Samosir, Dataran Tinggi Toba, Silindung, Sekitar Barus dan Sibolga sampai ke daerah pegunungan Bukit Barisan antara Pahae dan Habinsaran di Sumatera Utara.


2  EKOREGION JAWA

Bawean
Lokasi awal persebaran di Pulau Bawean di sebelah utara Pulau Madura, termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Bawean di bawah Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur. Perdagangan antar pulau menjadi sumber utama penghasilan utama masyarakat ini, selain pertanian dengan cara perladangan tebang bakar dan berpindah.

Betawi
Lokasi persebaran mendiami beberapa tempat di kota Jakarta, akan tetapi kebanyakan sudah terdesak dan memilih tempat tinggal di pinggir wilayah Jakarta, seperti di Cisalak, Tambun, Bekasi, Tangerang dan lain-lain. Penghasilan utama mereka adalah petani buah-buahan, sedangkan yang lain ada yang bekerja sebagai pedagang kecil, berjualan buah-buahan atau makanan keliling, membuka warung, tukang batu, tukang kayu, makelar tanah dan rumah, menjahit, jadi buruh, pamong desa dan sebagainya.

Jawa
Lokasi awal persebaran tersebar di Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, DI. Yogyakarta.Mata pencaharian utama mereka adalah bertani, sebagian lainnya bekerja sebagai pegawai, tukang, dan pedagang.

Tengger
Lokasi persebaran di  Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa TImur, yaitu desa Jetak, Wonotor dan Ngadisari. Mata pencarian mereka berasal dari pertanian sayur-mayur.

3  EKOREGION BALI DAN NUSA TENGGARA

Abui
Lokasi persebaran di dalam wilayah bernama Likuwatang, Malaikawata, Kelaisi, Tafuikadeli, Atimelang dan Motang, yang terletak di Pulau Alor, deretan pulau-pulau di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Alor
Kelompok ini mendiami daratan Pulau Alor, Pantar dan pulau-pulau kecil di antaranya. Daerah mereka sekarang termasuk ke dalam Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur, khususnya di Kecamatan Alor Barat-Laut, Alor Barat-Daya, Alor Timur, Alor Selatan, Pantar dan Kalabahi. Mata pencaharian mereka pada dasarnya adalah perladangan berpindah dengan teknik tebang-bakar. Tanaman pokoknya adalah jagung, diikuti oleh tanaman padi, ubi kayu, sorgum dan kacang-kacangan. Selain itu mereka masih melakukan pekerjaan tambahan tradisional serperti berburu, menangkap ikan, meramu hasil hutan dan membuat barang-barang anyaman untuk dibarter.

Atoni
Lokasi persebaran di pedalaman Pulau Timor bagian barat, seperti di Kecamatan Amarasi, Fatu Leu, Amfoan, Mollo, Amanuban, Amanatun, Miomafo, Insana dan Beboki. Mereka itu termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Timor Tengah Utara dan Kabupaten Timor Tengah Selatan. Sebagian ada juga yang termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Kupang dan Kabupaten Belu. Sebagian besar masyarakat Atoni hidup dari peladangan dan pemeliharaan ternak secara tradisional. Tanaman pokok mereka adalah jagung dan padi yang ditanam bergiliran di tanah yang sering kekurangan hujan. Selain itu mereka juga suka menanam bawang, kedelai, tomat, pisang, cabe dan sebagainya. Tanaman keras yang banyak mereka pelihara adalah pinang, kelapa, lontar dan beberapa jenis pohon buah-buahan. Sedangkan binatang ternak gembalaan mereka adalah babi, kambing, domba, sapi, kuda dan kerbau. Di luar waktu berladang dan mengembalakan ternak, wanita Atoni mengerjakan penenunan dan anyaman. Sedangkan kaum lelakinya lebih suka membuat barang-barang dari kayu yang diukir secara sederhana.

Bajawa
Lokasi persebaran di Kabupaten Ngada, Pulau Flores bagian Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Khususnya di Kecamatan  Aimere, Bajawa, Kopeta, Mauponggo, Mangulewa dan Galowa.

Bali
Lokasi persebaran di seluruh dataran rendah di sekeliling bagian pesisir dan daerah perbukitan serta pegunungan di bagian tengah Pulau Bali. Mata pencaharian suku Bali adalah pertanian, peternakan sapi, ayam, itik, babi, kambing, anjing dan sebagainya. Ternak kerbau digunakan untuk menarik bajak di sawah. Mereka pandai sekali membuat ukiran kayu, emas, tembaga, batu dan sebagainya. Kepandaian menenun dengan teknik dan motif sendiri juga tidak kalah pentingnya.

Bali Aga
Kelompok ini mendiami daerah pegunungan di pedalaman Pulau Bali, antara lain di desa Sembiran, Cempaga, Sidatapa, Pedawa dan Tigawasa di Kabupaten Buleleng; Desa Tenganan di Kabupaten Karangasem; dan Desa Trunyan di Kabupaten Bangli. Mereka juga berdiam di sebagian wilayah Kabupaten Badung dan Tabanan.

Belu
Kelompok ini mendiami Pulau Timor bagian bagian tengah, baik di bagian barat maupun di bagian timur. Mata pencaharian utama adalah bertani padi dan jagung. Mereka juga suka beternak secara tradisional, antara lain memelihara babi, kerbau dan kuda.

Bunak
Kelompok ini mendiami Kabupaten Belu, Nusa Tenggara TImur. Mata pencaharian berladang.

Dawan
Lokasi permukiman tersebar di dalam wilayah Kabupaten Kupang, Amfuang Utara, Amfuang Selatan, Kupang Tengah, Kupang Timur, Timor Tengah, Timur Selatan, Timor Utara, Belu dan Ambenu, Provinsi Nusa Tenggara. Mata pencaharian utama masyarakat ini adalah bercocok tanam di ladang berpindah, dengan tanaman seperti padi, jagung, ubi dan lain-lain. Mata pencaharian lainnya yang cukup penting dalam masyarakat ini adalah peternakan, sapi, kerbau, kuda dan ayam. Selain itu mereka juga menganyam barang-barang dari pandan dan bamboo, menenun kain tradisional, membuat alat-alat dari bambu, kayu, tanah liat dan lain-lain.

Dompu
Lokasi persebaran berada di Pulau Sumbawa bagian timur, bagian utara Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara.

Gaura
Kelompok ini mendiami sebagian besar di Kecamatan Walakaka, Kabupaten Sumba Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Helong
Kelompok ini mendiami di Kabupaten Kupang dan sebagian di Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Mata pencaharian utama mereka adalah bercocok tanam di ladang-ladang, berburu binatang liar, seperti kerbau liar, babi hutan, rusa dan lain-lain. Selain itu ada yang bekerja menangkap ikan, meramu hasil hutan, menganyam, bertenun kain tradisional, serta membuat barang-barang dari perak dan emas.

Karera
Lokasi persebaran di beberapa tempat di bagian timur Pulau Sumba, Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Mata pencaharian pokok orang Karera adalah berladang secara berpindah dengan tanaman utama padi dan jagung.

Kedang
Kelompok ini mendiami desa-desa dalam Kecamatan Omesuri dan Buyasuri, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Mata pencaharian adalah pertanian tanah erring dengan tanaman utamanya adalah jagung dan palawija lainnya. Mata pencaharian lainnya adalah menangkap ikan dan menyadap nira lontar atau membuat barang-barang anyaman dari daun lontar dan menenun kain dengan teknik ikat seperti umumnya keterampilan suku-suku bangsa di Flores.

Lamahot
Lokasi persebaran di Pulau Solor, Adonara dan Lomblem, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara TImur. Mata pencaharian mereka pada umumnya adalah berladang, menangkap ikan dan memelihara ternak.

Larantuka
Lokasi persebaran di beberapa desa di bagian paling timur dari Pulau Flores, yang termasuk dalam wilayah Kabupaten Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Lio
Lokasi persebaran di daratan bagian tengah Pulau Flores, yang termasuk dalam wilayah Kabupaten Ende dan Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Lomblen
Lokasi persebaran di daratan Pulau Lomblen yang termasuk dalam wilayah Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Manggarai
Lokasi persebaran mendiami Kabupaten Manggarai yang terletak di Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Mata pencaharian mereka adalah bercocok tanam di ladang dan di sawah. Pada umumnya mereka menanam padi, jagung, ubi kayu dan sayur. Hewan ternak mereka adalah kuda.

Mboja
Lokasi persebaran di bagian selatan Kabupaten Bima dan Dompu di Pulau Sumbawa, juga di Pulau Buangin yang terbentuk dari pulau karang, di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Mungkin masyarakat Mboja ini berasal dari Pulau Selayar di Sulawesi Selatan. Sebagian dari mereka tinggal di daerah Nage, Bajorai, Bojo dan Labu Sawak di Pulau Sumbawa. Mata pencarian utamanya adalah menangkap ikan dan mengumpulkan hasil laut.

Nage Keo
Lokasi persebaran di Pulau Flores bagian tengah, yaitu di sebelah timur wilayah orang Riung dan Ngada. Daerah mereka termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Ngada dan Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Naueti
Lokasi persebaran mendiami sebagaian daerah sempit di pesisir pantai selatan Kabupaten Lautem, dekat perbatasan dengan Kabupaten Wekeke (Viqueque).

Ngada
Lokasi persebaran di Pulau Flores, tepatnya di wilayah Kabupaten Ngada, Provinsi Nusa Tenggara. Mata pencaharian hidup mereka adalah berladang, sebagian di sawah, ada pula yang beternak sapi, kerbau dan kuda.

Pantar
Lokasi persebaran di Pulau Pantar, Kabupaten Flores Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Riung
Lokasi persebaran di Pulau Flores bagian tengah, yaitu di sebelah utara wilayah orang Ngada di Kabupaten Ngada, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Rote
Lokasi persebaran di Pulau Roti, Ndao dan sebagian pantai barat Pulau Timor, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Daerah mereka termasuk dalam wilayah Kabupaten Kupang. Mata pencaharian utama masyarakat ini adalah bercocok tanam di ladang, dengan tanaman seperti jagung, padi ladang dan ubi kayu. Selain itu banyak pula di antara mereka yang bekerja sebagai penyadap nira lontar dan beternak kerbau, sapi, kuda dan ayam. Kaum wanita mereka pandai menenun kain dengan motif tradisional, menganyam barang dari pandan dan sebagainya.

Ruma
Lokasi persebaran di Pulau Roma yang termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku.

Sasak
Lokasi persebaran di  Pulau Lombok di deretan pulau-pulau Nusa Tenggara (Sunda Kecil). Mata pencarian utama mereka adalah bercocok tanam di ladang atau sawah. Ada juga yang menggantungkan hidup pada kegiatan berburu rusa, babi dan binatang hutan lain, mencari umbi-umbian, menangkap ikan, mata pencarian lain adalah membuat barang anyaman, ukiran logam, kain tenun, barang-barang dari rotan, tanah liat dan sebagainya.

Sawu
Lokasi persebaran mendiami Pulau Sawu dan Pulau Raijua di Provinsi Nusa Tenggara Timur, yaitu di Kecamatan Sawu Timur dan Sawu Barat. Mata pencarian utama masyarakat Sawu adalah bertanam padi di sawah dan ladang, terutama di musim hujan. Sedangkan di musim kemarau kemarau bekerja menyadap nira lontar dan memasaknya menjadi gula (antara bulan Maret-November). Selain menanam padi, masyarakat ini banyak pula menanam kelapa dan lontar. Hewan ternak yang disenangi untuk dikembangbiakkan di sini adalah kerbau dan kuda.

Sikka
Lokasi persebaran di daerah antara Lio dan Larantuka, yang termasuk dalam wilayah Kabupaten Sikka. Daerah tersebut berada di daratan Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Mata pencarian utama mereka adalah berladang dengan tanaman pokok padi dan jagung, ditambah dengan singkong, sorgum, dan ubi jalar manis. Sebagian kecil juga beternak sapi, kambing, kuda, itik dan ayam. Penduduk yang tinggal dekat pantai bisa pula menangkap ikan.

Solor
Lokasi persebaran di daratan Pulau Solor, yang termasuk dalam wilayah Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kehidupan ekonomi tradisional mereka tergantung kepada kegiatan perladangan, walaupun mereka juga harus berburu dan menangkap ikan untuk menambah bahan makanan. Tanaman pokok mereka adalah jagung, kemudian baru padi. Tanaman lain adalah sorgum, keladi, singkong, ketimun, kacang tanah, pisang, kelapa, tembakau, kapas dan lain-lain. Sedangkan untuk penduduk yang berada di dekat pantai sudah banyak yang menggantungkan mata pencarian mereka kepada pekerjaan nelayan. Kalau hasil ladangnya sangat buruk, maka kaum wanita Solor pergi ke hutan mengumpulkan lalapan untuk sayur, umbi-umbian dan buah-buahan hutan, siput air, kerang dan kepiting. Kaum lelakinya pergi berburu rusa, babi hutan, monyet dan burung.Sebagian ada yang beternak kambing, babi, kerbau dan ayam.

Sumba
Lokasi persebaran di Pulau Sumba, meliputi Kabupaten Sumba Barat, Sumba Barat Daya dan Sumba Timur. Mata pencarian utama adalah bertanam di ladang dan sedikit sawah serta memelihara ternak seperti kerbau, sapi dan kuda.

Sumbawa
Kelompok ini mendiami Pulau Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Mata pencarian utama masyarakat ini adalah bercocok tanam di sawah dan di ladang. Selain itu di antara mereka juga masih banyak yang melakukan pekerjaan berburu, menangkap ikan dan meramu hasil hutan. Pekerajaan lainnya adalah menganyam barang dari daun pandan dan lontar serta menenun kain dengan motif tradisional.

Toi Anas
Lokasi persebaran di pedalaman Pulau Timor yang berbukit-bukit dan sulit didatangi. Daerah mereka termasuk dalam wilayah Kecamatan Amanatun Utara, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Mata pencarian utama adalah bertani di ladang secara berpindah-pindah, dimana mereka menanam jagung, padi, ubi kayu, pisang, kelapa dan berbagai jenis sayur. Mereka juga dikenal sebagai masyarakat penggembala tradisional, dengan binatang ternak  seperti kuda, kerbau, sapi, babi, kambing dan ayam. Ternak itu umumnya digunakan untuk kepentingan upacara dan adat pembayaran mas kawin oleh pihak lelaki kepada pihak wanita.


4  EKOREGION KALIMANTAN

Aoheng
Kelompok ini hidup berpindah-pindah di sekitar Pegunungan Muller-Schwaner, Kalimantan Tengah.
Badang
Lokasi persebaran di wilayah Kalimantan Tengah
Bahau
Kelompok ini menetap di sekitar daerah hulu Sungai Mahakam di wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan. Mata pencaharian mereka sebagai peladang tebang bakar dan peramu hasil hutan.
Bakumpai
Kelompok ini mendiami Kecamatan Marabah di Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan. Mata pencaharian mereka umumnya bercocok tanam di ladang dan sebagian di sawah pasang surut, yang lain bekerja sebagai pengrajin barang-barang dari kayu, membuat barang anyaman dari rotan dan pandan, menangkap ikan, menyewakan perahu dan lain-lain.
Balangan
Kelompok ini mendiami daerah pedalaman di Kabupaten Tapin dan Hulu Sungai Tengah, Provinsi Kalimantan Selatan.
Balau
Lokasi persebaran di sekitar Batang Lupar. Orang Balau adalah salah satu sub-suku bangsa Iban, yang disebut juga Dayak Laut.
Banjar
Kelompok ini mendiami sebagian besar Provinsi Kalimantan Selatan, sebagian berladang, dagang dan nelayan.
Basap
Lokasi persebaran mendiami daerah bagian hilir dan muara Sungai Sembakung dan Sesayap, anatara lain di Kecamatan Nunukan, Bulungan dan Sangkurilang di Kabupaten Bulungan, dan di Kecamatan Kutai di Kabupaten Kutai di Provinsi Kalimantan Timur. Salah satu mata pencaharian mereka adalah mengumpulkan sarang burung.
Bawo
Lokasi persebaran di dalam wilayah Kecamatan Bongan di Kabupaten Kutai, Provinsi Kalimantan Timur.
Benoaq
Lokasi persebaran di sekitar aliran sungai Mahakam, dalam wilayah Kabupaten Kutai dan Berau di Provinsi Kalimantan Timur. Di Kabupaten Kutai mereka tersebar di Kecamatan Muara Lawa, Tanjung Isui, Bentian Besar, Damai, Jempang, Muara Muntai, Muara Wahau, Sebulu, dan di sekitar Kota Tenggarong. Sedangkan di Kabupaten Berau mereka dapat ditemukan di wilayah Kecamatan Sambaliung, Kelai dan Segah. Mata pencaharian utama mereka adalah bertanam padi di ladang dengan sistem tebang bakar dan berpindah. Mata pencaharian tambahan adalah meramu hasil hutan seperti damar, rotan, menangkap ikan di sungai, berburu, membuat anyaman, bertenun. Kelompok ini juga terkenal sebagai pengguna daun-daunan, akar-akaran dan kulit kayu sebagai ramuan kosmetika tradisional sampai sekarang. Untuk menjaga rambut agar tetap hitam, misalnya mereka mencuci rambut dengan akar pohon Berem Puyut atau akar Langir Wakai. Untuk tujuan yang sama dapat pula dibuat dari minyak kelapa dicampur dengan kemiri yang telah dibakar. Untuk menghindari jerawat, mereka selalu membersihkan muka dengan daun bekangin, yaitu sejenis daun yang mengeluarkan busa seperti sabun. Jerawat juga dapat diobati dengan daunSelekap dan daun Pisak yang ditumbuk halus lalu dioleskan ke jerawat itu. Wanita Benoaq pandai pula memelihara kondisi tubuh dengan jamu hasil pengetahuan budaya sendiri.
Berau
Lokasi persebaran di wilayah Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur.
Berusu
Lokasi persebaran di Provinsi Kalimantan Timur.
Bidayuh
Lokasi persebaran di daerah hulu sungai-sungai besar di Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur, terutama di sekitar Pegununggan Muller sampai ke dalam wilayah Sarawak Malaysia
Bukat
Lokasi persebaran sebagian wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat. Mata pencaharian mereka adalah perladangan berpindah.
Bukit
Kelompok ini mendiami Kabupaten Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan. Sedangkan sub-suku bangsa Bukit ini berdiam di wilayah Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten HuluSungai Selatan, Kabupaten Tapin, Kabupaten Banjar, Kabupaten Tanah Laut, nama-nama itu umumnya berasal dari nama daerah pemukiman mereka sendiri. Mata pencaharian mereka adalah perladangan berpindah.
Bulungan
Kelompok ini mendiami sebagian besar wilayah Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Timur.
Buratmato
Kelompok ini mendiami beberapa desa di Kecamatan Batu dan Sopang di Kabupaten Pasir, Provinsi Kalimantan Barat.
Darai
Kelompok ini mendiami beberapa desa di Kecamatan Ketungau Hilir, Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat.
Dayak
Lokasi persebaran berada di pedalaman Kalimantan, tersebar di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan. Menurut para ahli, masyarakat suku-suku bangsa yang mendiami daerah pedalaman Pulau Kalimantan ini berasal dari daratan Asia Tengah, yaitu di sekitar Yunan. Sedangkan menurut cirri-ciri bahasa dan kebudayaannya, para ahli menduga bahwa orang Dayak di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah datang lewat Pulau Jawa. Sementara itu salah satu bagian dari Dayak yaitu Murut, mungkin datang lewat Filipina dan telah terpengaruh oleh kebudayaan pertanian irigasi.
Desa
Kelompok ini mendiami beberapa desa di dalam wilayah Kecamatan Tayan Hulu dan Kecamatan Kayan Hilir, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat.
Empran
Kelompok ini mendiami daerah sekitar Danau Leboyan, Provinsi Kalimantan Tengah.
Gaat
Kelompok ini mendiami sekitar daerah Hulu Embaluh, Provinsi Kalimantan Tengah.
Iban
Lokasi persebaran di sekitar kota Sanggau, Sintang dan Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat. Mata pencaharian utama masyarakat ini adalah bercocok tanam di ladang dengan menanam padi, ubi-ubian, sayur dan buah-buahan. Sebagian dari mereka bekerja meramu hasil hutan, seperti tamar dan rotan, atau menjual kayu gelondong. Di antara mereka sekarang sudah banyak pula yang memperoleh pendidikan tinggi, sehingga bisa bekerja di kota.
Jangkang
Kelompok ini mendiami beberapa di lingkungan Kecamatan Jangkang dan Balai Sebut di Kebupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat.
Jelai
Kelompok ini mendiami beberap desa dalam wilayah Kecamatan Marau dan Kecamatan Jelai Hulu, Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat.
Kajang
Kelompok ini tersebar di sekitar daerah perbatasan Indonesia dengan Sarawak, Malaysia, hidup berpindah-pindah di kedua tepi wilayah itu.
Kanowit
Kelompok ini mendiami daerah di sekitar Sungai Kanowit dan Hilir Leboyan, Provinsi Kalimantan Tengah.
Kantu
Kelompok ini tersebar di wilayah Kecamatan Nanga Kantuk dan Semitau, Kabupaten Sanggau. Sebagian lainnya berdiam di wilayah Kabupaten Sintang, di sebelah utara daerah aliran Sungai Kapuas, sampai ke daerah perbatasan dengan Serawak. Mata pencaharian mereka bercocok tanam padi dan sayur-sayuran di ladang. Selain itu juga menanam karet dan lada untuk dijual, dan hasilnya untuk membeli pakaian, garam, ikan dan tembakau. Berburu dan menangkap ikan sering pula mereka lakukan, binatang buruannya biasanya babi hutan, rusa dan pelanduk. Dalam kegiatan perladangan mereka biasa mengadakan kerja saling tolong, misalnya dalam rangka menebang hutan, menanam bibit padi, menyiangi, memanen, dan mengangkut hasil hutan.
Katibas
Lokasi persebaran di daerah sekitar aliran Sungai Katibas dan Hulu Embaluh, Provinsi Kalimantan Tengah.
Katingan
Kelompok ini mendiami daerah bagian hulu aliran Sungai Katingan, Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah.

Kayan
Kelompok ini mendiami daerah sekitar aliran Sungai Mendalam, Rajang dan Baram di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat. Sebenarnya mereka berasal dari hulu Sungai Kayan di Kalimantan Timur. Tetapi karena suatu sebab mereka berimigrasi kea rah barat sampai ke wilayah yang sekarang. Kelompok ini bekerja sebagai petani ladang dengan sistem tebang-bakar-pindah, tanaman pokok mereka adalah padi ladang, selain itu juga mereka menanam jagung, ubi kayu, ubi jalar, sayur, kelapa dan pisang. Jenis tanaman keras yang sudah mereka kembangkan adalah karet, kopi, tengkawang dan cengkeh. Sedangkan mata pencaharian tambahan mereka adalah sebagai penyadap karet atau mengumpulkan berbagi macam hasil hutan lain yang bisa menghasilkan uang.
Kayung
Lokasi persebaran mendiami beberapa desa dalam wilayah Kecamatan Nanga Tayap, Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat.
Kejin
Kelompok ini mendiami beberapa pemukiman di wilayah Kabupaten Kutai dan Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Timur.
Kelabit
Kelompok ini mendiami dataran tinggi Kelabit-Kerayan, Provinsi Kalimantan Barat. Orang Kelabit adalah bagian dari suku Dayak yang sudah lebih dulu mempraktikkan pertanian irigasi, serta pemeliharaan ternak babi dan sapi. Tetapi seperti halnya orang Kayan, Kajang dan Kenyah, mereka juga hidup dari perladangan tebang bakar dan berpindah-pindah.
Kendayan
Lokasi persebaran di daerah hulu Sungai Kapuas, tersebar sampai ke berbagai kecamatan dalam wilayah Kabupaten Pontianak, Sambas, Ketapang dan Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat. Mata pencaharian mereka adalah bercocok tanam di ladang dengan system tebang-bakar dan berpindah. Tanaman pokok mereka adalah padi Ladang, tetapi mereka juga memanfaatkan bahan makanan lain dari pohon sagu. Pekerjaan sampingan lainnya adalah mengumpulkan hasil hutan seperti getah jelutung, madu, damar, rotan, kayu besi atau menyadap getah karet. Untuk kaum pria, kelompok ini juga pergi berburu dan menangkap ikan. Sedangkan untuk kaum wanitanya terampil dalam menganyam tikar dan alat-alat bakul dari rotan dan daun pandan.
Kenyah
Kelompok ini bermukim di hulu dan anak-anak Sungai Mahakam, yang termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Bulungan dan Kabupaten Kutai, Provinsi Kalimantan Timur. Mata pencaharian mereka adalah bercocok tanam dengan system perladangan tebang-bakar dan berpindah. Pekerjaan sampingan lainnya adalah meramu rotan, kayu berharga, madu, damar, getah jelutung dan sebagainya.
Kriau
Lokasi persebaran di beberapa desa di Kecamatan Sandai, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.
Kutai
Lokasi persebaran di Kabupaten Kutai, Pasir, Berau dan Bulungan, Provinsi Kalimantan Timur.  Orang Kutai hidup dari pertanian lahan kering. Di samping itu di antara mereka juga ada yang menjadi nelayan, menangkap ikan di danau, sungai, rawa dan tambak. Hasil pertaniannya menghasilkan padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah dan sayur mayur lainnya. Mereka juga mengembangkan usaha pengolahan kayu. Sedangkan orang Kutai yang berdiam di kota yang bergerak di bidang jasa, menjadi buruh dan pegawai.
Lawangan
Lokasi persebaran di daerah bergunung-gunung antara lain aliran Sungai barito terus ke sebelah barat ke daerah aliran Sungai Kapuas. Daerah itu termasuk dalam wilayah Kabupaten Hulu Sungai Utara, Hulu Sungai Selatan dan Tapin, di Provinsi Kalimantan Selatan. Di Provinsi Kalimantan Tengah mereka berdiam di dalam wilayah Kabupaten Barito Selatan, Barito Utara dan Barito Timur.
Mata pencaharian mereka adalah berladang secara berpindah-pindah. Pertanian tradisional ini diserta pula oleh suatu tradisi yang mencerminkan kearifan lingkungan, dimana hasil panen mereka bagi menjadi empat bagian. Seperempat bagian untuk kebutuhan sehar-hari dan keluarganya sendiri, seperempat untuk kepentingan upacara, seperempat untuk makhluk hidup penghuni hutan (karena itu tidak perlu dituai), bagian terakhir juga tidak dituai, melainkan dibiarkan gugur dan hancur kembali menjadi tanah. Di samping itu mereka juga bekerja meramu hasil hutan, seperti madu, lilin, damar, rotan, getah jelutung, getah karet, kayu dan membuat perahu.
Lebong
Lokasi persebaran di wilayah Kecamatan Ketungau Hulu, Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat.
Lepo Jalan
Lokasi        persebaran di wilayah Kecamatan Kayan Hulu, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Timur.
Lepo mant
Lokasi persebaran di Kabupaten Kutai, Provinsi Kalimantan Timur.
Lepo Tau
Lokasi        persebaran di beberapa desa di Kabupaten Bulungan dan Kabupaten Kutai, Provinsi Kalimantan Timur.
Lepo Tepu
Lokasi        persebaran di desa Long Kemiliu, Long Sungau dan Long Kelawit yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Kayan Hilir, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Timur.
Lepo Tukung
Lokasi persebaran di desa Lulau Adau dan Sungai Barang dalam wilayah Kecamatan Kayan Hulu, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Timur.
Maanyan
Lokasi persebaran di bagian hillir Sungai Barito dan anak-anak sungainya, mulai dari Provinsi Kalimantan Tengah sampai ke wilayah Provinsi Kalimantan Selatan. Mata pencaharian utama mereka adalah bercocok tanam di ladang dengan tanaman pokoknya adalah padi, ubi-ubian, buah-buahan dan sayur mayor. Ada juga yang bekerja sebagai pengumpul hasil hutan seperti rotan, kayu dan damar, selain pekerjaan berburu dan menangkap ikan. Pekerjaan lainnya adalah berkebun dan menyadap karet.
Maloh
Lokasi persebaran di sekitar anak-anak sungai di hulu Sungai Kapuas, yang termasuk Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat. Mereka hidup dari berladang dengan tanaman pokok padi, jagung, kacang, ketimun, singkong, ubi jalar (ubi manis), cabe, sayur-mayur serta buah-buahan. Mereka juga biasa menanam tebu setelah panen. Sumber makanan mereka yang lain adalah sagu yang tumbuh secara liar dalam hutan. Mereka juga menangkap ikan di sungai, serta memelihara ternak babi, sapi, kambing dan ayam. Ada juga yang memelihara kerbau. Selain itu mereka masih suka berburu binatang liar seperti babi hutan, kera, beruang dan musang. Sumber penghasilan mereka lainnya adalah menyadap getah dari kebun karet mereka sendiri. Pada masa kini penghasilan bertambah dengan adanya usaha penebangan kayu dan pengolahan rotan.
Medang
Lokasi persebaran di sekitar Sungai Segah, Kelinyau dan Belayan, Provinsi Kalimantan Tengah
Menyuke
Lokasi persebaran di berdiam di beberapa desa dalam wilayah Kecamatan Ngabang, Kabupaten Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat
Mualang
Lokasi persebaran di wilayah Kecamatan Sungai Ayak dan Belitang Hulu, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat.
Muara
Lokasi persebaran di wilayah Kecamatan Kembayan, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat.
Murut
Lokasi persebaran di bagian utara Provinsi bagian utara Provinsi Kalimantan Selatan dan lainnya di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur. Sebagian dari masyarakat ini sudah mengenal bercocok tanam di sawah irigasi sebagai mata pencaharian. Diduga mereka mungkin datang ke Kalimantan lewat Kepulauan Filipina dan belajar pertanian irigasi.
Ngaju
Persebarannya di Provinsi Kalimantan Tengah di sekitar Kabupaten Kapuas dan Palangkaraya. Mata pencaharian mereka adalah bercocok tanam di ladang. Tanaman pokok mereka adalah padi, ketela, ubi kayu, kedelai, sayur-mayur dan buah-buahan. Pekerjaan berburu dan menangkap ikan di sungai masih dilakukan oleh sebagian warganya.
Ot Danum
Lokasi persebaran di sekitar daerah aliran Sungai Melawi, Sungai Silat, Sungai Meateh di Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat. Mata pencaharian utama masyarakat ini adalah berladang dengan system tebang bakar dan berpindah-pindah. Tanaman utama mereka adalah padi, selain itu mereka juga menanam ubi kayu, ubi rambat, keladi, terong, nanas, pisang, tebu cabe dan buah-buahan seperti durian, cempedak serta memelihara sirih dan pinang. Mata pencarian lainnya adalah mengumpulkan hasil hutan macam rotan, damar kayu ulin, karet, mendulang emas, menangkap ikan dan berburu binatang liar.
Pasir
Lokasi persebaran di wilayah Kabupaten Pasir, Provinsi Kalimantan Timur.
Pesaguan
Lokasi persebaran di wilayah Kecamatan Tumbang Titi, Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat.
Ponti
Lokasi persebaran di wilayah Kecamatan Perindu, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.
Punan
Kelompok hidup berpindah-pindah di pedalaman Provinsi Kalimantan Barat sampai ke wilayah Kalimantan Timur, Tengah dan Selatan. Di Kalimantan Barat mereka mendiami sekitar hulu-hulu anak sungai Kapuas dan di wilayah bagian selatan aliran Sungai Kapuas, misalnya di sekitar daerah aliran Sungai Bungan, di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Di Kalimantan Timur mereka terutama berdia di Kabupaten Bulungan, seperti di Kecamatan Malinau, Kabangjanggut, Long Bangun, Long Iram dan Lumbis. Selain itu juga di Kabupaten Kutai, seperti di Kecamatan Tabang.
Ronduk
Kelompok ini mendiami beberapa desa di wilayah Kecamatan Matan Hilir Utara, Matan Hilir Selatan dan Kendawangan di Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat. Desa-desa mereka antara lain Laman Satong, Laman Ronsuk, Laman Nek Doyang, Biutak, Badak Berendam, Lanjut, Kelompat.
Sarbas
Lokasi persebaran di sekitar daerah Saribas, Provinsi Kalimantan Tengah.
Sebaruk
Lokasi persebaran di wilayah Kecamatan Sintang, Kabupaten Sintang dan di Kecamatan Tayan Hilir, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat.
Sebayau
Lokasi persebaran di sekitar daerah aliran Sungai Lundu, Provinsi Kalimantan Tengah.
Seberuang
Lokasi persebaran di beberapa desa di wilayah Kecamatan Sepauk, Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat.
Segayi
Lokasi persebaran di beberapa desa di wilayah Kecamatan Kelai, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur.
Sekadau
Lokasi persebaran di daerah pedalaman Provinsi Kalimantan Barat, yaitu di sebelah utara bagian tengah Sungai Kapuas, di wilayah Kabupaten Sanggau.
Seru
Lokasi persebaran di sekitar daerah Kalaka, Provinsi Kalimantan Tengah dan sebagian lagi berdiam di wilayah Serawak, Malaysia.
Skrang
Lokasi persebaran di sekitar daerah aliran Sungai Skrang, Provinsi Kalimantan Tengah.
Sum
Lokasi persebaran di wilayah Kecamatan Bonti, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat.
Sungkung
Lokasi persebaran di Kecamatan Kapuas dan Sekayam di Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat. Sebagian juga ditemukan di Kecamatan Sejangkung di Kabupaten Sambas.
Suruk
Lokasi persebaran di wilayah Kecamatan Bunut Hilir, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat.
Taba
Lokasi persebaran di daerah bagian pesisir wilayah Kecamatan Batang Tarang, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat.
Tagel
Lokasi persebaran di daerah pedalaman Kalimantan Timur, yaitu di beberapa desa dalam wilayah Kecamatan Lumbis, Kabupaten Bulungan.
Taman
Lokasi persebaran di wilayahKecamatan Kembayan, Sekadau Hilir, Nanga Taman, Nanga Mahap di Kabupaten Sanggau, dan di Kecamatan Bunut Hulu di Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat.
Telaga
Lokasi persebaran di desa Serimbau dalam wilayah Kecamatan Air Besar, Kabupaten Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat.
Tidung
Lokasi persebaran di pedalaman Provinsi Kalimantan Timur, terutama di sekitar daerah perbatasan dengan Provinsi Kalimantan Tengah.
Tumbit
Lokasi persebaran di pedalaman di Provinsi Kalimantan Timur.
Tunjung
Lokasi persebaran di daerah aliran sungai Mahakam bagian hulu, sekitar Muara Paku, Provinsi Kalimantan Timur.
Ulu ai’
Kelompok ini mendiami sebagian daerah hulu aliran Sungai Kapuas, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat.
Umaq Badang
Lokasi persebaran di desa Long Betaoh, dalam wilayah Kecamatan Kayan Hulu, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Timur.
Umaq Bakaq
Lokasi persebaran di desa Long Marung, yang termasuk dalam wilayah Kecamatankayan Hilir, Kabupaten Bulungan , Provinsi Kalimantan Timur.
Umaq Kulit
Lokasi persebaran di beberapa kecamatan wilayah dalam wilayah Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Timur.
Umaq Lokan
Lokasi persebaran di Provinsi Kalimantan Timur, seperti Kabupaten Kutai dan Bulungan.
Undang Sanang
Lokasi persebaran di wilayah Kecamatan Ketungau Tengah, Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat.
Undup
Lokasi persebaran di sekitar daerah aliran Sungai Kantu, perbatasan Indonesia dengan Serawak, Malaysia.


4.5 EKOREGION SULAWESI DAN MALUKU

Alune
Lokasi persebaran di daratan Pulau Seram, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku. Mereka hidup dari kegiatan meramu makanan hasil hutan, seperti mengolah sagu, keladi, sebagian mereka hidup dari kegiatan berladang pisang, ubi kayu dan ubi jalar secara sederhana. Pekerjaan lain adalah berburu burung, ikan, babi, rusa dan sebagainya.
Amahai
Kelompok ini mendiami Kecamatan Amahai di Pulau Seram bagian selatan agak ke barat, dekat Masohi, ibukota Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku.
Ambelau
Kelompok ini mendiami Pulau Ambelau, yang terletak di sebelah selatan Pulau Buru, di wilayah Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku.  Mereka hidup dari hasil kegiatan meramu sagu, berburu dan menangkap ikan.
Ambon
Kelompok ini  mendiami Pulau Ambon, Hitu dan Saparua, Provinsi Maluku.  Dari berbagai catatn, kelompok ini berasal dari Pulau Seram seperti halnya dengan suku-suku bangsa lain yang lebih dulu mendiami pulau-pulau di Maluku Tengah. Pada dasarnya mata pencaharian utama orang Ambon adalah bercocok tanam di ladang dengan tanaman pokok padi, jagung, ubi jalar, ubi kayu, sayur-sayuran, kacang-kacangan, kelapa, kopi, cengkeh, tembakau dan buah-buahan. Selain bertani, masyarakat ini suka pula menangkap ikan di perairan sekitar pulau-pulau yang memang kaya dengan hasil laut.
Ammatowa
Lokasi persebaran di Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan.
Aru
Lokasi persebaran di Kepulauan Aru di Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku. Sebenarnya ada juga para ahli yang beranggapan bahwa orang Aru masih bagian dari kelompok suku bangsa Kei dari Kepulauan Kei yang secara fisik tergolong dalam kelompok Papuan. Mereka hidup dari perladangan berpindah, sambil meramu dan berburu binatang liar di hutan. Perburuan dilakukan untuk menangkap babi, rusa dan burung cenderawasih. Di laut mereka bisa mengumpulkan ikan, teripang dan mutiara untuk dijual.
Aserawanua
Kelompok ini mendiami beberapa desa dalam wilayah Kabupaten Kendari dan Kolaka di Provinsi Sulawesi Tenggara.
Atinggola
Kelompok ini mendiami beberapa desa di dalam wilayah Kecamatan Atinggola, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Sulawesi Utara.
Bacan
Kelompok ini mendiami Kepulauan Bacan (sekitar 80 pulau kecil) yang terletak di sebelah barat daya Pulau Halmahera, Provinsi Maluku Utara.
Bajau
Kelompok ini menyesuaikan diri dengan kehidupan di perairan Nusantara, bahkan sampai ke perairan Kepulauan Philipina bagian selatan. Mereka hidup berpindah-pindah di perairan laut dan teluk di sekitar Pulau Sulawesi, Kalimantan, Sumatera bagian timur, Kepulauan Maluku bagian utara dan Kepulauan Nusa Tenggara. Kelompok yang paling banyak jumlahnya berada di sekitar Sulawesi Tengah.
Suku bangsa ini sebagai nelayan, pencari kerang mutiara, mengumpulkan rumput laut, teripang dan sirip ikan hiu. Mereka juga mencari nafkah sebagai penyalur hasil hutan yang dikumpulkan oleh penduduk daratan.
Bancea
Kelompok ini mendiami daerah sekitar pesisir Danau Poso, di wilayah Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah.
Banda
Kelompok ini mendiami Kepulauan Banda dan sebagian di bagian barat Kepulauan Kei. Daerah ini termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku. Mereka hidup dari perladangan pala, cengkeh, pohon minyak kayu putih, kopra, ubi kayu, ubi jalar, keladi serta mengolah sagu. Hasil mata pencaharian lain adalah mutiara, teripang dan ikan laut.
Banggai
Kelompok ini mendiami Kabupaten Banggai di Provinsi Sulawesi Tengah, yaitu di Kecamatan : Liang, Bangkurung, Bulagi, Tinankung, Buko dan Talikum. Semuanya terletak di Kepulauan Banggai. Mata pencaharian utama mereka adalah bertanam ubi-ubian di ladang, disamping meramu sagu, berburu dan meramu hasil hutan seperti rotan, dammar dan madu. Mereka juga menanam tanaman komoditi seperti tembakau, kelapa dan cengkeh.
Banggakoro
Kelompok ini mendiami daerah pegunungan jauh di sebelah barat Kulawi , yang termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah.
Bantik
Lokasi persebaran di bagian barat laut dan selatan Kotamadya Manado, Provinsi Sulawesi Utara.
Baras
Lokasi persebaran di wilayah Kecamatan Pasangkayu bagian selatan di Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, yaitu di antara Sungai Lariang dan Karossa.
Benggaulu
Lokasi persebaran di Kecamatan Budong-Budong sebelah utara, di Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Selatan. Mata pencaharian mereka adalah nelayan dan petani ladang.
Bingi
Kelompok ini mendiami beberapa desa di Kecamatan Pasangkayi, Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Selatan.
Bintauna
Lokasi persebaran di dalam wilayah Kecamatan Bintauna, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara.
Birimaru
Kelompok ini mendiami daerah bagian selatan Lembang Sungai Palu, Provinsi Sulawesi Tengah.
Boano (1)
Kelompok ini mendiami sebagian wilayah Kecamatan Tomini dan Ampibabo, Kabupaten Donggala, Kabupaten Toli-Toli, Provinsi Sulawesi Tengah.
Boano (2)
Kelompok ini mendiami Pulau Boana, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku.
Bolaang itang
Lokasi persebaran di Kecamatan Bolaang Itang dan Sangtonglombang, Kabupaten Bolaan Mongondow, Sulawesi Utara.
Bolaang uki
Lokasi persebaran di Kecamatan Bolaang Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara.
Boneraf
Lokasi persebaran di daerah sebelah timur aliran Sungai Tor, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Bonerate
Lokasi persebaran di Pulau Bonerate Kecamatan Kalao, Kabupaten Selayar, Provinsi Sulawesi Selatan.
Bugis
Lokasi persebaran di beberapa kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan. Pada dasarnya mata pencaharian utama masyarakat ini adalah bertani di sawah dan ladang. Tanaman perdagangannya adalah tembakau, cengkeh, kelapa dan buah-buahan. Mereka juga terkenal dengan kepandaiannya dalam membuat perayu kayu. Sedangkan kaum wanitanya terkenal dengan kerajinan sarung bugisnya.
Bungku
Kelompok ini mendiami Kecamatan Bungku Utara, Bungku Tengah, Bungku Selatan dan Kepulauan Menui. Sebagian lagi mendiami Pulau Wowoni di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Kebanyakan dari mereka bekerja sebagai petani di ladang dengan tanaman pokok padi. Selain itu mereka juga menanam jagung, ubi-ubian, kelapa dan cengkeh. Mereka juga mengusahakan sagu sebagai bahan makanan yang lain.
Buol
Lokasi persebaran di beberapa kecamatan di Kabupaten Buol Toli-Toli, Provinsi Sulawesi Tengah. Mata pencaharian utama mereka adalah bertani di sawah serta menanam cengkeh, pala, kelapa, kopi dan berbagai macam palawija lain di ladang.
Buton
Lokasi persebaran di Pulau Buton, Kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi Tengah. Kebanyakan dari mereka bekerja sebagai petani ladang dengan tanaman pokok jagung dan ubi, padi juga ditanam tetapi masih sedikir. Tanaman untuk perdagangan yang mereka tanam antara lain adalah jeruk, kapuk dan kelapa. Orang Buton juga terkenal sebagai pengrajin barang-barang dari kuningan, pertukangan perahu kayu, mengayam dari rotan dan pandan, serta bertenun kain tradisional.
Butong
Lokasi persebaran di Kecamatan Tanetariaja, Kabupaten Barru, Provinsi Sulawesi Selatan.
Buyu
Lokasi persebaran di sekitar Danau Poso, Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah.
Dale-dale
Lokasi persebaran di Kecamatan Balantak, Luwuk, Tinangkung dan Lamola, Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.
Damar
Lokasi persebaran di Kepulauan Damar, Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku.
Dampelas
Lokasi persebaran di delapan desa di dalam wilayah Kecamatan Dampelas Sojol, Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah.
Dolo
Lokasi persebaran di lereng pegunungan sebalh utara Lembah Palu yang termasuk dalam wilayah Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah.
Dondo
Lokasi persebaran di beberapa desa di Kecamatan Galang, Bailan dan Dondo di Kabupaten Buol Toli-Toli, Provinsi Sulawesi Tengah.
Dunggu
Lokasi persebaran di beberapa desa di Kecamatan Pasangkayi, Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat.
Erai
Lokasi persebaran di Pulau Wetar yang teletak di sebelah urata Pulau Timor, yang termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku.
Galumpang
Lokasi persebaran di daerah bagian tenggara Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat. Mata pencaharian utama mereka adalah bercocok tanam padi di sawah, selain beternak kerbau, babi dan sapi.
Gane
Lokasi persebaran di bagian ujung jazirah selatan Pulau Halmahera, Provinsi Maluku Utara. Mata pencaharian mereka adalah pertanian ladang berpindah, terutama menanam padi ladang, jagung, ubi jalar, ubi kayu, sayur-sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan, serta berkebun cengkeh, kopi, pala, coklat dan kelapa.
Gebe
Lokasi persebaran di Pulau Gebe, Yu dan Gag di sebelah timur semenanjung selatan Pulau Halmahera, Provinsi Maluku Utara.
Gorontalo
Lokasi persebaran di sebagian besar wilayah Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo.
Mata pencaharian utama adalah bertani di sawah dan ladang. Tanaman yang umum mereka kembangkan adalah padi, jagung, ubi, sayur-sayuran, kelapa dan buah-buahan. Penduduk yang berdiam di tepi Danau Gorontalo atau di pesisir pantai mengutamakan mata pencaharian sebagai nelayan.
Kadai
Lokasi persebaran di sebagian daratan Pulau Taliabu dan Pulau Mangole di Kepulauan Sula, terutama di daerah pegunungannya. Pemukiman mereka berada dalam wilayah sekitar Danau Poso, Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah.
Kadambuku
Lokasi persebaran di daerah sekitar Danau Poso, Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah.
Kahumamahon
Lokasi persebaran di wilayah Kecamatan Batui dan Bunta, Kabupaten Luwu Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah. Sebagian lainnya berdiam dalam wilayah Kecamatan Borone, Kabupaten Poso. Mereka hidup dari bercocok tanam di ladang. Kegiatan membuka hutan untuk diajdikan ladang diawali dengan mengadakan upacara yang disebut mawi. Upacara ini dipimpin oleh seorang syaman (polebiang). Tanaman pokok mereka adalah padi, jagung, ubi kayu, ketela, kacang. Sumber mata pencharian lainnya adalah berburu babi, rusa dan anoa. Kadangkala mereka pergi meramu hasil hutan, seperti rotan, dammar dan kayu untuk dijual kepada tengkulak.
Kaidipang
Lokasi persebaran di Kecamatan Kaidipang di Kabupaten Bolaang Mongondow, dekat perbatasan dengan Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo.
Kaili
Lokasi persebaran di sebelas kecamatan dalam wilayah Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah.
Kalae
Lokasi persebaran di lembah di sebelah hulu Sungai Laa, sebelah timur Danau Poso, Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah.
Kalotoa
Lokasi persebaran di Pulau Kalau di Kepulauan Selayar, dalam wilayah Kabupaten Selayar, Provinsi Sulawesi Selatan.
Kalowo
Lokasi persebaran di beberapa desa di Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mamasa, Provinsi Sulawesi Selatan.
Kasimbar
Lokasi persebaran di empat desa dalam wilayah Kecamatan Ampibabo, Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah.
Kau
Lokasi persebaran di daerah pesisir sekitar Teluk Kau di Pulau Halmahera, Provinsi Maluku Utara.
Kei
Lokasi persebaran di Kepulauan Kei di Laut Arafuru, yang terbagi menjadi dua kecamatan, yaitu Kecamatan Kei Besar dan Kecamatan Kei Kecil, Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku. Mata pencaharian utama mereka adalah perladangan berpindah dengan tanaman utama ubi singkong, ubi jalar, keladi, ikacang-kacangan dan sedikit padi di ladang. Merka juga hidup dari menangkap ikan dan hasil laut lainnya, serta mengusahakan perkebunan kelapa, kopi, jambu mete dan cengkeh. Pekerjaan lainnya adalah membuat perahu nelayan.
Kisar
Lokasi persebaran di Pulau Kisar yang terletak di sebelah timur Pulau Timor, Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku. Mata pencaharian orang kisar adalah peladang di lahan kering. Mata pencaharian lainnya adalah sebagai nelayan laut. Selain itu kebudayaan mereka juga mengembangkan tradisi bertenun kain tradisional.
Kulawi
Lokasi persebaran di daerah bagian selatan Danau Lindu, yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Kulawi, Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah. Mereka pada umumnya hidup dari pertanian di sawah dan ladang, dengan tanaman pokok mereka adalah padi, jagung dan palawija lainnya. Sedangkan tanaman keras mereka yang mereka pilih adalah cengkeh, kopi dan kelapa.  Usaha mereka yang lain adalah beternak kerbau, babi dan usaha tambak ikan. Ada juga yang mengumpulkan hasil hutan serta berburu rusa dan babi atau menangkap ikan di sungai.
Labeau
Lokasi persebaran di beberap tempat dalam wilayah Kabupaten Kendari dan Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Lage
Lokasi persebaran di sekitar Danau Poso, dalam wilayah Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah.
Laiwonu
Lokasi persebaran di daerah sekitar bagian hulu Sungai Kalaena, di sebelah selatan Danau Poso, Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah.
Lalaeo
Lokasi persebaran di dekat leher jazirah utara Sulawesi Tengah, di Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah.
Lampu
Lokasi persebaran di daerah sekitar hulu Sungai Kalena, di sebelah selatan Danau Poso, Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah.
Lamusa
Lokasi persebaran di daerah sekitar Danau Poso, Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah.
Lembo
Lokasi        persebaran di beberapa tempat di daerah sekitar hulu Sungai Kalaena, dalam wilayah Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah.
Lindu
Lokasi        persebaran di beberapa tempat di daerah pesisir Danau Lindu, Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah.
Loloda
Lokasi        persebaran di pesisir barat daya jazirah utara Pulau Halmahera, yaitu di Kecamatan Laloda, Kabupaten Maluku Utara, Provinsi Maluku. Mereka hidup dari perladangan dengan tanaman pokok padi, kemudian ubi, kacang-kacangan, sdayur-sayuran, serta tanaman keras seperti cengkeh, pala, kelapa, kopi dan lain-lain. Mereka juga menangkap ikan di laut.
Longkea
Lokasi        persebaran di daerah sekitar Danau Poso yang termasuk dalam wilayah Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah.
Lore
Lokasi persebaran di Kecamatan Lore Utara dan Lore Selatan yang termasuk dalam wilayah Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah. Sebagian dari mereka masih hidup dari pertanian di ladang dengan system tebang, bakar dan berpindah-pindah. Tanaman pokok mereka adalah padi, jagung dan berbagai palawija lain. Mereka juga menanam kopi, cengkeh dan kelapa. Pekerjaan sampingan mereka adalah meramu hasil hutan serta berburu binatang liar. Sebagian sudah ada yang memelihara kerbau dan babi sebagai binatang korban dalam upaca-upacara religi lainnya. Orang Lore juga mengembangkan usaha memelihara ikan di tambak dan kolam. Selain itu mereka dikenal pula sebagai pengrajin besi, pembuat parang, pacul dan sebagainya.
Lumoli
Lokasi persebaran di daerah Kepulauan Maluku Tengah, Provinsi Maluku. Mata pencaharian mereka adalah berladang tanaman padi dan ubi. Makanan pokok mereka adalah sagu yang diramu dari hutan. Sebagian dari kaum laki-lakinya melakukan perburuan binatang liar.
Maba
Lokasi persebaran di bagian utara jazirah Halmahera Tenggara di Pulau Halmahera bagian timur, Kabupaten Maluku Utara, Provinsi Maluku Utara. Mata pencaharian mereka adalah pertanian di ladang, menangkap ikan laut dan meramu hasil hutan.
Makasar
Lokasi persebaran di daerah di Kabupaten Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, Maros dan Pangkajene. Bertani di sawah adalah mata pencaharian utama mereka. Selain itu mereka mengembangkan pertanian sayur-sayuran, buah-buahan dan tanaman keras. Tetapi umumnya mereka dikenal sebagai nelayan, pedagang dan pelaut.
Makian
Lokasi persebaran di Pulau Makian dan sebagian daratan Pulau Kayoa yang terletak di sebelah selatan Pulau Halmahera, Provinsi Maluku Utara. Pada umumnya mereka hidup dari pertanian di ladang menetap dengan tanaman pisang, jagung, ubi jalar dan ubi kayu, ada pula yang bercocok tanam di ladang berpindah dengan tanaman pokok padi. Sebagian lagi menangkap ikan dan mengumpulkan hasil laut lainnya.
Mamuju
Lokasi persebaran di daerah Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat. Umumnya mereka bekerja sebagai petani di sawah dan ladang, selain mengolah kopra dan menangkap ikan di laut.
Mandar
Lokasi persebaran di wilayah Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Selatan serta di Kabupaten Mamuju dan Polewali-Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat. Mereka hidup dari bercocok tanam di sawah, selain menanam berbagai jenis palawija dan tanaman keras di ladang dan kebun. Mereka juga dikenal sebagai penenun kain.
Mangole
Lokasi persebaran di Pulau Mangole yang terletak di deretan Kepulauan Sula, di Kabupaten Maluku Utara.
Masama
Lokasi persebaran di beberapa daerah di Kecamatan Lamala, Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah. Umumnya mereka hidup dari perladangan dan menangkap ikan.
Masenrempulu
Lokasi persebaran di wilayah Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan.
Mekongga
Lokasi persebaran di Kecamatan mekongga, Kabupaten Kendari, Provinsi Sulawesi Tengah.
Mian Banggai
Lokasi persebaran di Pulau Banggai, termasuk dalam wilayah Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.
Mian Sea-sea
Lokasi persebaran di Pulau Peleng yang berada dalam Kepulauan Banggai, Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah. Mereka juga tergolong dalam subsuku bangsa Banggai.
Minahasa
Lokasi persebaran di daerah timur laut jazirah Sulawesi Utara, Provinsi Sulawesi Utara. Mata pencaharian pokok mereka adalah bertani di ladang dengan tanaman seperti jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang-kacangan dan padi. Sebagian masyarakat Minahasa yang berdiam di dekat perairan laut dan danau Tondano, hidup sebagai penangkap ikatn. Sebagian masih ada yang berburu dan meramu hasil hutan. Sekarang kebanyakan di antara mereka bekerja sebagai guru, pedagang, pengusaha, pegawai kantor pemerintah dan swasta.

Mongondow (1)
Lokasi persebaran di Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara. Mata pencaharian utama suku bangsa ini adalah bertani di sawah dan di ladang, dimana mereka menanam padi, jagung, sayur, ubi-ubian, buah-buahan, pisang, cengkeh, pala dan kelapa. Selain itu, sebagian dari merekamasih senang berburu dan meramu hasil hutan. Di perkotaan banyak pula yang menjadi pedagang hasil bumi, barang kelontong, bahan makanan di samping bekerja sebagtai pegawai negeri dan swasta.
Mongondow (2)
Lokasi persebaran di sebelas kecamatan dalam wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow, yaitu Kecamatan : Kotamobagu, Modayag, Kotabunan, Lalayan, Pasi, Bolaang, Lolak, Pinalosian, Poigar, Dumuga dan Sangtombolon.
Mori
Lokasi persebaran di Kecamatan Mori Atas, Kecamatan Petasia dan Kecamatan Lembo, di Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah. Orang Mori hidup dari pertanian di sawah, sebagian masih melakukan perladangan tebang bakar dan berpindah-pindah. Tanaman pokoknya adalah padi, diikuti oleh jagung, sayur-mayur dan palawija lainnya. Mereka juga menanam tembakau, cengkeh, kelapa, kopi dan ubi-ubian. Ada juga yang masih senang mengumpulkan hasil hutan, seperti kayu hitam, damar dan rotan, serta berburu binatang liar dan menangkap ikan di sungai-sungai atau danau. Sebagian ada yang mengembangkan keterampilan pembuatan alat-alat pertanian dari besi, barang-barang anyaman, kerajinan gerabah dan kuningan.
Moronene
Lokasi persebaran di daratan Pulau Kabaena, yang terletak di sebelah selatan jazirah Sulawesi Tenggara. Daerah mereka termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Muna. Makanan pokok masyarakat ini sebenarnya adalah sagu, tetapi kegiatan berladang padi masih banyak dilakukan, antara lain karena bertambahnya populasi dan berkurangnya jumlah tanaman sagu di lingkungan mereka. Selain menanam paedi mereka juga menanam buah-buahan, sayur mayor dan palawija lainnya. Kaum laki-laki masih memiliki kesempatan berburu rusa tau kerbau liar atau meramu hasil hutan seperti rotan, damar, madu dan kayu berharga.
Moutong
Lokasi persebaran di wilayah Kecamatan Moutong, Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah.
Mowewe
Lokasi persebaran di dalam wilayah Kabupaten Kendari dan Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Muna
Lokasi persebaran di Pulau Muna, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara. Kebanyakan dari mereka bekerja sebgai petani di ladang-ladang, dengan tanaman utama jagung. Selain itu mereka juga menanam ubi, tebu, kelapa dan sayur-sayuran. Tanaman komoditi ekspor mereka adalah kopi, tembakau, cengkeh dan kapuk.
Nuaulu
Lokasi persebaran di sebagian wilayah Kecamatan Amahai, di bagian selatan Pulau Seram, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku.
Pada
Lokasi persebaran di suatu daerah di sekitar lembah Sungai Laa bagian hulu, yaitu di sebelah timur Danau Poso, dalam wilayah Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah.
Pagu
Lokasi persebaran di bagian pedalaman jazirah utara Pulau Halmahera, Kabupaten Maluku Utara, Provinsi Maluku. Umumnya berdiam di sekitar hulu Sungai Kau yang bermuara ke Teluk Kau.
Mata pencaharian mereka terutama dari berladang dan meramu hasil hutan dan berburu binatang liar.
Pakambia
Lokasi persebaran di daerah lembah Sungai Laa bagian hulu, yaitu di sebelah timur Danau Poso, yang termasuk ek dalam wilayah Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah.
Palende
Lokasi persebaran di daerah sekitar lembah Sungai Laa bagian hulu, yaitu di sebelah timur Danau Poso, dalam wilayah Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah.
Pamona
Lokasi persebaran di Kabupaten Poso di Provinsi Sulawesi Tengah, yaitu di Kecamatan Poso Kota, Poso Pesisir, Una-una, Walea, Lage, Pamona Utara, Pamona Selatan, Ampana Kota, Ampana Barone, Ulubongka, dan Tojo. Mata pencaharian utama masyarakat ini adalah pertanian di ladang tebang bakar dan berpindah, walaupun sebagian sudah ada pula yang bercocok tanam menetap di sawah dan kebun. Tanaman utamanya adalah padi, disamping jagung, sayur-mayur dan palawija. Pada masa sekarang ini mereka semakin tertarik kepada pertanian menetap, terutama sejak diperkenalkannya tanaman komoditi seperti cengkeh dan kopi. Sebagian anggota masyarakatnya masih memiliki mata pencaharian sebagai peramu hasil hutan dan berburu binatang liar.
Patani
Lokasi persebaran di wilayah semenanjung Pulau Halmahera bagian tenggara, termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Patani, di Kabupaten Mauku Utara, Provinsi Maluku. Sebagian besar hidup dari pertanian di ladang bakar, dengan tanaman utama padi ladang, jagung, kacang-kacangan, pisang, semangka, selain juga bertanam cengkeh dan pala serta tembakau.
Patapa
Lokasi persebaran di dalam wilayah Kecamatan Tomini, Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah.
Pattae
Kelompok ini umumnya berpindah-pindah dalam hutan. Sebagian di antara mereka sekarang dimukimkan di Desa Sulai setelah pindah dari kampong Sambabo, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Selatan.
Payapi
Lokasi persebaran di daerah sekitar Danau Poso, di Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah.
Pebato
Lokasi persebaran di daerah di sekitar Danau Poso, Provinsi Sulawesi Tengah.
Ponosakan
Lokasi persebaran di bagian tenggara Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.
Poso
Lokasi persebaran di daerah sekitar bagian timur Danau Poso sampai ke Teluk Tomini, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
Pu’umboto
Lokasi persebaran di sekitar Danau Poso, Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah.
Pu’umnana
Lokasi persebaran di daerah sekitar lembah Sungai Laa bagian hulu, kira-kira di sebelah timur Danau Poso, Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah.
Rana
Lokasi persebaran di Pulau Buru yang terletak di sebelah barat Pulau Seram. Daerah mereka termasuk dalam wilayah Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku. Pemukiman mereka tersebar di sekitar Danau Rana, di sepanjang Sungai Waigeren dan Wainabe. Sebagian di antara mereka tersebar ke Selcadu, Maheteruanusan, Walingat Baru dan Kayeli, Kecamatan Buru Utara bagian barat. Mata pencaharian utama mereka adalah berladang yang masih dilakukan secara tebang, bakar dan berpindah-pindah. Tanaman mereka adalah padi ladang, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang-kavangan, serta meramu hasil hutan dan berburu binatang liar. Hasil hutan yang diramu antara lain damar, rotan dan kayu besi.
Ratahan
Lokasi persebaran di daerah bagian tenggaran Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.
Ra’u
Lokasi persebaran di sekitar teluk Tomini dan leher jazirah Sulawesi Tengah di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
Rawas
Lokasi persebaran di Kecamatan Rupit, Kecamatan Rawas Ulu dan Kecamatan Rawas Ilir, di Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatera Selatan. Umumnya bekerja sebagai petani di sawah dan ladang, sebagian lagi bekerja sebagai penganyam barang-barang dari rotan dan pandan, tukang kayu, pedagang kecil dan sebagainya.
Sahu
Lokasi persebaran di daerah barat daya jazirah utara Pulau Halmahera yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Sahu, Kabupaten Maluku Utara, Provinsi Maluku Utara. Kebanyakan dari mereka hidup dari perladangan di daeran dan menangkap ikan di laut.
Saluan
Lokasi persebaran di Kecamatan Luwuk, Kintom, Batui, Lamala, Pagimana dan Bunta, Kabupaten Luwu Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.
Sangir
Lokasi persebaran di Kepulauan Sangihe dari jajaran Kepulauan Sangir Talaud, Kabupaten Sangir Talaud, Provinsi Sulawesi Utara. Pulau-pulau yang mereka diami adalah Sangir Besar, Tagulandang, Makalehi, Kuang, Kawio, Kawaluso, Lupang, Toade, Karakitang, Kalawa, Mahengetang.
Sangsangluang
Lokasi persebaran di beberapa desa di Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang, Provinsi Sulawesi Selatan.
Sariung
Lokasi persebaran di beberapa desa di Kecamatan Sumaorang, Kabpaten Polewali Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat.
Sawai
Lokasi persebaran di daerah pesisir Pantai Halmahera di sekitar Teluk Weda, jadi antara semenanjung barat daya dan tenggaranya. Desa-desanya adalah Kobe, Gema dan Sepo. Daerah ini termasuk dalam wilayah Kecamatan Halmahera Selatan, Kabupaten Maluku Utara, Provinsi Maluku.
Seko (2)
Lokasi persebaran di wilayah Kecamatan Limbong, Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan.
Silaton
Lokasi persebaran di beberapa desa dalam wilayah Kecamatan Dua Pitue, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan.
Suwawa
Lokasi persebaran di desa di Kecamatan Suwawa, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo.
Tajio
Lokasi persebaran di empat buah desa di wilayah Kecamatan Ampibabo dan Tinombo di Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah.
Talaud
Lokasi persebaran di gugusan pulau-pulau Talaud di Kabupaten Kepulauan Sangir-Talaud, Provinsi Sulawesi Utara. Daerah mereka terdiri dari tiga pulau utama, yaitu Pulau Karakelang, Salibabu dan Kabaruan. Mata pencarian utama masyarakat ini adalah menjadi nelayan di laut, hanya sebagian kecil saja yang menjadi petani di ladang-ladang atau dijadikan sebagai pekerjaan sampingan. Tanaman utama mereka adalah ubi-ubian, walaupun sedang diusahakan untuk bertanam sawah dan ladang.
Tamboki
Lokasi persebaran di beberapa desa di Kabupaten Kendari dan Kolaka di Provinsi Sulawesi Tenggara.
Tanandoa
Lokasi persebaran di daerah lembah Sungai Laa bagian hulu, di sebelah timur Danau Poso, Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah.
Tanimbar
Lokasi persebaran di Pulau Yamdena, Selaru dan pulau-pulau kecil lain di lingkungan Kepulauan Tanimbar di Kecamatan Yamdena, Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku. Suku bangsa ini sebenarnya terbagi menjadi tiga subsuku bangsa, yaitu Tomata Yamdena, Tomata Laru dan Tomata Nember. Subsuku bangsa Tomata Nember mendiami Pulau Fordata dan pulau-pulau di utara Pulau Yamdena. Subsuku bangsa Tomata Yamdena mendiami sebagian besar Pulau Yamdena, sedangkan Tomata Laru mendiami Pulau Selaru dan pulau-pulau lain di bagian barat Pulau Yamdena.
Mata pencarian masyarakat ini adalah berladang dan menangkap ikan. Tanaman pokoknya adalah ubi jalar, ubi kayu, jagung dan sedikit padi. Protein hewani mereka peroleh dari hasil tangkapan ikan dan binatang laut lainnya.
Tanoturan
Lokasi persebaran di beberapa desa dalam wilayah Kecamatan Luwuk, Tinankung, Balantak dan Lamola, di Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.
Tawi
Lokasi persebaran di daerah sekitar bagian hulu Sungai Kalaena, di sebelah selatan Danau Poso, Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah.
Ternate
Lokasi persebaran di Pulau Ternate, sebagian di Pulau Obi, Bacan dan Kayoa yang terletak di sebalah barat Pulau Halmahera. Pulau-pulau tersebut termasuk dalam wilayah Kabupaten Maluku Utara, Provinsi Maluku. Di masa lalu masyarakat Ternate senang bercocok tanam berpindah-pindah, dengan tanaman pokok padi ladang, ubi dan sayur-sayuran. Pada masa sekarang mereka sudah menetap dengan menanam padi, jagung, kacang-kacangan, ketelah, ubi dan menangkap ikan di sungai dan lautan luas di sekitar mereka. Tanaman komoditi seperti pala, kopra, cengkeh, kulit manis, coklat dan kopi. Orang Ternate juga sudah sejak lama mengembangkan kerajinan membuat wadah dari tembikar, membuat hiasan dan anyaman dari bamboo dan pandan. Daerah ini sekarang juga telah menjadi penghasil ikan tongkol tersebsar setelah Ambon.
Tidore
Lokasi persebaran di Pulau Tidore, yang terletak di sebelah selatan Pulau Ternate, atau di sebelah barat Pulau Halmahera. Daerah mereka termasuk dalam wilayah Kabupaten Maluku Utara, Provinsi Maluku. Sebagian lagi mendiami beberap tempat di Pulau Bacan dan Obi, serta bagian barat Pulau Halmahera. Mata pencarian utama masyarakat ini adalah menangkap ikan di laut. Hasil laut seperti ikan tongkol, cumi-cumi dan teripang. Sebagian lainnya hidup sebgai petani di ladang berpindah-pindah dengan tanaman padi, ubi kayu, ubi jalar, jagung, cengkeh, pala, kopra dan lain-lain.
Tinombo
Lokasi persebaran di sebagian daerah dalam wilayah Kecamatan Ampibabo dan Tomini di Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah.
Tobada
Lokasi persebaran di sekitar bagian hulu Sungai Budong-Budong, Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Selatan. Suku bangsa ini juga tersebar sampai ke hulu Sungai Koro, di sebelah barat Danau Poso, Provinsi Sulawesi Tengah. Mata pencarian terutama dari perladangan tebang bakar dan berpindah-pindah.
Tobalo’e
Lokasi persebaran di beberapa desa dalam wilayah Kecamatan Taneteriaja, Kabupaten Barru, Provinsi Sulawesi Seltan.
Tobana
Lokasi persebaran di daerah perbatasan antara Porpinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah, terutama di bagian utara Kabupaten Luwu, Sulawesi selatan.
Tobelo
Lokasi persebaran di daerah semenanjung bagin utara Pulau Halmahera dan di sebagian daratan Pulau Morotai. Sebagian lagi hidup tersebar sampai ke pedalaman Halmahera seperti ke daerah Patani, Weda dan Gane. Ada juga yang sampai ke Kepulauan Raja Ampat. Daerah asal kelompok ini termasuk dalam wilayah Kecamatan Galela di Kabupaten Maluku Utara, Provinsi Maluku. Pada dasarnya mata pencarian utama adalah bertani di ladang,  dengan tanaman pokok padi dan jagung, diikuti dengan tanaman lain seperti sayur, kacang-kacangan, pisang, tebu. Selain itu mereka menangkap ikan di laut, atau berburu binatang liar seperti rusa, babi hutan dengan menggunakan tombak dan jerat serta dibantu oleh anjing. Mereka juga meramu hasil hutan sperti rotan dan damar, selain berkebun cengkeh, pala dan kelapa.
Todolo
Lokasi persebaran di Lembang Sungai Palu bagian selatan. Mungkin berasal dari daerah pegunungan sebelah timur laut.
Tojo
Lokasi persebaran di sekitar Teluk Tomini dan leher jazirah Sulawesi bagian tengah, Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah.
Tokalompi
Lokasi persebaran di beberapa desa di wilayah Kecamatan Barru, Kabupaten Barru, Provinsi Sulawesi Selatan.
Tolaki
Lokasi persebaran di wilayah Kabupaten Kendari dan Kolak, Provinsi Sulawesi Tenggara. Mata pencarian pokok masyarakat ini adalah bertanam padi di sawah dan ladang. Makanan pokok penggantinya adalah sagu. Ternak yang banyak mereka pelihara adalah kerbau. Selain itu mereka juga meramu hasil hutan, berburu binatang liar dengan tombak dan sumpit serta menangkap ikan di sungai dan laut.
Tolampung   
Lokasi persebaran di beberapa desa dalam wilayah Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu. Sebagian lagi berdima di lingkungan Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Selatan.
Toli-toli
Lokasi persebaran di Kecamatan Toli-Toli Utara, Dampal Utara, Baolan dan Galang, Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah.
Tolotang
Lokasi persebaran di lingkungan wilayah Kabupaten Sidenreng-Rappang, Provinsi Sulawesi Seltan.
Tomapung
Lokasi persebaran di beberapa tempat dalam wilayah Kecamatan Tompo Bulu, Kabupaten Bantaeng, Provinsi Sulawesi Selatan.
Tombulu
Lokasi persebaran di sekitar daerah barat laut Danau Tondano, dalam wilayah Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi utara.
Tomini
Lokasi persebaran di dalam wilayah Kecamatan Moutong, Tomini dan Ampibabo di Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah. Makanan pokok mereka pada awalnya adalah sagu, kemudian mreka mulai melakukan pertanian di ladang dengan menanam padi dan jagung. Tanaman komoditi yang dikembangkan adalah kopra, cengkeh dan kopi. Meramu hasil hutan dan berburu masih dilakukan sebagian kelompokl sebagai mata pencarian.
Tonsawang
Lokasi persebaran di daerah Kabupaten Minahasa bagian selatan.
Tonsea
Lokasi persebaran di sebelah timur laut Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi utara.
Tontembuan
Lokasi persebaran di sekitar bagian barat daya Kabupaten Minahasa, Sulawesi utara.
Topakkalotong
Lokasi persebaran di wilayah Kecamatan Rinding Allo, Kabupaten Tanah Toraja. Sebagian besar berdiam di Kabupaten Sidenreng Rappang, Provinsi Sulawesi Selatan.
Topembuni
Lokasi persebaran di wilayah Kecamatan Budong-Budong, Kabupaten Mamju, Provinsi Sulawesi barat.
Toraja
Kelompok ini mendiami sebagian jazirah Sulawesi Selatan bagian utara. Sebagian berdiam di daerah yang termasuk dalam wilayah Kabupaten Tana Toraja. Sebagian lagi berdiam dalam wilayah Kabupaten Mamuju, seperti di Kecamatan Suppiran. Ada juga yang berdiam di wilayah Kecamatan pantilang, Rongkong, dan Sekodi di Kabupaten Luwu, serta di wilayah Kabupaten Enrekang. Sementara itu di antara  mereka juga banyak yang merantau  ke daerah-daerah lain sampai ke Kalimantan dan Papua. Mata pencarian masyarakat ini pada dasarnya adalah bercocok tanam padi di sawah dan sedikit di ladang. Selain padi mereka juga menanam jagung, sayur-sayuran, singkong, ubi jalar, kopi, cengkeh, kelapa dan marksia. Pada masa lalu daerah Toraja terkenal sebagai penghasil kopi yang bagus. Usaha peternakan khususnya kerbau dan babi yang diperlukan untuk melengkapi upacara-upacara religi mereka. Untuk makanan sehari-hari mereka memelihara ikan di kolam, beternak ayam dan itik.
Torampi
Lokasi persebaran di beberapa desa dalam wilayah Kecamatan Sabbang, Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan.
Tosigi
Lokasi persebaran di bagian selatan lembah Sungai Palu, Provinsi Sulawesi Tengah.
Tosumunya
Lokasi persebaran di beberapa desa dalam Kecamatan Kalukku di Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat.
Totaramanu
Lokasi persebaran di desa dalam wilayah Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mamasa. Sebagian lagi tersebar di wilayah Kabupaten Barru, Provinsi Sulawesi Selatan.
Toulour
Lokasi persebaran di daerah bagian timur pesisir Danau Tondano, yang masih termasuk dalam wilayah Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara. 
Tugutil
Lokasi persebaran di kawasan hutan Dogada dan Tutuling di Kecamatan Wasile, di Pulau Halmahera bagian Tengah, Kabupaten Maluku Utara, Provinsi MalukuUtara. Mereka kebanyakan bekerja sebagai peramu hasil hutan, berburu serta mengolah sagu. Sebagian sudah menetap dan berladang ubi-ubian dan padi ladang.
Umalasa
Lokasi persebaran di beberapa kampong dalam wilayah Kecamatan Ampibabo, Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah.
Unda’e
Lokasi persebaran di daerah sekitar Danau Poso, Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah.
Wana
Lokasi persebaran di sekitar daerah aliran Sungai Bongka dan anak-anak sungainya yang terletak di bagian pedalaman Kecamatan Ulu Bongka, Bungku Utara dan Barone di Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah. Mata pencarian mereka umumnya adalah berladang secara tebang, bakar dan berpindah. Tanaman ladang mereka adalah padi, jagung, ubi-ubian, labu, sayur-sayuran, kopi, pisang, dan sedikit kelapa. Selain meramu hasil hutan mereka juga berburu binatang liar, seperti rusa, babirusa, monyet, burung maleo dan lainnya.
Wayoli
Lokasi persebaran di daerah pedalaman jazirah utara Pulua Halmahera, dekat kaki Gunung Toduku. Karena gunung itu meletus tahun 1867 mereka terpaksa mengusi ke psesisir dan membentuk pemukiman baru, yaitu di desa Peot, Sasur dan Goro-goro, Kecamatan Sahu, Kabupaten Maluku Utara, Provinsi Maluku Utara.Mereka hidup dari kegiatan perladangan dan menangkap ikan.
Weda
Lokasi persebaran di bagian timur pangkal jazirah selatan Pulau Halmahera, yaitu dekat Teluk Weda, Kabupaten Maluku Utara, Provinsi Maluku.
Wemale
Lokasi persebaran di daerah terpencil di pedalaman Pulau Seram, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku. Tidak diketahui apakah masyarakat ini masih ada atau sudah lebur ke dalam suku bangsa lain.
Wiwirano
Lokasi persebaran di lingkungan wilayah Kabupaten Kendari dan Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Wotu
Lokasi persebaran di sekitar Danau Poso, Kecamatan Poso, Provinsi Sulawesi Tengah. Sebagian lagi berdima di Kecamatan Wotu, Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan.


6 EKOREGION PAPUA
Abau
Lokasi persebaran di sekitar daerah perbatasan antara Indonesia dengan Papua Nugini, terutama di sepanjang bagian hulu daerah aliran sungai Sepik (green river). Daerah tersebut termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Aikwakai
Lokasi persebaran di daerah sekitar danau  yang menyatu menjadi sumber aliran Sungai Tariku (Idenburg) dan Taritatu (Rauffaer). Tersebar di kampung Sikari, Haya Kausa, Iri, Biri dan Papasena di wilayah distrik Memberamo Hulu dan Kecamata Pantai Timur, Distrik Jayapura, Provinsi Papua. Kelompok ini mencari nafkah dengan berburu dan mengumpulkan bahan makanan di hutan, menanam sayur di kebun dan menangkap ikan di sungai.
Airoran
Lokasi persebaran di beberapa kampong di sebelah barat Sungai Apauwar, dekat pesisir pantai utara Papua, yaitu: Subu, Matabiak, Isirania, Kabeso, Nivau, Tamajine, Waiter dan Kwesar. Semuanya termasuk ke dalam wilayah Distrik Memberamo Hilir, Kabupaten Papua, Provinsi Papua. Pada umumnya mereka hidup dari mengumpulkan sagu, berburu binatang di hutan dan menangkap ikan.
Arandai
Lokasi persebaran di sebelah barat Sungai Wariaga dan di sekitar daerah aliran Sungai Sebyar (Timoforo). Daerah ini termasuk ke dalam wilayah Distrik Teluk Bintuni, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat.
Arfak
Lokasi persebaran di daerah Kepala Burung Irian, dalam wilayah Distrik Warmare, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat.
Aguni
Lokasi persebaran di pantai barat laut Semenanjung Bomberai dan di sebuah pulau kecil yang terletak di Teluk Berau, dalam wilayah Distrik Kokas, Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat.
Atogoim
Lokasi persebaran di daerah bagian selatan Papua, yaitu di antara wilayah orang Asmat dengan orang Sawui dan Kaigir di pantai selatan. Perkampungan terletak di sekitar Sungai Cook dan Kronkel, di sebelah timur Pirimapun, termasuk ke dalam wilayah Distrik Pantai Kasuari, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua. Kampung-kampung mereka antara lain Sanem, Sinepit, Aykut, Kaypom, Yohwi, Yakamit, Hainam, Yahamgit, Isep, Aiyogit, Haimawi dan Singaet.
Atori
Lokasi persebaran di daerah pedalaman Kepala Burung Irian, yaitu di sepanjang daerah aliran Sungai Kais yang bermuara ke selatan. Daerah itu termasuk ke dalam wilayah Distrik Inanwatan, Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat.
Awyi
Lokasi persebaran di sebelah timur laut Papua, yaitu dekat perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini, kira-kira di selatan kota Jayapura. Daerah mereka termasuk ke dalam wilayah Distrik Abepura dan Arso, di Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua. Kampung-kampung mereka antara lain: Nyao, Yosko, Sowyo dan Bukisom.
Awyu
Lokasi persebaran di daerah pesisir selatan Papua, terutama di daerah aliran Sungai Digul, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua. Mereka mendiami beberapa kampung di Distrik Edera, Pantai Kasuari (Primapun), Kouh dan Mandobo. Kampung-kampung mereka antara lain : Boa, Ikisi, Khonya, Getentiri, Ujung Kita dan Meto.
Ayamaru
Lokasi persebaran di sebelah barat dan selatan Danau Ayamaru, yaitu di sekitar danau kecil Maru Yow, Semetu dan Maru Yate di wilayah Kepala Burung Papua. Suku bangsa ini hidup dari perladangan di tanahnya yang cukup subur. Selain itu danau  Ayamaru memberi  banyak ikan dan binatang buruan lain, seperti bebek liar, bangau, katak, ular, babi hutan dan sebagainya. Orang Ayamaru juga suka berdagang terutama menukar hasil buruan berupa burung cendrawasih dengan kain-kain yang dibawa oleh pedagang suku bangsa lain.
Ayfat
Lokasi persebaran di aliran Sungai Kamundan dan di sekeliling Danau Ayamaru, di wilayah Sorong, Provinsi Papua Barat. Mata pencaharian masyarakat ini adalah berladang, meramu hasil hutan, serta berburu dan menangkap ikan sebagai mata pencaharian sambilan. Hasil ladang mereka adalah ubi atau pisang dan kelapa, selain sagu sebagai makanan pokok. Kelompok ini biasa mengadakan kontak dagang dengan penduduk pesisir dengan memperdagangkan kain, gelang dari kulit siput, taring buaya dan babi, kalung dan ikat pinggang dihiasi manik-manik, termasuk burung cenderawasih dan lain-lain.
Asmat
Daerah persebaran di Kabupaten Asmat di sekitar rawa sungai Siretj dan Aswentjsi di Kampung Agats, Aswetjsi, Ayam, Pamborep, Sawa Erma, Ewer dll. Mata pencaharian meramu sagu, berburu babi hutan, berkebun ubi-ubian, dan menangkap ikan.
Baburua
Lokasi persebaran di sebelah barat Sungai Memberamo, yaitu di daerah padang rumput sebelah utara Danau Holmes, dekat Kustera. Kampung-kampung mereka adalah: Eri, Kustera, Haya dan Seutai. Daerah mereka masuk ke dalam wilayah Distrik Memberamo Hulu, Kabupaten Yapen Waropen, Provinsi Papua.
Baham
Lokasi persebaran di daerah sebelah barat Semenanjung Bomberai, tersebar di dalam wilayah Distrik Kaimana, Fakfak dan Kokas di Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat. Kampung-kampung mereka antara lain: Weri, Wabar, Baham-Dendara dan Horabena. Mereka bidup dari perladangan ubi, keladi, sayur-sayuran, buah-buahan. Mereka juga sudah menanam cengkeh, kopi dan tembakau.
Banlol
Lokasi persebaran di Pulau Salawati yang terletak di sebelah barat Kepala Burung Irian. Daerah ini termasuk ke dalam wilayah Distrik Salawati, Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat.
Barau
Lokasi persebaran di daerah pesisir Teluk Bintuni di Semenanjung Bomberai, temasuk ke dalam wilayah Distrik Kokas di Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat.
Baso
Lokasi persebaran di daerah Lake Plains, yaitu di sekitar daerah aliran sebuah sungai kecil di sebelah utara Sungai Idenburg, termasuk ke dalam Distrik Memberamo Hulu, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Bauzi
Lokasi persebaran di sekitar daerah aliran sungai-sungai di daerah Dataran Danau-Danau (Lake Plains), Distrik Memberamo Hilir dan Memberamo Tengah, di Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua. Kampung-kampung mereka antara lain: Aiya, Sorembuti, Dundu, Bayadi, Wakiadi, Agoiogoa dan Gesu.
Bedoanas
Lokasi persebaran di Semenanjung Bomberai yang menghadap ke Teluk Berau, termasuk ke dalam wilayah Distrik Kokas, Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat. Kampung-kampung mereka antara lain Kampung Adamat, Fior an Forir.
Berik
Lokasi persebaran di pesisir utara Papua, yaitu di sepanjang daerah aliran Sungai Tor bagian hulu dan tengah, Distrik Tor Atas, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua. Kampung-kampung mereka antara lain: Borabora, Waf, Doronta, Beu, Togonfo, Dangken, Kodirian, Somamente, Tenwer, Sewan, Safrontani dan Taminambor.
Betch-mbup
Lokasi persebaran di Distrik Atsy, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua.
Bgu
Lokasi persebaran di daerah sekitar muara Sungai Wiruwai, lebih kurang 120 km sebelah barat kota Jayapura, dan di beberapa kampung di Distrik Bonggo Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, yaitu: Taronta, Tarawani, Armopa Lama (Bonggo) dan Armopa Baru.      Orang Bgu hidup dari hasil mengolah sagu yang tumbuh liar di rawa-rawa. Lauk pauknya adalah ikan, udang, hasil laut lain, daging babi, burung dan sayuran. Di tanah yang cukup kering ada juga yang menanam taro (keladi), tebu dan pisang. Kelapa banyak ditanam setelah harga kopra cukup baik di pasaran dunia
Biak Numfor
Lokasi persebaran di Kepulauan Biak yang terletak di utara Teluk Cenderawasih, Provinsi Papua Barat. Kepulauan Biak terdiri dari dua buah pulau besar, yaitu Pulau Biak dan Numfor, serta puluhan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Sebagian besar dari mereka mengandalkan mata pencariannya kepada kegiatan menangkap ikan di laut dan sungai. Hanya di beberapa tempat mereka bisa menanam sayur, pisang dan buah-buahan lainnya. Mereka banyak juga yang mengembangkan usaha perdagangan secara tradisional dengan masyarakat di daratan Papua. Barang dagangan mereka adalah ikan, garam, sagu, ubi, keladi, tembakau, damar, kayu besi, rotan, barang kelontong, beras.
Biksi
Lokasi persebaran di hulu Sungai Sepik yang bermuara ke pantai utara wilayah Papua Nugini, yang masih termasuk ke dalam wilayah Distrik Kurima, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua.
Bipim
Lokasi persebaran di daerah bagian selatan Papua, Distrik Ause, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua.
Bismam
Kelompok ini mendiami sebagian besar wilayah Distrik Agats di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua.
Boneraf
Kelompok ini mendiami daerah sebelah timur aliran Sungai Tor, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Borto
Lokasi persebaran di sebelah timur Sungai Tor sampai ke pedalaman yang berbatasan dengan wilayah suku bangsa Kwesten, termasuk ke dalam Distrik Pantai Timur, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Brazza
Lokasi persebaran di wilayah Distrik Citak Mitak (Senggo) di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua.
Brazza adalah salah satu sub-suku bangsa Asmat.
Buruwai
Lokasi persebaran di bagian selatan Semenanjung Bomberai, Distrik Kaimana, Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat.
Busami
Lokasi persebaran di daerah pantai utara Papua dan sebagaian Pulau Yapen, Kabupaten Yapen Waropen, Provinsi Papua.
Citak Mayak
Lokasi persebaran di sebagian daerah di Papua bagian selatan, dalam Distrik Citak Mayak (Senggo), Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Dani
Lokasi persebaran di dataran tinggi Pegunungan Jayawijaya bagian tengah, termasuk wilayah Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua. Mereka hidup dari berladang dan berburu.
Dem
Lokasi persebaran di daerah dataran tinggi sebelah barat Pegunungan Jayawijaya, yang termasuk dalam wilayah Distrik Sinak dan Beoga, Kabupaten Paniai, Provinsi Papua.
Demta
Lokasi persebaran di daerah pesisir utara yang termasuk wilayah Distrik Demta, Kabupaten Jayapura Provinsi Papua.
Dera
Lokasi persebaran di beberapa kampung yang termasuk ke dalam wilayah Distrik Web, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Dou
Lokasi persebaran di daerah sekitar pertemuan Sungai Dou dan Fou yang kemudian menjadi anak dari Sungai Memberamo, termasuk dalam wilayah Distrik Mulia, Kabupaten Paniai, Provinsi Papua.
Dubu
Lokasi persebaran di dekat perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini, di selatan kota Jayapura, yang termasuk ke dalam wilayah Distrik Web, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Eipomek
Lokasi persebaran di dataran tinggi Papua sebalah timur, di kaki utara Pegunungan Jayawijaya, tersebar di beberap kampung di Distrik Waris, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Ekagi
Lokasi persebaran di Pegunungan Jayawijaya bagian barat, yaitu di sekitar Danau Paniai, Danau Tigi dan Danau Tage, di Kabupaten Paniai, Provinsi Papua. Penghasilan mereka datang dari berladang, berburu binatang liar serta menangkap ikan.
Emari Ducur
Lokasi persebaran di pedalaman wilayah Distrik Agats dan sebagian wilayah Distrik Atsy di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua.
Emumu
Lokasi persebaran di daerah perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini, tersebar di sebelas kampung yang termasuk ke dalam wilayah Distrik Web, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Fayu
Lokasi persebaran di sebelah barat pertemuan Sungai Dow dan Fou yang kemudian membentuk Sungai Memberano, yang berada dalam wilayah Distrik Mulia, Kabupaten Paniai, Provinsi Papua.
Foau
Lokasi persebaran di sebelah timur Daerah Danau-Danau (Lake Plaincs) yang termasuk ke dalam wilayah Distrik Memberamo Hulu, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Gressi
Lokasi persebaran di sebelah barat Danau Sentani, Distrik Kemtuk Gressi, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Hmanggona
Lokasi persebaran di dataran tinggi Pegunungan Jayawijay sebelah timur, termasuk ke dalam wilayah Distrik Kurima, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua.
Inanwatan
Lokasi persebaran di daerah Kepala Burung, tepatnya di dalam wilayah Distrik Inanwatan, Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat.
Irahutu
Lokasi persebaran di wilayah Distrik Babo, Kabupaten Manokwari. Sebagian lagi berada di Teluk Arguni di Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat.
Iresim
Lokasi persebaran di daerah pesisir selatan Teluk Cendrawasih dan di sekitar Danau Yamur, yang berada dalam wilayah Distrik Teluk Etna, Kabupaten Paniai, Provinsi Jaya.
Irian
Kelompok Melanesia yang umumnya mendiami wilayah pesisir dan kelompok Papua mendiami daerah pedalaman dan pegunungan.
Isirawa
Lokasi persebaran di pantai utara Papua, termasuk dalam Distrik Sarmi dan Distrik Apawar di Kabupaten Jayapura, Papua.
Iwur
Lokasi persebaran di daerah perbatasan antara Indonesia dan Papua Nugini, yang terletak di sebelah selatan Pegunungan Jayawijaya, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua.
Jair
Lokasi persebaran di daerah pantai selatan Papua, yaitu di sekitar bagian hilir Sungai Digul, yang berada di distrik Jair, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua.
Janggu
Lokasi persebaran di sebelah selatan Jayapura, dan di sebelah barat daya wilayah orang Kaureh., yang termasuk ke dalam wilayah Distrik Arso dan Abepura, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Jinak
Lokasi persebaran di Distrik Citak-Mitak bagian utara, yaitu di pedalaman dari arah pantai selatan Papua.
Joerat
Lokasi persebaran di daerah pesisir selatan Papua, yaitu di Distrik Sawa-Erma dan Agats di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua.
Kaigir
Lokasi persebaran di daerah pesisir selatan Papua, yang berada dalam wilayah Distrik pantai Kasuari (Pirimapun) Kabupaten Merauke, Provinsi Papua.
Kaimo
Lokasi persebaran di beberapa kampung dalam wilayah Distrik Pantai Kasuari, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua.
Kambrau
Lokasi persebaran di Semenanjung Bomberai sebelah tenggara, di sekitar Teluk Kamberau. Daerah mereka termasuk dalam wilayah Distrik Kaimana dan Teluk Arguni, Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat.
Kamoro
Lokasi persebaran di daerah pantai selatan Papua yang berawa-rawa, kira-kira di sebelah barat laut wilayah orang Asmat, tepatnya di wilayah Distrik Mimika Timur dan Mimika Barat di Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat.
Kanum
Lokasi persebaran di daerah pesisir Papua bagian selatan, dekat ke perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini, jadi di sebelah timur Kota Merauke. Daerah sebaran berada dalam wilayah Kabupaten Merauke, Provinsi Papua.
Kapauku
Lokasi persebaran di daerah sebelah timur laut Kapauku. Mereka berdiam di pegunungan tengah bagian barat, sekitar danau-danau Wissel yang dikelilingi lembah.
Kapaur
Lokasi persebaran di daerah paling utara Smemenanjung Bomberai, yaiut di muka Teluk Berau, Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat.
Kapauri
Lokasi persebaran di kampung pagai yang terletak di sebelah utara daerah aliran Sungai Idenburg (Sungai Taritatu) bagian hulu, yang termasuk dalam wilayah Distrik Kaureh, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Karas
Lokasi persebaran di Pulau Karas yang terletak disebelah barat daya Semenanjung Bomberai, kira-kira sebelah tenggara kota Fakfak, Distrik Fakfak, Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat.
Karfasia
Lokasi persebaran di pedalaman dari arah pantai urata Papua, di sebelah timur Sungai Apawar, di sebelah barat Sarmi, yang termasuk dalam wilayah Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua.
Kauwol
Lokasi persebaran di lembah Sungai Kau (Kauwol) dekat perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini. Berada di wilayah Distrik Waropka, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua.
Kawe
Lokasi persebaran di Pulau Kawe dan bagian ujung sebelah barat Pulau Waigeo yang terletak di daerah-daerah barat Kepala Burung Irian. Daerah mereka termasuk ke dalam wilayah Distrik Waigeo Selatan, Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat.
Kemtuk
Lokasi persebaran di daerah dataran rendah Nimboran sebelah timur, kira-kira di barat daya Danau Sentani, yaitu di antara Sungai Nimbu dan Sungai Grime. Daerah mereka termasuk dalam wilayah Distrik Kemtuk-Gresi dan Distrik Nimboran, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Kerom
Lokasi persebaran di mendiami Distrik Waris, Arso, Senggi dan Ubrub, berada di wilayah Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Ketengban
Lokasi persebaran di daerah Pegunungan Jayawijaya, tersebar di wilayah Distrik Okbibab, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua.
Ketungau
Lokasi persebaran di beberapa kampung di wilayah Distrik Tempunak, Kabupaten Sintang, dan di Distrik Bengkayang, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat.
Kimagama
Lokasi persebaran di pulau Kolepom di bagian selatan Papua, termasuk dalam wilayah Kabupaten Merauke, Provinsi Papua.
Koiwai
Lokasi persebaran  mendiami daerah bagian selatan Leher Burung Irian, tepatnya dari sebelah barat laut di Kaimana terus ke tenggara ke Maimai. Sebagian lagi mendiami Pulau Namatote dan pulau-pulau kecil lain di Teluk Kamrai, yang berada dalam wilayah Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat.
Kombai
Lokasi persebaran di daerah pesisir selatan Papua, termasuk ke dalam daerah wilayah Distrik Kouh, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua. Biasanya orang Kombai bekerja sebagai peramu sagu hutan, akan tetapi mereka juga mengembangkan kegiatan berladang di lahan kering. Sistem perladangan mereka bersifat tebang-bakar dan berpindah (bera) jika lahannya sudah tidak subur lagi. Tanaman pokok mereka adalah pisang, tebu dan ubi jalar. Mata pencaharian lain adalah berburu biawak, buaya, babi hutan, kangguru, burung dan menangkap ikan.
Koneraw
Lokasi persebaran di bagian selatan Pulau Kolepom, termasuk dalam wilayah Distrik Kimam, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua.
Korapun
Lokasi persebaran di daerah dataran tinggi di Pegunungan Jayawijaya bagian timur, yaitu di Kampung Korapun, Sela dan Dagi. Pemukiman mereka termasuk dalam wilayah Distrik Kurima, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua.
Korowai
Lokasi persebaran di daerah hulu sungai Brazza di bagian selatan Pegunungan Jayawijaya  yaitu di sebelah timur laut wilayah suku bangsa Asmat. Daerah ini termasuk dalam wilayah Distrik Kuoh dan Citak Mitak di Kabupaten Mappi, Provinsi Papua.
Kotogut
Lokasi persebaran di daerah sebelah hulu Sungai Digul. Sebelah utara wilayah orang Kaeti. Termasuk dalam wilayah Distrik Merauke, Provinsi Papua.
Kumpang
Lokasi persebaran di Pulau Kaipuri yang terletak di antara ujung Puau Yapen bagian timur dengan daratan sebelah utara Papua. Daerah mereka termasuk dalam wilayah Distrik Yapen Timur dan Waropen Atas, Kabupaten Yapen Waropen, Provinsi Papua.
Kwerba
Lokasi persebaran di daerah sebelah hulu Sungai Tor, di sebelah timur laut hulu Sungai Apawar di pedalaman Sarmi, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Kwesten
Lokasi persebaran di dekat hilir Sungai Tor sampai ke pedalaman dekat Sarmi, berada di wilayah Distrik Sarmi, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Madik
Lokasi persebaran di bagian barat daerah Kepala Burung Irian, Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat.
Mairasi
Lokasi persebaran di sekitar Teluk Arguni sampai ke Teluk Triton (Etna) dan Teluk Wandamen timur laut, di daerah Leher Burung Irian. Daerah mereka termasuk ek dalam wilayah Distrik Kaimana dan Teluk Etna di Kabupaten Fakfak, serta Distrik Wasior di Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat.
Mander
Lokasi persebaran di sekitar hulu Sungai Tor dan Sungai Bu di wilayah pesisir utara Papua yang termasuk ke dalam  wilayah Distrik pantai Timur dan Tor Atas.
Mandobo
Lokasi persebaran di beberapa perkampungan di sekitar sungai Mandobo, yaitu antara hulu Sungai Digul dan Sungai Kao yang bermuara ke pantai selatan Papua. Daerah persebaran  termasuk dalam wilayah Kabupaten Merauke, Provinsi Papua.
Manem
Lokasi persebaran di Papua bagian timur laut, termasuk dalam wilayah Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Manikion
Lokasi persebaran di beberapa distrik di Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat.
Manipa
Lokasi persebaran di Pulau Manipa yang termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Maluku Utara, Provinsi Maluku.
Mansim
Lokasi persebaran di daerah pesisir timur Kepala Burung Papua. Daerah mereka termasuk ke dalam wilayah Distrik Manokwari, Provinsi Papua Barat.
Mapi
Lokasi persebaran di sebelah utara Sungai Odamun, Koroway, dan sekitar Sungai Miwamon, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua.
Marau
Lokasi persebaran di daerah pantai selatan Pulau Yapen, Kabupaten Yapen Waropen, Provinsi Papua.
Marengge
Lokasi persebaran di daerah pedalaman Papua bagian utara, termasuk dalam wilayah Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Marind Anim
Lokasi persebaran di daerah dataran luas di Papua bagian selatan, mulai daeri Selat Muli sampai ke daerah perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini. Sebagian besar dari mereka tersebar pula di sekitar daerah aliran Sungai Buraka, Bian, Eli, Kumbe dan Maro, mereka berada dalam wilayah Kabupaten Merauke, Provinsi Papua. Mata pencaharian utama mereka adalah berladang ubi jalar, ubi kayu, dan kava. Selain itu mereka juga meramu hasil hutan, menangkap ikan dan binatang liar, seperti babi hutan, kuskus, wallaby, kasuari, tikus, kadal dan berbagai jenis burung.
Mawes
Lokasi persebaran di daerah bagian pesisir utara Papua, dekat hilir Sungai Wiruwai. Daerah itu termasuk dalam wilayah Distrik Bonggo, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Mekwai
Lokasi persebaran di sebelah barat Danau Sentani, di sebelah utara Tanah Merah, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Meninggo
Lokasi persebaran di bagian tenggara Kepala Burung Irian, yang termasuk dalam wilayah Distrik Merdei, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat.
Meoswar
Lokasi persebaran di Pulau Meoswar yang terletak di sebelah barat Teluk Cendrawasih, yang termasuk dalam wilayah Distrik Rensiki, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat.
Mer
Lokasi persebaran di wilayah Distrik Teluk Etna, Kabupaten Fakfak dan Distrik Wasior di Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat.
Meyah
Lokasi persebaran di sebelah barat Manokwari, di bagian pantai utara Kepala Burung, yang berada dalam wilayah Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat.
Mimika
Lokasi persebaran di daerah pantai selatan irian Jaya, mulai dari Teluk Etna sampai ke Sungai Mukamuga, Provinsi Papua. Masyarakat ini hidup dari meramu hasil hutan serta berladang ubi jalar, labu, papaya, sukun, tebu, pisang kacang tanah dan tembakau. Mereka juga berburu babi hutan, kasuari, kuskus dan berbagai jenis burung.  Pada umumnya mereka mendirikan perkampungan di tepi sungai untuk menangkap ikan, udang, penyu dan kerang.
Moi
Lokasi persebaran di Pulau Salawati bagian timur dan sebagian lagi di sekitar kota Sorong, di ujung barat daerah Kepala Burung Irian. Daerah tersebut termasuk dalam wilayah Distrik Salawati, Makbon dan Sorong, Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat.
Molof 
Lokasi persebaran di daerah sebelah selatan kota Jayapura, di sebelah barat wilayah suku bangsa Waris, termasuk dalam wilayah Distrik Senggi, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Mombum
Lokasi persebaran di Pulau Komelom (Komolom) yang terletak di sebelah tenggara Pulau Kolepom (Yos Sudarso) di bagian selatan Papua. Mereka termasuk ke dalam wilayah Distrik Kimam, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua.
Momuna
Lokasi persebaran di daerah dataran tinggi di bagian selatan Wamena. Daerah mereka termasuk ke dalam wilayah Keamatan Kurima, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua.
Moni
Lokasi persebaran di daerah dataran tingi di Papua bagian tengah, yaitu di sebelah timur laut Danau Paniai, Kabupaten Paniai, Provinsi Papua. Masyarakat ini hidup dari perladangan ubi, keladi, singkong, pisang, berburu dan menangkap ikan.
Mor (1)
Lokasi persebaran di sekitar daerah timur laut Semenanjung Bomberai, yaitu di pantai selatan Teluk Bintuni. Daerah ini termasuk ke dalam wilayah Distrik Kaimana, Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat.
Mor (2)
Lokasi persebaran di Kepulauan Mor yang terletak di Teluk Cndrawasih, kira-kira di bagian barat kota Nabire. Daerah ini masuk dalam wilayah Distrik Nabire, Kabupaten Paniai, Provinsi Papua.
Moraid
Lokasi persebaran di Kepala Burung Irian, yaitu di sebelah timur wilayah suku bangsa Moi, di selatan wilayah suku bangsa Madik. Kampung-kampung mereka adalah : Sailala, Makbon, Luwelala, Seni, Saloh, Sayosa, Kelatim, Bli Kalaos, Selenek dan Serkabo. Semua kampung itu berada di Distrik Moraid, Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat.
Munggui
Lokasi persebaran di Pulau Yapen bagian Utara, Distrik Yapen Barat, Kabupaten Yapen Waropen, Provinsi Papua.
Murop
Lokasi persebaran di bagian selatan Distrik Oksibil, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua. Masyarakat ini hidup dari perladangan ubi jalar, keladi dan sayur-mayur. Ternak mereka adalah babi yang juga digunakan untuk membayar mas kawin.
Muyu
Lokasi persebaran di Papua bagian selatan, dekat daerah perbatasan dengan Papua Nugini, yaitu di sekitar Sungai Kao, Muyu dan Digul. Mata pencaharian masyarakat ini adalah berladang, dengan tanaman pokok ubi jalar, keladi, pisang dan buah-buahan.
Nabi
Lokasi persebaran di sekitar daerah aliran Sungai Kuri yang mengalir di sebelah timur laut Semenanjung Bomberai, yaitu di bagian dalam Teluk Bintuni. Daerah ini berada dalam wilayah Distrik Babo dan Wasior, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat.
Nafri
Lokasi persebaran di kampung Nafri yang terletak di ujung tenggara Teluk Yatafa, tidak jauh dari kota Jayapura. Daerah mereka berada dalam wilayah Distrik Abepura, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Ndom
Lokasi persebaran di Pulau Kolepom (Yos Sudarso) yang terletak di Papua bagian selatan. Daerah mereka termasuk dalam wilayah Distrik Kimam, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua.
Ndugwa
Lokasi persebaran di dataran tinggi Pegunungan Jayawijaya bagian tengah, yaitu di sebelah selatan wilayhah orang Dani Barat dan di sebelah utara wilayah orang Asmat. Kampung-kampung mereka adalah Akimuga, Mapenduma dan Tanga. Semuanya terletak di wilayah Distrik Tiom, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua.
Ngalum
Lokasi persebaran di Lembah Oksibil yang terletak di sebelah selatan Pegunungan Jayawijaya yang pada zaman belanda disebut Steren Geberte (Pegunungan Bintang-Bintang). Daerah mereka termasuk ke dalam wilayah Distrik Oksibil, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua. Mata pencaharian pokok mereka adalah bertani di ladang yang mereka buka di lereng-lereng bukit dan gunung. Perladangan ini masih memakai sistem berpindah-pindah di wilayah tanah adat masing-masing kampong. Jenis tanaman kebun adalah ubi jalar atau keladi. Makanan lain yang dimakan bersama ubi jalar dan keladi ini adalah sayur gedi, sayur lilin, buah pandan merah, wortel, bayam, kol, kentang dan kacang-kacangan yang diperkenalkan oleh pemerintah dan misi Katolik.
Nimboran
Lokasi persebaran di sungai Sermowai, Moaif dan Nimboran di Papua bagian utara, dekat perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini. Kampung-kampung mereka adalah Genyem, Ambrop, Warombai,, Imeno, Sermai dan Berap. Mata pencaharian adalah berladang, pada masa dulu umumnya berpindah-pindah, namun sekarang sudah mulai bertani secara intensif.
Nisa
Lokasi persebaran di pedalaman Papua, yaitu di sebelah timur Teluk Cendrawasih, atau di sekitar Danau Nisa. Daerah ini berada dalam wilayah Distrik Waropen Bawah, di Kabupaten Yapen Waropen, Provinsi Papua.
Onin
Lokasi persebaran di sebagian daerah Semenanjung Bomberai bagian utara dan barat laut. Kampung-kampung mereka adalah Sum, Patipi, Salakiti, Tawar dan Rumbati, di Distrik Fakfak dan Distrik Kokas, Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat.
Oria
Lokasi persebaran di kampung Bundru, Bemesre, Yapsi, Taja, Ninggihe, Jabam, Dore, Jarad, Kerateru, Membunyu, Sumasaui, Unurum, Bauoye dan Guay. Sebagian besar berdiam dalam wilayah Distrik Kaure dan sebgian di Distrik Unurumguai, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua. Daerah itu letaknya kira-kira di sebelah barat hulu Sungai Wiruta.
Papasena
Lokasi persebaran di daerah berdanau-danau (lake-plain) di sebelah hilir Sungai Tariku, termasuk ke dalam wilayah Distrik Memberamo Hulu dan Tor Atas, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua
Papuma
Lokasi persebaran di kampung di pantai sebuah kampung di pantai selatan Pulau Yapen yang terletak di Teluk Cendrawasih, Provinsi Papua.
Pisa
Lokasi persebaran di daerah pantai di pesisir selatan Papua, yaitu di sebelah tenggara Sungai Bets, di sebelah selatan Kampung Senggo, sampai ke daerah di pedalaman dari arah Pirimapun. Daerah mereka termasuk dalam wilayah Kefcamatan Pantai Kasuari, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua. Kampung-kampung permukiman, antara lain Wagenu, Ganeni, Keiru, Kiki, Asarin, Dufo, Sagharin, Etsi, Isage, Aboge, Sepo, Kokoba, Kiaboi dan Oko.
Pom
Lokasi persebaran di daerah sebelah barat Puau Yapen yang terletak di Teluk Cendrawasih. Kampung-kampung mereka adalah Pom, Serewen, Mias dan Endi. Sebagian lagi berdiam di Pulau Miosnum yang terletak di sebelah barat barat Pulau Yapen. Daerah mereka termasuk dalam wilayah Distrik Yapen Barat, Kabupaten Yapen Waropen, Provinsi Papua.
Pyu
Lokasi persebaran di sekitar daerah perbatasan antara Indonesia dengan Papua Nugini, di Pegunungan Jayawijaya, yaitu dekat hulu Sungai Sepik yang mengalir ke wilayah Papua Nugini. Daerah mereka termasuk dalam wilayah Distrik Kurima, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua.
Riantana
Lokasi persebaran di Pulau Kolepom (Yos Sudarso) di Papua bagian selatan. Daerahnya termasuk ke dalam wilayah distrik Kimam, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua. Kampung-kampung mereka adalah Suam, Yaumuka, Iramoro, Konjobando, Kava dan Yeraha.
Roon
Lokasi persebaran di Pulau Roon yang terletak di Teluk Cendrawasih sebelah barat, yaitu di ujung Tanjung Mangguar. Daerah ini termasuk ke dalam wilayah Kecfamatan Wasior, Kabupaten Manokwari, Papua.
Safan
Lokasi persebaran di beberapa kampong di Distrik Pantai Kasuari, yaitu di sebelah barat wilayah suku bangsa Asmat. Daerah mereka termasuk dalam wilayah Kabupaten Merauke, Provinsi Papua.Orang Safan mungkin masih salah satu dari subsuku bangsa Asmat.
Sangke
Lokasi persebaran di daerah perbatasan antara dan Papua Nugini, di sebelah tenggara kota Jayapura. Daerah mereka termasuk dalam wilayah Distrik Waris, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Sarmi
Lokasi persebaran di antara daerah aliran Sungai Memberamo dan Sungai Tor yang mengalir ke pantai utara Papua. Mata pencaharian masyarakat ini adalah mengolah sagu yang pohonnya banyak tumbuh liar di hutan berawa-rawa itu. Lauk pauk diperoleh dari perburuan babi, kuskus, burung serta menangkap ikan dan udang di sungai-sungai.  Di tanah yang cukup kering mereka juga berusaha menanam ubi, keladi, labu, pisang dan tembakau untuk keperluan sehari-hari.
Sasawa
Lokasi persebaran di daerah aliran Sungai Apawar bagian tengah, yaitu di wilayah utara Papua, termasuk dalam wilayah Kabupaten Jayapura, Papua.
Sause
Lokasi persebaran di daerah sebelah barat daya Danau Sentani, di sebelah barat laut Lereh, yaitu di Kampung Ures, Mubaron, Bokoko, Witti Yadow, Lidia dan Puaral. Daerah ini termasuk dalam wilayah Distrik Kaureh, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Sawi
Lokasi persebaran di daerah bagian selatan Papua, yaitu di sebelah hulu Sungai Fayit. Daerah mereka termasuk wilayah Distrik Pantai Kasuari (Pirimapun) dan Atsy, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua.  Kampung-kampung mereka antara lain: Bawor, Kagami, Tambor, Ero-Sato, Minahai, Comoro, Uyar-Kagas, Sanepay, Isaip, Esobor, Wiagas, Saremit, Kamur, Kainum.
Seget
Lokasi persebaran di di daerah Kepala Burung Irian, yaitu di sebelah barat wilayah orang Moi. Kampung-kampung mereka adalah Sailolof, Walian, Segum dan Seget. Daerah itu termasuk Distrik Seget, Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat.
Sekar
Lokasi persebaran di Semenanjung Bomberai, yang terletak di wilayah Distrik Kokas, Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat.
Seko (1)
Lokasi persebaran di daerah perbatasan antara Indonesia dengan Papua Nugini, kira-kira di pesisir timur laut muara Sungai Tami. Kampung-kampung mereka adalah Sko-Yambe, Sko-Mabo dan Sko-Sai, dalam wilayah Distrik Abepura, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Sela
Lokasi persebaran di sebelah selatan dan tenggara daerah orang Korapun di Distrik Kurima, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua.
Semimi
Lokasi persebaran di daerah bagian selatan Leher Burung Irian Jaya, yaitu di sekitar Teluk Etna, sampai kea rah Teluk Triton. Daerah mereka termasuk wilayah Distrik Teluk Etna, Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat.
Sempan
Lokasi persebaran di daerah pantai selatan Papua, yaitu di sekitar muara Sungai Cemara, Blummel dan Armandville, antara Kokonao dan Agats. Daerah mereka termasuk wilayah Distrik Kokonao, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua.
Sentani
Lokasi persebaran di wilayah Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua. Mata pencarian utama mereka adalah berladang ubi, jagung, padi, sayur-sayuran dan menangkap ikan di Danau Sentani. Sebagian lain bekerja sebagai pegawai, pedagang dan pendeta.
Serui
Lokasi persebaran di Pulau Yapen bagian tengah, di Pulau Nau di sebelah selatan Pulau Yapen, dan di Teluk Cendrawasih, Distrik Yapen Selatan, Yapen Barat dan Yapen Bawah. Daerah tersebut termasuk dalam wilayah Kabupaten Yapen Waropen.
Simai
Lokasi persebaran di beberapa kampung di Distrik Sawa Erma, Agats dan Atsy di bagian pedalaman Kabupaten Merauke, Provinsi Papua.
Sobei
Lokasi persebaran di daerah pantai utara Papua sebelah barat, yaitu di sebelah timur Distrik Sarmi. Kampung-kampung mereka antara lain Sarmi, Sawar, Wakde dan Bugserwar. Daerah tersebut termasuk Distrik Sarmi, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Suabau
Lokasi persebaran di daerah pesisir selatan Kepala Burung Irian, daerah tersebut termasuk wilayah Distrik Inanwatan, Kabupaten Sorong, Porpinsi Papua.
Syiaga-Yenimu
Lokasi persebaran di Papua bagian tenggara, tidak jauh dari pantai selatan, di sebelah utara dari bagian hilir Sungai Digul, di sebelah utara dan barat laut wialyah orang Marind Anim. Daerah ini termasuk wilayah Distrik Jair, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua.
Tabla
Lokasi persebaran di daerah pantai utara Papua, mulai dari kampong Yongsu Kecil di bagian paling timur ke kampong Bukisi di sebalah barat. Daerah mereka termasuk ke dalam wilayah Distrik Depapre dan Distrik Demta, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Tandia
Lokasi persebaran di daerah Leher Burung Irian, yaitu di sebelah selatan Tanjung Mangguar (Wandamen) atau di sekitar daerah aliran Sungai Wosimi, dalam wilayah Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat.
Taori
Lokasi persebaran di daerah Lake Plains, daerah ini termasuk dalam wilayah Distrik Ilu di Kabupaten Paniai, Papua.
Tarfia
Lokasi persebaran di Papua bagian utara, yaitu dekat wilayah orang Demta, Kaure, Bonggo, Nimboran dan Gressi. Kampung-kampung mereka, yaitu Tarfia dan Kaptiau, termasuk dalam wilayah Distrik Demta, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Taurap
Lokasi persebaran di kampung Burumaso dan di beberapa kampung lain di sekitarnya, berada di sebelah barat bagian pertengahan Sungai Memberamo yang berada ddalam wilayah Kabupaten Yapen Waropen, Provinsi Papua.
Tehid
Lokasi persebaran di daerah jazirah Kepala Burung Irian, yaitu antara bagian selatan barat daya hingga barat barat daya. Pemukiman mereka terkonsentrasi di sekitar kota Teminabuan, Provinsi Papua. Orang Tehid yang diam di daerah berawa-rawa hidup dari mata pencarian menebang dan mengumpulkan pati sagu, sedangkan yang diam di tanah kering membuka ladang untuk ditanami ubi, keladi, labu dan lain-lain.
Timorini
Lokasi persebaran di sekitar tiga sungai kecil di Pegunungan Jayawijaya, Provinsi Papua, yaitu Sungai Dika, Panara dan Donda. Terutama mendiami lembah antara Gunung Ngga Sumbanggela dan lereng raksasa Mbot Beli. Pada umumnya mereka bidup dari berladang yang ditanami dengan tanaman ubi jalar, keladi, labu dan tembakau. Mereka juga mempunyai kebiasaan berdagang secara tradisional, dengan komoditi seperti tembakau, babi, kapak batu atau peralatan dari besi, dan berbagi barang kelontong lainnya.
Una
Lokasi persebaran di Pegunungan Jayawijaya sebelah timur, yaitu di lereng seltan, di sebelah barat wilayah orang Ngalum. Daerah mereka termasuk dalam wilayah Distrik Kurima, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua.
Unisirau
Lokasi persebaran di daerah pesisir selatan Papua yang berawa-rawa, masih termasuk dalam wilayah Distrik Sawa-Erma, Kabupaten Asmat, Papua.
Unurum
Lokasi persebaran di daerah pedalaman Papua bagian utara, yaitu dalam wilayah Distrik Unrumguai, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua. Kampung-kampung mereka antara lain Buasom, Guai, Santosa, Nimbotom, Sebun, Yadau dan Lere.
Uria
Lokasi persebaran di daerah barat daya dari wilayah orang Nimboran, di sebelah utara Lere. Kampung-kampung mereka adalah Nombotong, Unurum, Tambang, Buasom, Beboteke, Guai, Tratra, Jabam, bengkareng dan Dore, termasuk dalam wilayah Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua.
Uruangmirin
Kelompok ini mendiami dua pulau kecil yang terletak antara Pulau Karas dan Pulau Irian.
Urundi
Lokasi persebaran di daerah berdanau-danau di antara Sungai Raouffaer (Tariku) dengan Sungai Van Daalen bagian hulu. Kampung-kampung mereka adalah Barere dan Taiyal yang berada dalam wilayah distrik Ilu dan Mulia, Kabupaten Paniai, Provinsi Papua.
Usku
Lokasi persebaran di sebuah kampung yang terletak di sebelah selatan Pauwasi. Kampung ini termasuk dalam wilayah Distrik Senggi, Kabupaten Jayapura, Papua.
Waigeo
Kelompok mendiami bagian pedalaman Pulau Waigeo yang terletak di sebelah barat daerah Kepala Burung Irian. Kampung-kampung mereka adalah Warsabin, Selegop, Waifoi, Go, Kabilol, Kabare dan Nyankampungwai. Semuanya berada dalam wilayah Distrik Waigeo, Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat.
Waina
Lokasi persebaran di dekat daerah perbatasan antara Provinsi Papua dengan Papua Nugini, yaitu di kampong Senggi dan Manem di wilayah Distrik Waris, Kabupaten Jayapura, Papua.
Walsa
Lokasi persebaran di wilayah Distrik Waris yang terletak dekat perbatasan dengan Papua Nugini, di Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua. Mata pencarian suku bangsa ini adalah bertani di ladang dengan teknik tebang, tebas, bakar dan berpindah-pindah. Tanaman pokok mereka adalah ubi jalar, singkong, keladi, labu, kacang, sukun dan sebagian meramu sagu untuk diambil patinya. Selain itu mereka juga suka berburu binatang liar sebagai bahan makanan protein hewani.
Wambon
Lokasi persebaran di daerah pesisir selatan Papua, di Distrik Kauh, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua. Kampung-kampung lokasi permukiman, antara lain Waniktit, Ukyandit, Inim, Biangkatem, Kukubun, Wombun, Kemberangga dan Simiram.
Wanam
Lokasi persebaran di daerah Pegunungan Tengah (Jayawijaya), yang termasuk dalam wilayah Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Irian Jaya.
Wandamen
Lokasi persebaran di daerah Kepala Burung, yaitu di sebelah barat Teluk Cendrawasih, atau di sekitar Teluk Bintuni. Daerah mereka termasuk dalam wilayah Distrik Wasior, Windesi, Bintuni dan Bobo, di Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat.
Wanggom
Lokasi persebaran di sekitar daerah perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini bagian selatan. Daerah mereka termasuk dalam wilayah Distrik Kouh, Kabupaten Merauke, Papua. Kampung-kampung mereka antara lain Komanik, Tugunop, Beteyop, Nenop, Mitop, Gotopin, Ndainop, Wagariop, Wayop, Mainak.
Wano
Lokasi persebaran di daerah Pegunungan Tengah atau Jayawijaya, yang termasuk dalam wilayah Distrik Sinak dan Mulia, di Kabupaten Paniai, Provinsi Papua.
Warembori
Lokasi persebaran di daerah muara aliran Sungai Memberamo, yang termasuk dalam wilayah Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua. Kampung-kampung mereka adalah Warenbori, Teba dan Yoke.
Waris
Lokasi persebaran di sekitar daerah perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini.  Kampung-kampung mereka adalah Ampas, Komieti, Mayor dan Waris.
Waropen
Lokasi persebaran di daerah sekitar pantai Teluk Cendrawasih bagian timur, terutama di sekitar Punuk Burung Irian yang berhadapan dengan Pulau Yapen, dan sebagian lagi menghuni Pulau Yapen bagian selatan. Daerah mereka termasuk dalam wilayah Distrik Waropen Atas dan distrik Nabire, Kabupaten Yapen Waropen, Provinsi Papua.
Wiri
Lokasi persebaran di sekitar daerah berdanau-danau di Papua bagian tengah. Daerah mereka termasuk dalam wilayah Kecmatan Mulia, Kabupaten Paniai, Provinsi Papua. Kampung lokasi perkampungan adalah Kampung Dagai dan Fedide atau Wedi.
Woi
Lokasi persebaran di di Pulau Miosnum dan Pulau Yapen bagian barat yang terletak di Teluk Cendrawasih. Daerah persebaran termasuk wilayah Distrik Yapen Barat, Kabupaten Yapen Waropen, Provinsi Papua.
Wolani
Kelompok ini mendiami bagian barat daratan tinggi di iwlayah Pegunungan Jayawijaya, yaitu di sekitar daerah aliran Sungai Kamandonga dan Mbiyandogo, di sebelah utara wilayah suku bangsa Ekagi, sekitar 75 mil sebelah timur laut Danau Paniai. Daerah ini termasuk dalam wilayah Distrik Arodidie di Kabupaten Paniai, Provinsi Papua.
Woriasi
Kelompok ini mendiami Pulau Yapen yan terletak di Teluk Cendrawasih, Papua, yaitu di daerah pesisir selatan dan timurnya. Daerah ini termasuk dalam wilayah Distrik Yapen Timur, Kabupaten Yapen Waropen, Provinsi Papua.
Yahadian
Lokasi persebaran di bagian selatan daerah Kepala burung Irian Jaya, yaitu di antara Sungai Mintamani bagian hilir dan lembah Sungai Sekak, serta di beberapa kampong yang berdiri memanjang di Teluk Berau. Daerah persebaran termasuk dalam wilayah Distrik Inanwatan, Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat.
Yahrai
Lokasi persebaran di sekitar daerah muara Sungai Digul, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar